Mengatasi Covid-19 Dengan Konsep La Londe Blum
WABAH Covid‑19 di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur cukup membuat khawatir bagi warga Kota Balikpapan. Pemerintah setempat bersama dinas kesehatan
Dengan memanipulasi faktor lingkungan, dan kesadaran masyarakat/ membuat pandai masyarakat maka akan membuat faktor‑faktor menuju kondisi sehat tercapai dengan baik.
Fokus memutus rantai penyakit menular dengan menjaga jarak merupakan manipulasi kontrol perilaku dan lingkungan.
Tidak bisa berdiri sendiri‑sendiri. Dengan berkoar‑koar "stay at home" namun mengabaikan faktor perilaku dan lingkungan maka akan menjadi sia‑sia.
Saya kerapkali menemukan pasien yang datang mengatakan bahwa mereka akan "Lockdown di rumah nenek saja" ini adalah contoh perilaku yang keliru dimana sepanjang perjalanan menuju rumah nenek akan melewati beberapa kota yang berpotensi transmisi luar dan kedalam.
Sudut pandang masyarakat sehat juga tidak benar‑benar mengandalkan tindakan penyembuhan penyakit semata melainkan upaya berkesinambungan dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan dalam masyarakat.
Paradigma yang keliru
Kebijakan penguasa yang berorientasi pada penyembuhan pasien sehingga peranan dokter, perawat, komponen medis lainnya terlihat ekstrim dan menonjol. Bahkan sampai menimbulkan korban dari kalangan medis, pengusiran petugas medis di lingkungan tempat tinggal, hingga penolakan jenazah yang dikebumikan di pemakaman umum.
Ini semestinya ditinggalkan paradigma tersebut, bersama media sebaiknya pemerintah memberikan edukasi, penggodokan sistem kurikulum pendidikan kesehatan sejak sekolah dasar, hingga perguruan tinggi. Dengan menjadikan masyarakat pandai akan dunia kesehatan maka berangsur‑angsur wabah apapun mudah diatasi.
Secara finansial dari kacamata ekonomi, kebijakan orientasi menyembuhkan pasien tanpa disadari mengacaukan dana negara, upaya tersebut pada negara‑negara maju sesuai anjuran WHO mulai ditinggalkan.
Upaya preventif lebih baik untuk ditingkatkan lagi. Masyarakat tidak dibuat awam tentang penularan virus dan hanya fokus pada masker, hand sanitizer, hingga diam di rumah, padahal masyarakat sebagian besar mencari nafkah. (*)
Oleh: dr. Dewi Susanti
Dokter di PKM 24 Jam Baru Ulu, Balikpapan
IG : @suzan_dewi_lovers
minangqueen@gmail.com