Virus Corona
Alat Tes Corona yang Didatangkan Erick Tohir Mulai Dibagikan ke 18 Rumah Sakit, Ini Daftarnya
Alat tes Virus Corona yang didatangkan Erick Tohir mulai dibagikan ke 18 Rumah Sakit di sejumah daerah di Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO , JAKARTA - Alat tes Virus Corona yang didatangkan Erick Tohir mulai dibagikan ke 18 Rumah Sakit di sejumah daerah di Indonesia.
Alat tes swab untuk virus Corona ( covid-19 ) berupa polymerase chain reaction (PCR) sangat ditutuhkan oleh rumah sakit.
Kelebihan PCR adalah mampu melakukan tes hingga sekitar 25.000 sampel per hari.
Kabar baiknya, alat PCR ini segea akan dibagikan ke srumah sakit di sejumah daerah.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendistribusikan 18 unit PCR mulai 14 hingga 29 April 2020.
Adapun rencana operasional alat PCR itu di 18 rumah sakit akan dilakukan mulai 15 April hingga 6 Mei 2020.
• Selama Pandemi Virus Corona, Tingkat Kriminalitas di Samarinda Turun Hingga 27 Kasus
• Bos PDIP Megawati Singgung Soal PHK Akibat Covid-19, Langsung Instruksikan Kadernya Bergerak
• Martunis Lelang Jersey Cristiano Ronaldo Demi Lawan Corona, Anak Angkat CR7 Disoroti Media Portugal
“Mesin PCR RS BUMN akan mampu tes hingga sekitar 25.000 sampel per hari,” demikian bunyi keterangan Kementerian BUMN seperti dilansir Tribunkaltim.co dari Kompas.com, Kamis (16/4/2020).
Pembagian ke sejumlah daerah ini sebelumnya juga diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Alat tersebut didatangkan dari perusahaan farmasi asal Swiss, Roche.
“Yang satu ini diuji coba dulu di sini (RS Pertamina Jaya). 17 lagi nanti akan didistribusikan bersama Gugus Tugas Penanganan Corona ke sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua,” ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/4/2020).
Berdasarkan data yang didapat Kompas.com, berikut 18 rumah sakit yang mendapatkan bantuan PCR dari BUMN:
- RS Pertamina Jaya Jakarta
- RS Pusat Pertamina Jakarta
- RSUD Wahidin SH Sulawesi Selatan
- RSUP Sanglah Bali
- RS Krakatau Medika Banten
- Labkesda Provinsi Lampung
- RS Lavallete Jawa Timur
- RS Pelabuhan Surabaya
- RS Pelni DKI Jakarta
- RS Pelabuhan Cirebon
- RS Pertamina Cilacap
- RSUD Wongsonegoro Jawa Tengah
- RSUD Dr Moewardi Jawa Tengah
- RS Perkebunan Jember
- RS Pertamina Balikpapan
- RS Pertamina Sorong
- RS Pusri Sumatera Selatan
- RS Pelabuhan Medan
Prediksi Puncak Wabah
Wabah virus Corona masih mengintai berbagai negara di belahan dunia hingga kini, termasuk Indonesia.
Warga dunia menantikan kapan wabah virus Corona ini berakhir memakan korban.
Telah banyak kasus di Indonesia yang menjadi korban dari virus Corona.
Bahkan tercatat ada 4.839 pasien positif covid-19 pada Rabu (15/4/2020).
Selain itu, pemerintah juga menyebutkan angka pasien positif covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 459 orang.
• Heboh! Ariel NOAH Diam-diam Menikah dengan Pendangdut Putri Jamila? Ini Fakta di Balik Foto Beredar
• Kabar Gembira, Usai Daya 450 VA dan 900 VA, Pemerintah Jokowi Buka Peluang Diskon Listrik 1.300 VA
• JADWAL TVRI Belajar dari Rumah Kamis (16/4), Segmen Matematika: Teorema Phytagoras dan Trigonometri
• Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya
Meski begitu, ada secercah harapan di tengah pandemi virus Corona.
Tercatat ada 426 pasien positif covid-19 yang dinyatakan sembuh total.
Jika dilihat dari data yang diberikan pemerintah, pasien positif Corona dikabarkan selalu meningkat.
Kondisi tersebut membuat tak sedikit publik bertanya kapan akhir dari pandemi ini.
Sejumlah ahli dunia pun tidak ketinggalan membuat prediksi perhitungan kapan puncak dari virus Corona.
Begitu juga para pakar di Indonesia.
Seperti dilakukan oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang membuat model skenario untuk memprediksi jumlah kasus virus Corona di Indonesia.
Adapun tim tersebut terdiri dari empat orang pakar epidemiologi yakni Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril.
Dilansir dari Kompas.com, para pakar tersebut salah satunya membuat prediksi puncak dari pandemi virus Corona.
Dikatakan Pandu bahwa mudik menjadi salah satu hal yang benar-benar harus dicegah.
Sebab, pergerakan manusia lah yang jadi kunci penyebaran covid-19 bisa menulari banyak orang.
Dengan begitu, tim pakar FKM UI itu menjelaskan bahwa pertengahan bulan Mei bisa jadi puncak wabah virus Corona.
"Pertengahan bulan Mei sudah meningkat drastis, itu hariannya ya," ujar Pandu.
"Jadi di saat itulah, kalau enggak ada mudik. Kalau ada mudik itu agak meningkat drastis lagi pas Lebaran," kata dia.
Pandu pun menuturkan upaya PSBB yang disiplin bisa menjadi salah satu solusi agar wabah virus Corona segara mereda.
Bulan Juni 2020 diprediksikan oleh pakar FKM UI kalau pandemi virus Corona akan menurun.
"Kalau penularan menurun itu artinya yang tadinya diharapkan puncaknya bulan Mei mungkin bisa bulan Juni karena ada slowing down," kata dia.
Ikuti >>> Update virus Corona
(*)