Ramadhan
Jelang Ramadhan, Muhammadiyah Ingatkan Lagi Pihak yang Ngotot Tarawih di Masjid, Ini Kondisi Darurat
Bulan suci Ramadhan akan segera tiba, Muhammadiyah kembali ingatkan pihak yang masih ngotot gelar tarawih di masjid, ini kondisi darurat.
TRIBUNKALTIM.CO - Bulan suci Ramadhan akan segera tiba, Muhammadiyah kembali ingatkan pihak yang masih ngotot gelar Tarawih di masjid, ini kondisi darurat.
Umat muslim tengah bersiap untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1441 yang tinggal menghitung hari.
Selama masa pandemi covid-19 dan penularan virus Corona ini, selama Ramadhan tahun 2020 diminta untuk beribadah di rumah baik, tidak ada Tarawih di masjid atau kegiaran sahur on the road dan buka puasa bersama.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan pihak yang tetap menginginkan penyelenggaran salat Tarawih digelar di masjid saat pandemi virus Corona atau covid-19 ini.
Ia mengungkapkan, kondisi seperti sekarang bukanlah kondisi yang biasa, sehingga perlu dipikirkan matang dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas.
• Sesuai Sunnah Rasulullah SAW, Ternyata Inilah Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa Ramadhan
• Ini Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Diajarkan Oleh Rasulullah SAW, Lengkap Beserta Artinya
• Lengkap Beserta Artinya, Berikut ini Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan Selama Sebulan Penuh
• Rukyatul Hilal Digelar 23 April 2020, Sidang Isbat Ramadhan 1441 H Dilakukan Lewat Teleconference
"Jangan menyepelekan wabah ini. Kalau Indonesia tidak sebesar AS dan negara lain jumlahnya, justru kita harus tetap waspada dan melakukan pencegahan," lanjut dia.
Ia mengatakan, anjuran dan imbauan agar tidak melakukan salat berjamaah dan Tarawih di masjid selama Ramadhan, merupakan bentuk upaya pencegahan penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu.
"Ini bukan soal takut atau berani hadapi wabah, tetapi soal ikhtiar yang dari segi agama maupun ilmu dibenarkan untuk usaha mencegah datangnya wabah agar tidak semakin luas," ungkap Haedar.
Terlebih, pilihan untuk meniadakan salat Tarawih selama Ramadhan tak hanya terjadi di Indonesia namun dunia.
Ia menyebut, pilihan ibadah di rumah sudah berlaku di dunia Islam, masjidil Haram dan Masjid Nabawi saja meniadakan salat jumat dan Tarawih.
"Kenapa begitu ngotot Tarawih berjamaah harus di masjid dalam suasana saat wabah meluas?
Lebih-lebih dalam darurat, mestinya umat Islam mau mengikuti mayoritas pandangan bahwa selama masa pandemi Corona ibadah dilakukan di rumah dengan khusyuk dan berjamaah dengan anggota keluarga," jelas Haedar.
Haedar berharap, masyarakat dapat memahami situasi darutat covid-19 dengan tidak menyepelekan dan melakukan tindakan pencegahan.
"Ingat bukan hanya diri orang perorang, wabah ini sudah massal dan menjadi pandemi.
Mestinya dalam situasi darurat wabah yang mengglobal ini janganlah beragama dengan maunya sendiri-sendiri, ikutilah pendapat mayoritas yg dasarnya kuat dari Al-Quran dan As-Sunnah serta konteks situasi darurat umat manusia sedunia yang tengah di