Virus Corona

Enggan Bohong, IDI Bongkar Kejanggalan Data Kematian covid-19 Pemerintah Jokowi, Fenomena Gunung Es

Enggan berbohong, IDI bongkar kejanggalan data kematian covid-19 Pemerintah Jokowi, awas fenomena gunung es

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Jabar/Firman Suryaman
ILUSTRASI - Proses pemakaman jenazah PDP Covid-19 di Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (7/4) siang, berjalan lancar. 

"Agar tidak menjadi fenomena gunung es," kata Daeng.

Tak hanya soal angka kematian, Daeng menyebut kasus positif corona di Indonesia masih berpotensi akan meningkat lebih besar.

Dia bahkan menyebut, bahwa data yang diupdate setiap harinya oleh pemerintah bisa jadi adalah data satu atau dua minggu yang lalu.

Sebab antara waktu pengetesan, proses dan pengumuman hasilnya bisa memakan waktu satu minggu.

Sehingga konteks pernyataanya terkait jumlah pasien meninggal terkait corona yang mencapai 1.000 itu juga berkaitan dengan jumlah tes yang sedikit dan waktunya yang lama.

Karena itu pihaknya mendorong agar tes Virus Corona di Indonesia dipercepat dan diperluas.

Daeng mengungkapkan, dengan tes yang dipercepat dan diperluas maka penemuan kasus akan semakin cepat dan tepat.

Selain untuk menghindari fenomena gunung es yang ia sebut tadi.

 Sudah PSBB, Kasus Baru di Wilayah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Tertinggi di Indonesia Total 6.575

"Yang ditemukan sekian, tetapi sebenarnya yang aslinya lebih besar dari itu," kata Daeng.

"Saya sebenarnya menekankan pesan dari Presiden Jokowi untuk mempercepat tes itu tadi karena angka positif atau kematian akan lebih besar bila itu dilakukan," pungkas Daeng M Faqih.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki berjudul https://www.tribunnewswiki.com/2020/04/19/pemerintah-sebut-535-kasus-kematian-akibat-corona-idi-dua-kali-lipat-jika-ditambah-pdp-covid-19?page=all

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved