Virus Corona

Warga di Wilayah Risma Keliling Bawa Keranda Mayat Jelang PSBB di Surabaya dan Sekitarnya

Warga di wilayah Tri Rismaharini alias Risma keliling bawa keranda mayat bagikan sembako jelang PSBB di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, Jawa Timur

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Instagram @kemenkes_ri
Jelang PSBB di Surabaya, warga di wilayah Risma keliling bawa keranda mayat, ini yang terjadi, Kamis (23/4/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Warga di wilayah Tri Rismaharini alias Risma keliling bawa keranda mayat jelang PSBB di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Kementerian Kesehatan telah menyetujui penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di sejumlah wilayah Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

Penerapan PSBB akan segera diberlakukan setelah Peraturan Gubernur Jawa Timur, Peraturan Bupati Sidoarjo, Peraturan Bupati Gresik dan Peraturan Wali Kota Surabaya telah disetujui.

Jelang PSBB di Surabaya, warga di wilayah Tri Rismaharini justru punya cara unik menyapa masyarakatnya selama pandemi Virus Corona.

Diketahui sejumlah warga yang tergabung dalam komunitas di Surabaya, membawa keranda mayat keliling kampung.

Hasil PCR BBLK Surabaya, Satu Keluarga Status PDP di Berau Negatif Covid-19

Akhirnya Menkes Terawan Setujui PSBB di Wilayah Risma, Bakal Diterapkan di Surabaya dan Sekitarnya

Warga Jawa Timur Tak Bisa Mudik, Gubernur Jatim Khofifah Jamin Lakukan Ini Bareng Ridwan Kamil

Bukan tanpa alasan warga di wilayah Risma membawa keranda mayat keliling kampung.

Cara membawa keranda mayat keliling kampung guna memperingatkan bahaya Virus Corona yang bisa mengancam nyawa manusia.

Warga yang tergabung dalam komunitas Kopi Joss Surabaya menggandeng perusahaan Green Leaf untuk memberikan edukasi dengan menggunakan keranda mayat kepada warga yang hadir di Masjid Nasrullah di Jalan Medokan Semampir, Surabaya.

"Kami memang sengaja, selain memberikan sedikit bantuan sembako kepada warga yang membutuhkan karena terdampak wabah covid-19.

Kami juga memberikan edukasi bahayanya covid-19 ini dengan cara yang mudah dipahami.

Karena memang sasaran kami banyak warga yang sudah lansia," kata Triyanto, CEO graha Ksatria Grup, Kamis (23/4/2020).

Untuk mengantisipasi kerumunan, panitia pun memberikan kupon sehari sebelumnya yang diperuntukkan untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Tadi kami terapkan physical distancing, warga datang ke masjid untuk menukar kupon dengan sembako. Alhamdulillah tertib.

Mereka juga menyaksikan imbauan dan sosialisasi dengan keranda mayat itu tadi," tandasnya.

PSBB Bakal Diterapkan di Surabaya, Risma Klaim Sudah Dilakukan Lebih Dulu, Ini Buktinya

Sementara itu, salah satu warga setempat, Umi Salamah mengatakan jika sangat terbantu dengan adanya kegiatan baksos tersebut.

"Suami saya sudah tidak kerja. Alhamdulillah dapat jatah sembako lengkap bisa untuk sebulan ke depan," kata Umi.

Tak hanya itu, menurut Umi, imbauan dan pesan yang diberikan melalui keranda mayat itu dirasa cukup mengena.

"Ya warga Medokan tadi kebanyakan yang sudah sepuh, jadi diberi tahu dengan cara pakai keranda mayat.

Bahaya virus ini bisa membuat orang yang tidak waspada, tidak peduli kesehatan bisa terpapar.

Risikonya hingga kematian," tambahnya.

Komunitas tersebut membagikan 150 paket sembako kepada warga.

Selain membagikan melalui kupon, komunitas tersebut juga memberikan paket sembako secara door to door kepada lansia yang sangat membutuhkan.

Kapan PSBB di Surabaya diterapkan ?

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Surabaya masih terus dibahas baik di Pemprov Jatim maupun Pemkot.

Untuk penerapan secara resmi masih menunggu seluruh rangkaian prosedur yang saat ini sedang berlangsung.

Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, saat ini pihaknya masih mengikuti tahapan demi tahapan yang harus dijalankan.

"Pada prinsipnya kami mengikuti seluruh proses yang saat ini berjalan di Provinsi," kata Fikser, Rabu (22/4/2020).

Kasus Virus Corona di Surabaya Melonjak, Risma Bongkar Penyebabnya, Pentingkan Ini Sebelum PSBB

Fikser belum bisa mengatakan, kapan akan dilakukan secara resmi PSBB di Surabaya.

Pasalnya, Pemkot Surabaya masih menggelar rapat secara internal yang juga dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.

Pembahasan dalam rapat tersebut juga berkaitan dengan draft Peraturan Wali Kota (Perwali) yang disiapkan dalam pelaksanaan di lapangan nantinya.

Sementara itu, di hari ini pula juga bakal digelar rapat lanjutan di Pemprov Jatim di Grahadi.

Pemkot juga bakal hadir untuk melakukan pembahasan Pergub dengan Perwali agar nantinya selaras.

Selain, Perwali di Surabaya, dua daerah lain yakni Gresik dan Sidoarjo juga dikabarkan mengikuti rapat tersebut.

Target yang harus dipenuhi selama PSBB

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengungkap ada target yang harus dipenuhi ketika PSBB diberlakukan.

"Kalau lihat Permenkes 9/2020, memang ada target yang harus dicapai saat PSBB termasuk target di draft keputusan gubernur juga ada (targetnya). Kalau sudah final akan disampaikan," ucap Joni, Rabu (22/4/2020).

Joni menyampaikan, setidaknya ada empat target yang harus dipenuhi saat pemberlakuan PSBB.

Mulai dari target tren penurunan jumlah kasus, jumlah kematian, dan transmisi penularan, serta harus melakukan kajian epidemiologis.

Kasus Virus Corona di Surabaya Melonjak, Risma Bongkar Penyebabnya, Pentingkan Ini Sebelum PSBB

"Kita tinggal melakukan kajian berapa targetnya selama 14 hari ke depan selama berlakunya PSBB, ini keputusan ibu gubernur ( Khofifah Indar Parawansa )," lanjut Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya ini.

Sedangkan untuk kajian epidemiologis, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dan kabupaten/kota harus melakukannya untuk bisa menurunkan angka kematian angka kasus Corona serta angka transmisi penularan tersebut.

"Kita juga lakukan kajian apakah ada efeknya terhadap sosial, agama, budaya dan lainnya. Jadi intinya kita masih menunggu keputusan gubernur hingga final," pungkasnya.

(*)

IKUTI >> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bawa Keranda Mayat, Cara Komunitas di Surabaya Ingatkan Bahayanya Covid-19 ke Warga Medokan, https://surabaya.tribunnews.com/2020/04/23/bawa-keranda-mayat-cara-komunitas-di-surabaya-ingatkan-bahayanya-covid-19-ke-warga-medokan.
Penulis: Firman Rachmanudin
Editor: Cak Sur
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved