Virus Corona

Marak Perampokan di Minimarket, Anak Buah Idham Azis Minta Lakukan Ini, Polisi Ancam Tembak Pelaku

perampokan di minimarket, polisi anak buah Idham Azis minta pengelola pasang CCTV dan satpam, ancam tembak pelaku kejahatan.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Tribun Jakarta
Marak terjadi perampokan di minimarket, anak buah Idham Azis minta pengelola lakukan ini hingga polisi tak segan tembak pelaku kejahatan, Senin (21/4/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Marak perampokan di minimarket, polisi anak buah Idham Azis minta pengelola lakukan ini, ancam tembak pelaku kejahatan.

Selama masa pandemi Virus Corona ini, polisi mengakui adanya pergeseran modus operasi tindak pidana perampokan dan pencurian.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus para perampok dan pencuri mengincar minimarket atau toko yang menjual kebutuhan pokok sebagai target operasi.

Guna mengantisipasi perampokan di minimarket dan toko kebutuhan pokok, anak buah Idham Azis mengimbau kepada pengelola untuk segara memasang dan mengaktifkan CCTV.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan polisi mengamankan pelaku kejahatan.

Anak Buah Idham Azis di Wilayah Anies Baswedan Ungkap Target Utama Perampokan Selama Virus Corona

Anak Buah Idham Azis Tembak Mati 3 Perampok Toko Emas di Jakarta, Terkuak Unsur Mistis Angka 6

Dua Spesialis Pencuti Motor di Samarinda Diringkus, Dua Pelaku Lain Masih Buronan Polisi

Bahkan polisi juga tak segan menembak pelaku kejahatan yang mengancam nyawa masyarakat.

Hal ini sesuai dengan perintah Idham Azis selama pandemi Virus Corona dan pemberlakuan PSBB.

Sementara itu, Yusri Yunus menegaskan pandemi Virus Corona dan PSBB membuat perampok memanfaatkan kelengahan masyarakat dengan menyasar minimarket.

"Memang betul ada pergeseran, ada kegiatan-kegiatan seperti curat (pencurian dengan pemberatan) termasuk di dalamnya beberapa minimarket yang dijadikan sasaran.

Karena sekarang rumah kan sudah agak jarang (jadi sasaran), pergeseran-pergeseran itu ada," kata Yusri saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Kepolisian telah memetakan daerah rawan kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Tak hanya itu, polisi juga meningkatkan patroli rutin guna mencegah terjadinya aksi perampokan di minimarket dan tindak kriminalitas lainnya seperti pencurian kendaraan bermotor.

Polisi mengimbau pengelola minimarket di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk memasang CCTV guna mencegah perampokan.

Tak hanya itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus juga menyarankan pengelola menempatkan petugas keamanan untuk menjaga keamanan minimarket.

"Kita panggil para pengusaha (minimarket) untuk memaksimalkan pemasangan CCTV dan siapkan satpam," kata Yusri Yunus saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).

Dapat Asimilasi Yasonna Laoly, eks Napi Ini Ditembak Mati Anak Buah Idham Azis, Mau Lukai Polisi

Yusri menyebut adanya pergeseran modus operasi tindak pidana perampokan selama pandemi covid-19.

Para perampok kini mengincar minimarket sebagai target operasi.

Ancam tembak pelaku

Sementara itu, anak buah Idham Azis juga menehaskan tidak akan segan untuk menembak para pelaku kejahatan yang aksinya membahayakan keselamatan masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Kepolisian Polda Metro Jaya tidak akan segan, kami akan tindak tegas perampok, pelaku, dengan tindakan tegas terukur, untuk para pelaku yang membahayakan keselamatan dan meresahkan masyarakat," Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Senin (20/4/2020), melansir Kompas.com yang mengutip Antara.

Yusri Yunus juga membahas soal video viral tindakan petugas kepolisian terhadap pelaku begal di Jakarta Timur.

Yusri menegaskan, penembakan yang dilakukan petugas sudah sesuai prosedur operasional standar (SOP).

"Polda Metro Jaya tidak akan segan menindak tegas pelaku, tindakan tegas terukur.

Kemarin teman-teman lihat ada viral di Jakarta Timur, begal dikejar petugas, kami lakukan tindakan tegas terukur, sudah viral kemarin, disuruh berhenti tidak mau, maka diambil tindakan tegas terukur sesuai SOP yang ada," ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto juga menyampaikan hal senada.

