Virus Corona

Wawancara Khusus Anies Baswedan, Gubernur Imbau Masyarakat Bersiap Hadapi Corona dalam Waktu Panjang

Gubernur DKI Jakarta, Anies mengimbau masyarakat ibu kota bersiap hadapi VirusCorona dalam waktu yang panjang.

Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan corona.jakarta.go.id
Wawancara khusus dengan Anies Baswedan tentang Covid-19 di DKI Jakarta 

Sebelum PSBB diberlakukan, Anda sudah mulai merumahkan warga. Bekerja di rumah, belajar di rumah? Apa dasar pertimbangannya?

Kita bisa lihat angka covid-19 di Italia, misalnya. Saat angka kasus covid-19 di 21 Februari 2020 sebanyak 21 kasus dan 1 orang meninggal dunia, sementara pada 1 April 2020 naik menjadi 12 ribu kasus.

Itu bagaimana penjelasannya? Penjelasannya karena mereka tidak segera melakukan penutupan, tidak segera melakukan pembatasan sosial, ketika sudah melonjak baru pembatasan sosial, loh berat.

Saya juga mempelajari apa yang terjadi di Wuhan (Ibu Kota Provinsi Hubei, China), angka penyebaran virus covid-19 menurun saat dilakukan pembatasan (lock down) oleh Pemerintah China. Kasus Corona di Wuhan turun setelah ada kebijakan lock down, sehingga tidak ada interaksi social.

Inilah pelajaran penting, kenapa itu sejak Maret kita lakukan (pembatasan sosial di Jakarta, Red). Ya karena kita baca data di Wuhan. Mau kita potong penyebarannya.

Ketika Anda mengambil tindakan PSBB, menyangkut kepentingan banyak publik. Seperti ojek online tidak bisa beroperasi. Apakah Anda tidak khawatir kena bullying atau dipersalahkan netizen?

Terhadap berbagai komentar miring selama melakukan penanganan covid-19 ini, saya menganggap hal itu bukan sebagai bentuk masalah.

Kalo soal bully itu tidak apa-apalah, itu bagian dari takdirnya Gubernur Jakarta. Paketnya itu di ejek dibully itu udah sepaket dan diterima sebagai kenyataan bukan sebagai masalah.

Bagaimana efektivitas dan manfaat PSBB yang sudah diterapkan?

Sebetulnya, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) lebih dulu, sebelum disetujui Kementerian Kesehatan RI.

Kebijakan PSBB yang dilakukan Anies di antaranya menutup sementara tempat pariwisata yang dikelola Pemerintah atau swasta, meliburkan aktivitas sekolah, mengubah metode kerja pekerja menjadi bekerja di rumah (work from home/WFH), mengurangi jam operasional angkutan publik dan sebagainya.

Kami melakukan PSBB dengan peraturan memang baru empat hari (sejak Jumat, 10/4). Tapi sesungguhnya PSBB itu sudah dilakukan mulai 14 Maret. Artinya, kami melakukan langkah ini lebih awal dan ini hanya bisa dinilai (kebijakan PSBB) di kemudian hari, nggak bisa sekarang.

Pemprov DKI Juga sudah bicara ke masyrakat sebelum Pemerintah Pusat memberi pengumuman resmi adanya positif Covid, pada awal Maret. Apa pertimbangannya?

Saya sudah memanggil tim intelijen dan imigrasi untuk memantau keluar masuk orang Tiongkok di Jakarta, sejak Januri lalu. Mereka yang tergabung dalam Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) itu diminta awasi pergerakan covid-19.

Jadi sejak Januari kami monitor terus covid-19. Saya panggil Tim Pora yang di dalamnnya ada imigrasi dan intelijen. Di situ saya tanya dimana saja orang Tiongkok di Jakarta karena saya perlu datanya untuk diawasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved