Virus Corona
Belva Devara Mundur Stafsus, Pengamat Sebut Tak Akhiri Persoalan Kartu Prakerja, Perlu Penyelidikan
Belva Devara mengaku memilih mengundurkan diri dari posisi staf khusus presiden karena tak mau mengganggu konsentrasi Presiden Jokowi.
• Akibat Wabah Virus Corona, Keberangkatan Calon Jamaah Haji Kukar Belum Ada Kepastian
• 3 Fakta Yulie Nuramelia Warga Serang Meninggal Dunia Akibat Kelaparan di Tengah Pandemi Virus Corona
Kemudian, surat itu diterima Presiden dua hari setelahnya.
Presiden Jokowi pun menerima pengunduran diri Belva.
"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya," kata dia.
Walau singkat, Belva Devara merasa banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat dari pekerjaan sebagai stafsus presiden.
Ia mengaku merasakan betul bagaimana semangat Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan.
"Sehingga di mana pun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI," kata dia.
Belva Mundur dari Stafsus, Indef: Masalah Kartu Prakerja Tak Langsung Tuntas
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( Indef) Bhima Yudhistira mengapresiasi mundurnya Belva Devara dari Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo.
Menurut Bhima, mundurnya Belva menunjukkan bahwa milenial memiliki integritas dan mampu menghindari konflik kepentingan saat berada di pemerintahan.
• Kabar Gembira Amerika Serikat Disebut Berhasil Temukan Obat Virus Corona, Pasien Pulih dengan Cepat
• Membingungkan, Pasien PDP Corona Ini Dites 10 Kali Hasilnya Berubah-ubah Positif Negatif, Lapor WHO
Meski Belva mundur untuk menghindari konflik kepentingan dalam program Kartu Prakerja, Bhima menilai, mundurnya pendiri dan CEO Ruang Guru itu tak mengakhiri persoalan dalam Kartu Prakerja sendiri.
"Permasalahan terkait Kartu Prakerja tidak serta merta tuntas dengan mundurnya Belva," kata Bhima kepada Kompas.com, Selasa (21/4/2020).