Densus 88 Polri Tangkap Terduga Teroris Asal Malang di Surabaya, Ini Penjelasan Anak Buah Idham Azis
Densus 88 Polri tangkap terduga teroris asal Malang di Surabaya, ini penjelasan anak buah Idham Azis
TRIBUNKALTIM.CO - Densus 88 Polri tangkap terduga teroris asal Malang di Surabaya, ini penjelasan anak buah Idham Azis.
Di tengah Pandemi Virus Corona, anak buah Idham Azis tetap bergerak senyap menangkap teroris.
Baru-baru ini, terduga teroris berhasil ditangkan oleh Densus 88 di Surabaya.
Terduga teroris asal Malang itu, langsung diamankan Densus 88 tanpa perlawanan.
Melansir Tribun Jatim, penangkapan satu terduga teroris di Surabaya dilakukan oleh Densus 88 antiteror Mabes Polri pada, Kamis (23/4/2020).
Informasinya, petugas mengamankan terduga teroris di sebuah rumah beralamat Jalan Kunti No 72, Sidotopo, Semampir, Surabaya.
• Detik-detik Anak Buah Idham Azis Diserang Teroris di Poso, Polisi Tembak Mati Pelaku di Jalan Raya
• VIRAL di Facebook, Anggota DPRD Blora Marah & Tolak Cek Kesehatan Usai Kunker, Sebut TKW dan Teroris
• Eks Teroris JAT Jakarta Ingatkan Jokowi dan Mahfud MD Soal Pemulangan Anak dan Wanita WNI eks ISIS
Upaya penyergapan dan penangkapan terduga teroris di Surabaya itu dilakukan sekira pukul 09.30 WIB.
Terduga teroris yang diamankan petugas seorang laki-laki yang kabarnya berasal dari Malang, Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan, sejumlah petugas Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris di Kota Surabaya.
"Iya benar ada," ujar anak buah Idham Azis ini saat dikonfirmasi awak media, Kamis (23/4/2020).
Disinggung mengenai kemana terduga teroris itu diamankan.
Trunoyudo enggan menyebutnya karena masuk ranah teknis penangkapan pelaku terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 Mabes Polri.
"Itu teknis tidak bisa disampaikan secara detail," pungkasnya.
Terduga Teroris di Sidoarjo
Sebelumnya, anak buah Idham Azis juga berhasil menangkap terduga teroris di Jawa Timur, tepatnya Kabupaten Sidoarjo.
Sbuah rumah di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo didatangi sejumlah petugas dari Densus 88 Antiteror.
Informasi yang berhasil dihimpun, ada satu orang terduga teroris yang diamankan petugas dari rumah tersebut, Sabtu (11/4/2020).
Selain seorang terduga teroris, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah itu. Diantaranya ada senjata api rakitan.
Sejumlah warga sempat melihat kedatangan petugas di rumah itu.
• Anak Buah Idham Azis Bantah Kriminalitas Berkurang, Polisi Bongkar Kejahatan Jenis ini Meningkat
Mereka nampak keluar membawa beberapa barang. Seperti sebuah tas ransel besar yang dibungkus plastik, dan barang lain juga terbungkus plastik.
Dua bungkusan itu dibawa keluar oleh petugas yang berpakaian preman.
Sementara di sekitar lokasi, nampak beberapa personel polisi dari Polresta Sidoarjo dan Polsek Sukodono melakukan pengamanan.
"Kegiatannya Densus 88, petugas Polresta Sidoarjo hanya melakukan pengamanan di sekitar lokasi," jawab seorang petugas Polresta Sidoarjo.
Di Poso, teroris sempat lempar bom molotov
Pelaku penembakan terhadap polisi di Poso, Sulawesi Tengah, sempat melemparkan bom molotov ke arah personel polisi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono menuturkan, hal itu terjadi dalam baku tembak saat polisi mengejar kedua pelaku.
“Dikejar sama anggota, berhenti di suatu tempat, dan saling tembak menembak, kebetulan dari pelaku sempat melemparkan motolov ke anggota,” kata Argo melalui siaran langsung di akun Instagram Divisi Humas Polri, Kamis (16/4/2020).
Kedua pelaku tertembak. Menurut keterangan Argo, keduanya kemudian dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan tewas.
Diketahui, kedua pelaku merupakan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Kedua pelaku, Muis Fahron alias Abdullah dan Ali alias Darwin Gobel, ternyata berstatus buronan polisi.
Dari kedua pelaku, aparat menyita sejumlah barang bukti.
• Di Pelarian, Harun Masiku Tak Gunakan Teknologi Sama Sekali, Alat KPK Lebih Canggih dari Densus 88
“Barang bukti sepucuk senjata api, kemudian ada handphone dan satu unit sepeda motor,” tuturnya.
Saat ini, menurut Argo, polisi yang tertembak masih dirawat di rumah sakit dan kondisinya sudah membaik.
Peristiwa tersebut terjadi di area parkir sebuah bank, di Poso, pada Rabu (16/4/2020).
Berdasarkan kronologi yang dibeberkan Polri, kedua pelaku menyambangi bank tempat polisi tersebut bertugas.
Karena yang dicari tidak ada, keduanya meninggalkan bank tersebut.
"Sebelumnya itu sudah ada pelaku ini datang ke bank itu mencari anggota.
Ternyata enggak ada, dua OTK (orang tidak dikenal) ini kemudian kembali, keluar dari lokasi bank," ucap Argo melalui siaran langsung di akun Instagram Polres Jakbar, Rabu.
Beberapa saat kemudian, seorang polisi tiba di bank dengan menggunakan sepeda motor.
Kedua pelaku kembali memasuki area bank dengan berboncengan di sepeda motor.
Salah satu pelaku melepaskan tembakan dari arah belakang polisi yang baru membuka helmnya itu.
"Kemudian dua orang itu (pelaku) ini datang dengan menggunakan motor juga dan langsung menembak anggota dari belakang. Yang terkena adalah di dada sebelah kanan,” ujar dia.
Menurut Argo, pelaku juga memukul dan mencoba untuk merebut senjata polisi tersebut.
Para pelaku sempat melarikan diri sebelum dilumpuhkan oleh polisi hingga tewas.
(*)