Virus Corona
Pesan Masuk dari Seorang Ibu buat Luhut Haru, Akhirnya Putuskan KRL Tetap Jalan, Ternyata Ini Isinya
Ternyata ada sebuah kisah di balik alasan Luhut putusakn KRL tetap beroperasi saat PSBB Jabodetabek, berawal dari pesan masuk di medsos
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah di balik Keputusan Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Panjaitan tidak menghentikan operasional KRL di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek perlahan terkuak.
Seperti diketahui, permintaan sejumlah kepala daerah agar operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dihentikan sementara tak dikabulkan oleh pemerintah pusat.
Alasannya, pemerintah sudah menjelaskan karena masih banyak para pekerja di Jabodetabek yang membutuhkan transportasi KRL untuk pergi ke tempat kerja.
Sontak, keputusan itu menuai pro dan kontra publik.
• Detik-detik Polisi Tembak Begal Sadis yang Sedang Naik Motor, Sempat Terus Melaju Meski Kena Peluru
• Curigai Laboratorium Biologi di Wuhan, AS & Inggris Minta China Berterus Terang Sumber Virus Corona
• PSBB Jakarta Tersisa 3 Hari, Anak Buah Luhut Soroti Hal Ini di Wilayah Anies Baswedan Belum Efektif
• Ancaman 50 Ribu Buruh Turun ke Jalan saat May Day, Maklumat Kapolri Idham Azis Jadi Tameng Polisi
Namun lewat tulisan dalam akun Facebook pribadinya, Minggu (19/4/2020), Luhut menjelaskan latar belakang keputusan itu.
Nostalgia
Tulisan itu ia mulai dengan nostalgia.
Di usianya saat ini, Luhut mengatakan masih seringkali teringat pada kenangan masa kecil dan kehidupan bersama orang tuanya di Simargala, Toba Samosir.
Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu mengatakan, menjalani kehidupan masa kecil bersama orang tua dan adik-adik dalam keadaan yang sangat sulit.
Sang bapak adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga dengan menjadi sopir bus AKAP di Sibualbuali.
Gajinya hanya cukup untuk makan sehari-hari.