Virus Corona
Bermula Ucapan Erick Thohir Soal Praktik Kotor Alat Kesehatan, Arya Ungkap Jokowi Beri Perintah Baru
Bermula dari ucapan Erick Thohir soal praktik kotor alat kesehatan, Arya Sinulingga ungkap Jokowi beri perintah baru.
TRIBUNKALTIM.CO - Bermula dari ucapan Erick Thohir soal praktik kotor alat kesehatan, Arya Sinulingga ungkap Jokowi beri perintah baru.
Menteri BUMN Erick Thohir bikin heboh soal pernyataannya terkait industri alat kesehatan dan farmasi di Indonesia.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan ada perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Erick Thohir.
Mulanya, eks bos Inter Milan ini menemukan bahwa semua bahan baku alat kesehatan dan obat di Indonesia berasal dari luar negeri alias impor..
Selama ini Indonesia ternyata terus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan ketimbang memproduksi sendiri di dalam negeri.
Karena impor bahan baku obat dan alat kesehatan secara terus-menerus, kemudian terjadi pagebluk seperti Virus Corona, membuat Indonesia mengalami ketergantungan dengan negara lain.
• Indonesia Tertinggi Jumlah Kasus dan Kematian Virus Corona Asean, Anies Baswedan Yakin Lebih Banyak
• Lampu Hijau Luhut Pandjaitan ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Beri Sanksi ke Perusahaan Saat PSBB
• Mantan Panglima TNI Angkat Suara Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, Sesalkan Opini TNI Tak Profesional
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Jumat (17/4/2020).
"Di sinilah Pak Erick Thohir menyatakan bahwa kita terlalu sibuk selama ini dengan trading, tidak berusaha membangun industri dalam negeri untuk mengadakan alat kesehatan," ujar Arya.
Arya mencontohkan, saat ini Indonesia tak memiliki bahan baku untuk masker.
Padahal, sumber daya manusia (SDM) di Indonesia mempunyai kemampuan untuk memproduksi masker.
"Pabriknya ada, tapi bahan baku dari luar semua, Indonesia hanya tukang jahitnya doang."
"Orang luar bawa bahan baku ke tukang jahit, dia bayar tukang jahitnya, diambil barangnya."
"Itu proses yang terjadi selama ini dan kita akhirnya impor juga barang tersebut, karena bukan punya kita, itu milik yang punya bahan," kata Arya Sinulingga.
Adanya Mafia
Melihat fenomena tersebut, kata Arya Sinulingga, Erick Thohir pun beranggapan selama ini ada mafia yang membuat Indonesia terus-menerus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan.
Padahal, Indonesia mampu memproduksi barang-barang tersebut.
"Nah, di sini akhirnya Pak Erick melihat ada mafia-mafia besar baik global dan lokal yang mungkin bergabung.
Yang akhirnya membuat bangsa kita hanya sibuk berdagang, bukan sibuk produksi," ucap Arya.
Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan Erick Thohir untuk membangun industri farmasi di Indonesia.
"Jelas arahan Pak Jokowi kepada Pak Erick supaya memberantas mafia-mafia ini dengan membangun industri farmasi kita, sehingga bisa produksi sendiri kebutuhan kita," ujar Arya Sinulingga.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih impor.
Mantan bos klub sepak bola Inter Milan ini mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
"Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini, 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat."
"Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri," ujar Erick Thohir usai meninjau RS Pertamina Jaya, Kamis (16/4/2020).
Menurut Erick Thohir, mewabahnya Virus Corona di Indonesia harus dijadikan cambukan untuk mengubah hal tersebut.
• Warga Jakarta Siap-siap! Anies Ungkap Hal Mengejutkan, 8 Ribu Orang Kena covid-19 dalam Waktu Dekat
Dengan demikian, nantinya bangsa Indonesia tak akan lagi tergantung dengan negara lain.
"Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak.
Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor, sehingga alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor," kata Erick.
Tanggapan Aspaki
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), Ahyahudin Sodri, mengungkapkan banyaknya produk impor alat kesehatan disebabkan beberapa faktor.
"Tata niaga Alkes juga dicirikan oleh standar keamanan pasien yang tinggi dan bukan produk masal.
Beberapa produk alkes hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh pasar," kata Ahyahudin kepada Kompas.com, Jumat (17/4/2020).
Menurut dia, tata niaga bisnis alat kesehatan di seluruh dunia diatur dengan ketat oleh regulasi, The Conformitè Europëenne (CE) di Eropa, The Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.
"Begitu pula di negara China, Jepang dan Australia. Indonesia harus mengatur lebih ketat arus barang impor dengan regulasi (misalnya penerapan SNI dan uji produk impor)," terang Ahyahudin.
Akan tetapi, lanjut dia, membatasi produk impor tanpa mempersiapkan kemampuan industri dalam negeri akan menjadi langkah yang tidak tepat untuk menjaga ketersediaan barang.
Apalagi, alat kesehatan sangat penting keberadaannya bagi fasilitas kesehatan dan menyangkut nyawa jutaan orang di Indonesia.
"Kalau keliru (mengambil kebijakan) akan menggangu pelayanan rumah sakit dan pasien," ungkap Ahyahudin.
• Telegram Kapolri Idham Azis, Perintahkan Polisi Bergerak Serentak ke Masyarakat Jelang Bulan Ramadan
Alasan Banyak Alkes impor
Dikatakan Ahyahudin, produsen alat kesehatan dalam negeri sebenarnya terus berupaya mengurangi ketergantungan pada barang impor.
Kendati demikian, pihaknya juga mendorong pemerintah mengambil sejumlah kebijakan yang bisa menjadi stimulus bagi industri alkes dalam negeri.
"Aspaki sudah merintis industri alkes nasional sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.
Selain kendala bahan baku di atas, akses pasar juga menjadi hambatan yang sudah menahun.
Produk impor sudah digunakan sejak awal kemerdekaan," ujar Ahayhudin.
"Merek-merek impor sudah sangat kuat melekat di kalangan pengguna.
• Anak Buah Prabowo Subianto di Gerindra Dukung Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Minta Luhut Stop KRL
• Tegas, Anies Baswedan Tutup 23 Perusahaan Selama PSBB di Jakarta, Selanjutnya Bakal Lakukan Ini
Pemerintah dapat mendorong penggunaan wajib alat kesehatan nasional, seperti yang dilakukan oleh Malaysia, Korea, China dan India."
"Jika penyerapan pasar meningkat, maka akan mendorong tumbuhnya industri alkes dan bahan baku alkes," tambah dia.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Erick Thohir soal Indonesia yang Selalu Impor Bahan Baku Alkes, Padahal Mampu Produksi Sendiri, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/04/18/kata-erick-thohir-soal-indonesia-yang-selalu-impor-bahan-baku-alkes-padahal-mampu-produksi-sendiri?page=all.