Virus Corona di Bontang

Kiat Ramayana Bontang Bertahan Saat Pandemi Corona, Karyawan Bekerja hanya 15 Hari dalam Sebulan

Aktivitas di Plaza Taman Ramayana Bontang masih terlihat meskipun sangat berbeda dari hari-hari sebelum covid-19 mewabah.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
TUTUP - Arena permainan anak di Plaza Taman Ramayanan Bontang yang ditutup sementara terkait wabah Corona. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Beberapa waktu lalu sempat viral video suasana haru karyawan Ramayana Depok yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kebijakan itu disebut terjadi karena kondisi keuangan perusahaan memang sedang tidak begitu baik ketika pandemi covid-19 masuk ke Indonesia.

PHK memang menjadi pilihan terakhir bagi manajemen perusahaan di tengah lesunya aktivitas ekonomi sehubungan dengan pandemi covid-19.

Alternatif lain coba ditempuh oleh Plaza Taman Ramayana Bontang, Kalimantan Timur.

Pusat perbelanjaan terbesar di Kota Bontang tersebut, telah sebulanan ini bertahan melawan imbas Corona.

Imbas Corona di Bontang, 85 Pekerja Dirumahkan 7 Karyawan Kena PHK, Naker bisa Lapor ke Nomor Ini

Gegara Pandemi Virus Corona, Pasar Ramadhan di Bontang Ditiadakan, Pedagang Ditawarkan Bazar Online

Tingkatkan Imunitas, Pemkot Bontang Dorong Warga Berolahraga di Rumah Untuk Lawan Virus Corona

Dari penelusuran TribunKaltim.co, aktivitas di Plaza Taman Ramayana Bontang yang memiliki 3 lantai ini masih terlihat, meskipun sangat berbeda dari hari-hari sebelum covid-19 melanda.

Kamis (9/4/2020), di area parkir yang terasa kesunyian. Kendaraan yang parkir di sana bisa dihitung hanya dengan jari tangan.

Lahan parkir yang bisa menampung ratusan kendaraan tersebut tampak lengang.

Suasana di dalam plaza juga terlihat karyawan Ramayana yang mengenakan uniform berwarna abu-abu itu lebih banyak ketimbang pengunjung yang datang berbelanja.

Aktifitas jual beli memang masih hidup di lantai 1 swalayan yang menyediakan kebutuhan dan peralatan rumah tangga.

Hal itu bisa dilihat di area kasir dimana pengunjung masih terlihat bertransaksi, kendati ada plastik penghalang berdiri di depan meja kasir.

Plastik ini difungsikan untuk meminimalisir penyebaran virus corona saat melakukan transaksi.

Beranjak ke lantai 2 swalayan, selain bisa melihat pakaian berbagai macam model, suhu ruangan di lantai ini terasa lebih dingin daripada area di bawah.

Dari pantauan TribunKaltim.co, hanya ada satu atau dua pengunjung terlihat lalu lalang di area tersebut.

Di lantai tiga yang memajang ribuan pasang sandal dan sepatu, kondisinya kurang lebih sama, sepi. Bahkan di bagian selatan area lantai 3 swalayan, hanya tampak mainan anak yang diselimuti karung bekas.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved