Polisi Beber Kronologi Detik-Detik Pembacokan Satu Keluarga, Anak Buah Idham Azis Ungkap Motifnya
Aparat polisi beber kronologi detik-detik pembacokan satu keluarga, anak buah Idham Azis ungkap motif dibalik upaya pembunuhan sadis itu
TRIBUNKALTIM.CO - Aparat polisi beber kronologi detik-detik pembacokan satu keluarga, anak buah Idham Azis ungkap motif dibalik upaya pembunuhan sadis itu.
Aksi upaya pembunuhan sadis menimpa keluarga di Purwakarta.
Upaya pembunuhan dengan pembacokan itu menimpa sepasang suami istri dan dua anaknya.
Aparat Polri langsung bergerak cepat mengungkap motif upaya pembunuhan yang dilakukan orang tak dikenal tersebut.
Satu keluarga di Kampung Munjul, Kelurahan Munjuljaya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal.
Peristiwa sadis tersebut terjadi pada Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 02.30 WIB.
• Refly Harun Bongkar Kronologi Kasus Harun Masiku hingga Singgung Peran Bos PDIP Megawati dan Hasto
• Kabar Terbaru Harga BBM dari Pemerintah Jokowi Saat Harga Minyak Dunia Sentuh 0 Dollar Per Barel
• Bos ILC Karni Ilyas Terang-terangan Tak Sepakat PSBB, Anies Baswedan Lebih Dulu Terapkan
Dari informasi yang dihimpun, sebelum melakukan pembacokan itu pelaku sempat mematikan saklar listrik.
Kemudian masuk ke dalam kamar dan melakukan pembacokan terhadap korban.
Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan melalui Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian mengatakan, dari keterangan saksi saat kejadian itu korban sempat berteriak minta tolong.
"Saksi pun datang melihat ke rumah korban gelap dan lalu banyak warga yang datang ke rumah korban," terangnya dilansir dari Tribunjabar.id.
Dikenal Saat diperiksa, korban diketahui merayap dari pintu rumah dengan keadaan sudah berlumur darah.
Mengetahui hal itu, oleh warga korban langsung dievakuasi ke RSUD Bayu Asih untuk mendapat pertolongan.
Dari informasi yang diperoleh tersebut, Handreas menduga ada unsur dendam dalam kejadian itu.
Sebab, barang berharga milik korban diketahui tidak ada yang hilang.
"Berdasar informasi yang dihimpun kuat dugaan ada unsur dendam karena tidak ada barang korban yang diambil," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Hendra Suhartiono saat dihubungi wartawan mengatakan, korban pembacokan itu terdiri dari ayah, ibu serta kedua anaknya.
• Jokowi Larang Mudik, Ini Sanksi Bagi yang Nekat Pulang Kampung, Menteri Agama Sorot Waktu Pengumuman
• Penjelasan IDI soal Pesan Berantai di WA, ATM Tempat Tertinggi Penularan Virus Corona, Cara Amannya
"Korban empat orang, bapak, ibunya dan dua anaknya.
Anaknya ada yang masih balita," ujar Hendra.
Terkait kasus tersebut, pihaknya mengaku masih melakukan pendalaman penyelidikan.
Peristiwa Pembacokan di Bali
Kasus pembacokan terjadi di Denpasar Bali.
Kronologi kasus in bemrula dari adanya ribut-ribut saat Malam Minggu.
• Istri Sah Digadai Rp 250 Juta ke Pria Lain, Saat Mau Ditebus Malah Berujung Pembacokan
• Ayah Mertua Bacok Erna Saat Ganti Baju di Kamar, Bilang ke Saya, Bapak Sepertinya Kumat
• 18 Jam Diburu, Pelaku Pembacokan dan Pembakar Kantor Lurah Ditemukan Terbujur Kaku
• Usai Minum Miras, Buhaidi Ingin Perkosa Seorang Nenek Namun Gagal Lalu Dibacok
Telah terjadi peristiwa pembacokan di Jalan Pulau Singkep Gang Keong Denpasar, Sabtu malam (2/11/2019).
Menurut keterangan warga setempat, Widi mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada pukul 18.00 Wita.
Waktu itu tiba-tiba terdengar suara ramai dan teriakan keras. Kemudian para warga pun keluar melihat kejadian tersebut.
"Ada suara teriakan jam 18.00 Wita di kos depan. Saat itu saya keluar rumah dan banyak perkelahian. Ya ini kan kos anak Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perkelahiannya cukup lama mas. Kemudian datang petugas. Katanya sih ada lima pelaku, satu pelaku sudah ketangkap," ujarnya.
Lanjutnya, di kos tersebut ada acara malam mingguan.
"Wih di kos itu ramai kisaran 20 an, ya mungkin karena mabuk terus berantem sampai terjadi bacokan.
Memang kos ini sering terjadi perkelahian tapi gak separah ini.
Saat ini korban dilarikan ke Rumah Sakit," ujarnya
"Katanya sih pelaku itu bukan dari penguhuni kos, tetapi tamu.
Korbannya aja sampai ketebas tangan kirinya," imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, pantauan Tribun Bali di lapangan, tempat kos tersebut sudah ditutup dan sudah tidak boleh lagi ada yang masuk.
"Ya ini katanya mau ditutup kosnya, soalnya beberapa kali meresahkan warga," ujarnya.
Sebelumnya, kasus penebasan di Jalan Muding Indah, lingkungan Kerobokan Kaja, Badung, Bali, terus didalami oleh pihak kepolisian.
Penebasan yang dilakukan oleh dua pria yang belum diketahui namanya tersebut menyebabkan lima orang luka serius.
Lima orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka sabet karena benda tajam.
Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada, dr Made Nurija membenarkan jika ada pasien korban penebasan yang masuk pada tengah malam.
Pihaknya mengaku menerima lima pasien yang berhubungan dengan kasus pengeroyokan tersebut.
Dari lima pasien, dua pasien sudah dibawa ke Polres Badung.
• Arman Depari Tinggalkan BNN Jadi Komisaris Pelindo I, Ini Keresahan Pengamat Soal Peredaran Narkoba
Untuk tiga pasien lainnya, yang merupakan korban saat datang mengalami luka yang cukup serius.
Satu pasien dalam kondisi cedara berat pada bagian kepala.
“ Dia dirujuk ke RS Surya Usada langsung malam itu untuk dilakukan Ct scan atau rontgen kepala, dan dilakukan intubasi,” katanya sembari mengatakan pasien tidak sadarkan diri.
(*)