Virus Corona

3 Fakta Yulie Nuramelia Warga Serang Meninggal Dunia Akibat Kelaparan di Tengah Pandemi Virus Corona

Kabar duka datang dari Kota Serang, Banten. Salah seorang warga bernama Yulie Nuramelia (43) meninggal dunia akibat kelaparan di tengah pandemi

Editor: Syaiful Syafar
KOMPAS TV
Salah seorang warga Kota Serang, Banten bernama Yulie Nuramelia (43) meninggal dunia akibat kelaparan di tengah pandemi Virus Corona (covid-19), Senin (20/4/2020). Yulie dikabarkan kelaparan dan tak makan selama dua hari. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar duka datang dari Kota Serang, Banten. Salah seorang warga bernama Yulie Nuramelia (43) meninggal dunia akibat kelaparan di tengah pandemi Virus Corona ( covid-19).

Yulie Nuramelia dilaporkan meninggal dunia pada Senin (20/4/2020), usai dikabarkan kelaparan dan tak makan selama dua hari.

Sebelum kematiannya, Yulie Nuramelia sempat curhat mengaku dirinya bersama keluarga kelaparan.

Ia, empat anak dan suaminya yang seorang pemulung terpaksa hanya meminum air galon untuk mengganjal perut lapar mereka.

Cerita pilu Yulie Nuramelia yang menahan lapar ini sempat viral di media sosial.

Berikut fakta-fakta tentang Yulie Nuramelia, warga Kota Serang yang meninggal dunia.

Baca juga: Viral di WhatApp, Mesin ATM Tempat Tertinggi Penularan Virus Corona, Penjelasan IDI & Langkah Aman

1. Curhat berlinang air mata

Sebelum meninggal dunia, Yulie Nuramelia sempat mengutarakan kesedihannya.

"Enggak makan dua hari, cuma diem aja, sampai saya sedih ya," kata Yuli sembari berlinang air mata, seperti dilansir Kompas TV.

Sembari menggendong anaknya yang masih bayi, Yuli bercerita, empat anaknya pun terpaksa harus menahan lapar.

"Anak empat. Ini yang paling kecil. Ini juga sampai sakit. Abah juga nyuruh, sabar ya," tutur dia pilu.

Baca juga: Viral di Medsos Video Tukang Becak Dianiaya 3 Oknum Satpam, Ini Kronologi dan Fakta Kejadiannya

2. Mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah

Kondisi sulitnya perekonomian keluarganya ini juga tak lepas dari situasi pandemi covid-19.

Suaminya yang seorang pemulung tak bisa bekerja selama pandemi.

Penghasilan sebesar Rp 25 ribu per hari yang biasa diterima keluarganya pun kini tak lagi ada.

"Jadi per hari dibayarnya. Kalau misalkan masuk Rp 25 ribu, kalau sakit enggak dikasih," ujar Yulie, melansir Kompas TV.

Yulie Nuramelia mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Belum ada, saya udah ngajuin," ujar dia.

Yulie kemudian dikabarkan meninggal pada Senin (20/4/2020).

Baca juga: Kabar Terbaru Harga BBM dari Pemerintah Jokowi Saat Harga Minyak Dunia Sentuh 0 Dollar Per Barel

3. Respons pemerintah

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas merespons kabar meninggalnya Yulie Nuramelia, warga Serang, Banten tersebut.

"Yang pertama kami turut berbelasungkawa. Ya, betul meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru," kata Hari, Selasa (21/4/2020).

Yulie Nuramelia tiba-tiba tak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas.

Namun pihak rumah sakit belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya Yulie.

Suami Yulie, lanjut Hari, sempat mengatakan istrinya tak memiliki riwayat sakit apa pun.

"Dokter enggak berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter," kata dia.

Baca juga: Bos ILC Karni Ilyas Terang-terangan Tak Sepakat PSBB, Anies Baswedan Lebih Dulu Terapkan

Baca juga: Refly Harun Bongkar Kronologi Kasus Harun Masiku hingga Singgung Peran Bos PDIP Megawati dan Hasto

Baca juga: Di TV One Karni Ilyas Sebut PSBB Bikin Warga Jatuh Miskin, Bandingkan dengan Amerika dan Singapura

Menurutnya usai pemberitaan mengenai keluarga Yulie yang kelaparan, pemerintah memberikan bantuan.

"Sebelumnya kan di berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak covid-19, Sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," tutur dia.

Pemkot Serang mengklaim telah berupaya maksimal merespons keluhan masyarakat Serang.

"Kami memiliki keterbatasan, kami butuh semua pihak, kami enggak bisa kerja sendiri, butuh semua elemen untuk bekerja sama saling support. Jangan lagi ada saling menyalahkan, sama-sama kita lagi ikhtiar menyelesaikan masalah pandemi ini," kata dia. (*)

IKUTI >> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Berlinang Air Mata Sebelum Meninggal, Yuli: Enggak Makan Dua Hari, Anak Sempat Sakit"
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved