TPID Kota Balikpapan Kawal Inflasi Jelang Ramadhan Saat Pandemi Virus Corona
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan mengawal inflasi menjelang Ramadhan saat terjadi pandemi Virus Corona
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN -Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan mengawal inflasi menjelang Ramadhan saat terjadi pandemi Virus Corona
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan melaksanakan High Level Meeting (HLM) secara virtual, dengan tema Evaluasi Inflasi Daerah dan Strategi Pengendalian Inflasi Jelang Ramadhan dan Lebaran.
HLM TPID Kota Balikpapan dipimpin langsung Wakil Ketua TPID Kota Balikpapan yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Kalimantan Timur Bimo Epyanto.
Selain itu, juga dihadiri anggota TPID Kota Balikpapan, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan dan Kepala BMKG Kelas 1 SAMS Sepinggan Balikpapan. Rapat berlangsung pada Kamis, (16/4/2020) lalu.
Bimo Epyanto menyebutkan, Kota Balikpapan mencatatkan angka deflasi pada Maret 2020 sebesar -0,15 persen (mounth to mounthmtm/mtm), setelah sebelumnya pada Februari 2020 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen (mtm).
"Deflasi pada Maret 2020 didorong oleh koreksi harga pada kelompok transportasi. Namun demikian deflasi lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga tomat, ikan-ikanan, gula pasir dan emas perhiasan.
Baca Juga
Bank Indonesia Wilayah Kota Balikpapan Mengambil Sejumlah Langkah Sikapi Virus Covid-19
Ribuan Merchant di Balikpapan Sudah Gunakan QRIS, Bank Indonesia Gelar Pekan QRIS Nasional
Bank Indonesia Sebut Sektor Pertambangan Menopang Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Jadi 4,77 Persen
Secara tahunan inflasi Kota Balikpapan tercatat sebesar 1,88 persen (year of year/yoy) atau secara kumulatif tercatat sebesar 0,55 persen (year to date/ytd)," ungkap Bimo, Jumat (17/4/2020).
Dalam High Level Meeting tersebut, TPID Kota Balikpapan mencermati risiko-risiko yang mendorong inflasi pada April-Mei 2020 yaitu peningkatan permintaan mendekati Ramadhan dan lebaran, peningkatan harga emas.
Serta penurunan pasokan dan ketidaklancaran distribusi di tengah pembatasan sosial sebagai upaya penanganan covid-19, terutama dari daerah pemasok di luar Kota Balikpapan,
dan resiko kenaikan harga sayuran dan ikan laut sebagai dampak penurunan aktivitas petani dan nelayan ditengah pandemi covid-19.
Namun demikian, terdapat beberapa hal yang diperkirakan menahan laju inflasi yaitu berlanjutnya koreksi tarif angkutan udara seiring dengan himbauan pengurangan mobilitas sebagai antisipasi penyebaran covid-19 di Kota Balikpapan,