Dia mengatakan, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya akan menurunkan tim khusus untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan jelang bulan Ramadan.

Polisi di lapangan diinstruksikan untuk menindak tegas pelaku kejahatan yang membahayakan jiwa masyarakat.

"Kami akan turunkan tim khusus yang sudah terlatih, yang selama ini selalu melakukan pemantauan dan kami tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku kejahatan, termasuk pelaku tawuran dan sebagainya yang mengakibatkan kerugian terhadap jiwa orang lain," kata Suyudi di di Mako Polres Metro Jakarta Timur, Sabtu.

Pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur sebelumnya menembak mati satu orang perampok minimarket di Jakarta Timur lantaran melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam jenis parang terhadap petugas patroli yang memergoki aksinya.

Polisi juga menembak dua begal yang merampas ponsel pejalan kaki di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (19/4/2020) dini hari.

Kisah Pencuri Beras di Medan, Pengakuan Pelaku Bikin Pilu, hingga Polisi Anak Buah Idham Azis Iba

Sudah 5 minimarket jadi sasaran perampokan

Melansir Kompas.com, telah terjadi lima aksi pencurian dan perampokan minimarket di wilayah Jakarta, Depok, dan Tangerang dalam kurun waktu satu minggu terakhir atau dari 12-20 April 2020.

Tangerang

Dalam sepekan terakhir ini, aksi pencurian di minimarket pertama terjadi di kawasan Gondrong, Cipondoh, Tangerang Kota, yaitu pada hari Minggu (12/4/2020) malam pekan lalu sekitar pukul 20.00 WIB.

Dua tersangka dilaporkan mencuri alat kosmetik, deterjen, pewangi dan minyak wangi.

Salah satu tersangka berinisial FS ditangkap pegawai toko dan warga yang berbelanja.

Tersangka lainnya berinisial A melarikan diri dan kini berstatus buron.

Jakarta Pusat

Tiga hari setelah pencurian minimarket di Tangerang Kota itu, aksi pencurian juga terjadi di sebuah minimarket di wilayah Jakarta Pusat tepatnya di daerah Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.

Aksi pencurian itu terjadi Rabu malam pekan lalu. Dua tersangka, yakni pasangan pria dan wanita, nekat mencuri tiga botol minyak angin di minimarket.

Mereka mencuri minyak angin dengan modus berpura-pura menjadi pembeli.

Aksinya terbongkar usai petugas minimarket mencurigai gerak gerik mereka yang terus berkeliling di area penjualan minyak wangi.

"Ketika kedua tersangka sedang tengak-tengok di area minyak wangi, saksi (petugas minimarket) mulai curiga dan menghampiri mereka.

Kedua orang tersebut langsung mencoba kabur dengan menggunakan sepeda motor," ungkap Kapolsek Gambir AKBP Kadek Budiyarta.

Keduanya lalu berusaha melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor.

Salah satu tersangka ditangkap setelah ditabrak pengendara motor.

Tersangka menderita patah kaki sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, satu tersangka lainnya melarikan diri dan kini berstatus buron.

Petugas minimarket melaporkan kehilangan tiga botol minyak angin seharga Rp 147.000 yang dibawa kabur tersangka.

Depok

Dalam waktu bersamaan dengan aksi pencurian di Gambir, dua perampok membobol sebuah minimarket di Jalan Bulak Timur, Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Keduanya masuk ke minimarket dengan modus mengambil uang di ATM melalui celah rolling door. Saat itu, minimarket sudah tak melayani pembeli.

Kedua tersangka membawa celurit untuk menakut-nakuti pegawai minimarket. Baca juga: Polisi Bentuk Tim Buru Perampok Minimarket di Depok.

"Masing-masing pelaku lalu mengeluarkan senjata tajam berupa celurit dan menghampiri salah seorang pegawai yang sedang menyapu," kata Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi melalui keterangan tertulisnya, Kamis pekan lalu.

Tiga pegawai minimarket kemudian dibekap, leher mereka dikalungi celurit.

Ketiganya kemudian diminta mengantar perampok itu ke gudang tempat brangkas penyimpanan uang.

