Virus Corona

Blak-blakan, Erick Thohir Lihat Fakta Dunia Kesehatan Indonesia, Bos BUMN Beber Ada Praktik Kotor

Blak-blakan, Erick Thohir sedih lihat fakta dunia kesehatan Indonesia, eks bos Inter Milan beber praktik kotor

Editor: Rafan Arif Dwinanto
straitstimes.com
Eks Bos Inter Milan, Erick Thohir 

Jangan semuanya ujung-ujungnya duit terus.

Akhirnya kita terjebak short term policy.

Didominasi oleh mafia-mafia, trader-trader itu,” ucap dia.

Erick Thohir pun mengakui, membangun industri nasional tak semudah membalikan telapak tangan.

Namun, dia yakin bahwa jika dilakukan secara gotong royong, hal tersebut bisa dilakukan.

Pasien Sembuh Corona di Jakarta Bertambah Banyak Seminggu Setelah PSBB Diberlakukan Anies Baswedan

Tegas, Anies Baswedan Tutup 23 Perusahaan Selama PSBB di Jakarta, Selanjutnya Bakal Lakukan Ini

“Kalau hari ini (bisa produksi bahan baku obat) 10 persen, tahun depan 30 persen, tahun depannya lagi 50 persen.

Kita juga tidak anti-impor.

Memang ada beberapa yang tidak bisa dilakukan, tapi yang kita bisa lakukan, harus bisa,” ujarnya.

Datangkan Alat tes swab

Kementrian BUMN mendatangkan alat tes swab canggih dari Swiss yang membuat deteksi Virus Corona jadi lebih cepat dengan jumlah berkali lipat.

Indonesia bisa lebih awal mencapai puncak wabah Virus Corona setelah pemerintah mendatangkan perangkat deteksi berbasis molekuler dari luar negeri, menurut Peneliti ITB.

 Di Mata Najwa, Anies Baswedan Sindir Kemampuan Jajaran Jokowi Tes Virus Corona, Jakarta Mirip Wuhan

 Resmi, PSBB Jakarta Berlaku Hari Ini, Anies Baswedan Mengalah dengan Keputusan Pemerintah Jokowi

Kementerian BUMN baru saja mengimpor 20 mesin polymerase chain reaction ( PCR) yang diklaim mampu menguji 9.000 hingga 10.000 spesimen setiap hari.

Dengan alat-alat baru ini, pemerintah menargetkan untuk melakukan 300.000 tes dalam sebulan.

Nuning Nuriani, ketua Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB, memprediksi bahwa dengan jumlah tes sebanyak itu, wabah covid-19 di Indonesia bisa mencapai puncak penyebaran pada akhir April atau awal Mei - dengan satu syarat: 90% masyarakat melakukan isolasi mandiri.

"Jika [Pembatasan Sosial Berskala Besar] dimulai 12 April, terus hanya 10% orang yang bergerak, terus pada saat periode infeksi ini PCR dan isolasinya dijalankan dengan baik, itu sebenarnya yang sangat diharapkan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved