Virus Corona
Kabar Gembira Sopir Truk, Bus, Taksi, Travel, Jajaran Idham Azis Salurkan Uang Tunai Bantuan Jokowi
Ada kabar gembira untuk sopir truk, bus, taksi, hingga travel, jajaran Idham Azis akan salurkan uang tunai bantuan Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Ada kabar gembira untuk sopir truk, bus, taksi, hingga travel, jajaran Idham Azis akan salurkan uang tunai bantuan Jokowi.
Pemerintah Jokowi melalui Polri akan memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu kepada para sopir.
Bantuan ini diberikan pada masa wabah Virus Corona, atau covid-19.
Nantinya, bantuan untuk para sopir truk, bus, taksi, hingga sopir travel akan disalurkan oleh polisi di masing-masing daerah.
Korps Lalu Lintas ( Korlantas) Polri bertanggung jawab dalam pemberian insentif Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan untuk sopir taksi, angkutan travel, bus, dan truk.
• Mengejutkan! Stafsus Ungkap Kondisi Budi Karya Usai Disebut Sembuh dari Corona, Ternyata Belum Pasti
• Bukan ke Anies Baswedan, Jokowi Justru Minta Kapolri Idham Azis Pastikan Program Ini Berjalan di DKI
• Sikap Tegas Pangdam Cenderawasih Soal Bentrok TNI-Polri di Papua, Begini Nasib Anggota yang Terlibat
Para Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) di masing-masing Polda bertugas mendata pihak-pihak yang berhak mendapatkan bantuan tersebut.
"Jadi Dirlantas masing-masing Polda ini sudah mendatakan yang berhak mendapatkan bantuan dari pihak kepolisian," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono melalui siaran langsung di akun Facebook Divisi Humas Polri, Senin (13/4/2020).
Argo Yuwono menuturkan, para sopir tersebut akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum mendapatkan bantuan.
Pelatihan yang diberikan terkait protokol covid-19 serta mengemudi.
Nantinya, pelatihan akan dilaksanakan di tingkat polda hingga polres.
Setelah mengikuti pelatihan, Argo Yuwono menuturkan, para sopir akan mendapatkan rekening bank.
"Nanti setelah menggunakan latihan, akan mendapatkan rekening dari salah satu bank pemerintah yang akan menyalurkan bantuan kepolisian," kata Argo.
Sumber dana tersebut berasal dari realokasi anggaran dari kegiatan Polri yang tidak bisa dilakukan selama wabah covid-19, seperti kerja sama luar negeri.
Diberitakan, Presiden Joko Widodo mengatakan, sebanyak 197.000 sopir taksi, kernet, serta sopir bus dan truk akan diberikan insentif sebesar Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers melalui sambungan konferensi video, Kamis (9/4/2020).
Program pemberian insentif bagi para sopir taksi, sopir bus, serta kenek bus dan truk itu dilakukan oleh Polri melalui program keselamatan.
• Terungkap, Corona Menyebar ke Seluruh Dunia Ternyata Lewat 3 Jalur Berbeda, 2 Hewan Ini Jadi Sorotan
• DIREKAM & VIRAL, Detik-detik Polisi Pungli lalu Ludahi Pengendara Mobil di Medan, Begini Nasibnya
Dana yang dianggarkan untuk program tersebut mencapai Rp 360 miliar.
"Ini seperti Program Kartu Prakerja yang mengombinasikan bansos dan pelatihan.
Targetnya 197.000 pengemudi taksi, sopir bus, atau truk dan kernet.
Akan diberikan insentif Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 360 miliar," kata Jokowi.
Kapolri Awasi Penyaluran bantuan sosial
Presiden Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal pol Idham Azis mengawal pembagian bantuan sosial kepada warga di Jakarta yang terdampak Virus Corona covid-19.
Presiden ingin memastikan warga yang tak memiliki KTP DKI Jakarta juga mendapatkan bantuan sosial.
• Jokowi Tak Mau Dibilang Ngomong Doang, Perintahkan Sri Mulyani & Mensos Cairkan Bantuan Minggu Ini
• Jokowi Pangkas Anggaran Kementerian, Institusi Prabowo Berkurang 8 Triliun Demi Atasi Virus Corona
Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas, Senin (13/4/2020).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo mengatakan, Presiden sudah mendapatkan laporan soal adanya warga pendatang yang tak mendapatkan bantuan sosial.
Untuk itu Kapolri diminta mengerahkan jajarannya untuk memastikan bansos tersalur secara merata kepada seluruh warga DKI yang membutuhkan.
"Terkait masalah warga yang berasal dari luar Jakarta yang tidak mendapatkan bantuan, ini bapak Presiden meminta kepada Kapolri untuk memberikan dukungan kepada kelompok tersebut," kata Doni usai rapat dengan Presiden.
Menurut Doni, dalam rapat tersebut Presiden juga menegaskan bahwa bantuan sosial ini sangat penting bagi masyarakat yang ekonominya terdampak oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
Untuk itu, Jokowi juga memastikan berbagai program pengaman sosial bagi masyarakat akan segera dieksekusi.
Setelah Bansos Dibubarkan Polisi Berbagai program itu yakni Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako hingga Kartu Pra Kerja yang sudah ditambah anggarannya sehingga bisa menjangkau masyarakat yang lebih jelas.
Selain itu, ada juga bantuan sembako dan bantuan tunai untuk warga tak mampu senilai Rp 600.000 per bulan selama 3 bulan.
• Sederet Fakta Bentrok TNI & Polisi di Papua, Salah Paham Berujung 3 Orang Anak Buah Idham Azis Tewas
Total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk berbagai program jaring pengaman sosial ini mencapai Rp 110 Triliun.
"Presiden minta segera dimulai minggu ini bantuan2 sosial yang melalui program social safety net.
Sehingga masyarakat yang terdampak terutama di Jabodetabek ini bisa segera mendapatkan dukungan.
Terutama bantuan sembako yang nantinya berasal dari kementerian sosial," kata Doni.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Insentif Rp 600.000 untuk Sopir Angkutan Umum Akan Disalurkan oleh Polisi", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/21032801/insentif-rp-600000-untuk-sopir-angkutan-umum-akan-disalurkan-oleh-polisi.