Para perampok juga merampas ponsel ketiga pegawai minimarket dan meminta mereka untuk memindahkan uang tunai senilai Rp 35 juta dari brangkas ke tas perampok.

Para perampok kabur setelah memasukkan tiga pegawai minimarket ke kamar mandi.

Mereka diancam akan dibacok jika keluar keluar dari kamar mandi.

Ketiga pegawai minimarket itu ditemukan dalam kondisi selamat dengan sedikit luka gores terkena celurit.

Saat ini, para perampok masih dalam pengejaran polisi.

Di Samarinda Residivis Tebas Pemilik Warnet, Kondisi Kritis, Polisi Lumpuhkan Kedua Kaki Pelaku

Jakarta Timur

Tak berselang lama setelah perampokan di Depok, terjadi aksi perampokan yang dilakukan empat tersangka, yakni YS, AA, AR dan A di sebuah minimarket di Jalan Masjid Al Wustho, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Peristiwa itu tepatnya terjadi Kamis dini hari lalu.

Perampokan tersebut terungkap saat jajaran Polsek Duren Sawit melakukan patroli rutin.

Polisi awalnya mencurigai sebuah mobil Avanza parkir di depan minimarket yang tutup. Ketika menghampiri pengemudi mobil, tersangka A langsung melarikan diri.

"Saat polisi mau menegur pemilik kendaraan, tiba-tiba (tersangka A) menghidupkan mesin dan berupaya melarikan diri hingga hampir menabrak salah satu anggota," kata Yusri.

Polisi langsung masuk ke dalam minimarket untuk menangkap tersangka lainnya.

Dua tersangka ditangkap, sedangkan tersangka YS ditembak mati karena berusaha menyerang polisi menggunakan parang.

Polisi menyita barang bukti berupa barang-barang hasil curian di minimarket, di antaranya brankas uang, sejumlah uang tunai, susu kemasan, dan rokok.

Masih di Jakarta Timur, aksi perampokan kembali terjadi di sebuah minimarket di kawasan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur, Senin kemarin.

Tersangka yang berjumlah dua orang mendatangi minimarket dengan mengendarai mobil Suzuki Vitara.

Keduanya masuk ke minimarket dan mengambil sembilan kaleng susu.

"Setelah itu mereka keluar tanpa membayar, dikejar oleh salah satu karyawan kemudian mereka melarikan diri (dengan mobilnya)," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian.

Pada saat bersamaan anggota buser Polres Metro Jakarta Timur berpatroli di dekat lokasi itu. Polisi lalu mengejar.

Tersangka akhirnya menabrak kendaraan lainnya karena panik saat dikejar polisi.

Warga memukuli mereka setelah tahu mereka perampok. Namun polisi kemudian mengamankan mereka dari amukan massa dan membawanya ke Polsek Ciracas.

Perampok spesialis wilayah Jakarta dan Jawa Barat Polisi kemudian mengungkap adanya jaringan perampok minimarket di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Polisi telah menangkap dua tersangka berinisial HSS (39) dan SN (48).

Tiga tersangka lainnya, yakni PR, I, dan S masih diburu.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, kedua tersangka mengaku telah beraksi 11 kali di wilayah Jakarta dan Jawa Barat sejak Februari hingga April 2020.

Mereka tujuh kali merampok di Jakarta, satu kali di Cirebon, satu kali di Karawang, satu kali di Bandung, dan satu kali di Bogor.

Para tersangka diketahui merupakan residivis kasus serupa yang baru dinyatakan bebas pada Desember 2019 lalu.

Para tersangka biasa beraksi dini hari saat situasi sekitar minimarket sepi.

Biasanya, mereka terlebih dahulu berkeliling mencari target operasi. Mereka beroperasi mulai pukul 00.00 hingga 02.00 dini hari.

(*)

Ikuti >>> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Ancam Tembak Pelaku Kejahatan", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/20/18501141/polisi-ancam-tembak-pelaku-kejahatan.
Editor : Sandro Gatra
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Cegah Perampokan, Polisi Imbau Pengelola Minimarket Pasang CCTV dan Tempatkan Satpam", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/21/09202551/cegah-perampokan-polisi-imbau-pengelola-minimarket-pasang-cctv-dan.
Penulis : Rindi Nuris Velarosdela
Editor : Jessi Carina
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved