Rocky Gerung Terang-terangan Sebut Ada Konspirasi di Istana Terkait Polemik Stafsus Milenial Jokowi
Pengamat Politik Rocky Gerung terang-terangan sebut ada konspirasi di Istana terkait polemik staf khusus milenial Jokowi
"Mana yang paling dipilih, satu, dan mana yang paling tidak dipilih?"
Menjawab pertanyaan Refly, Rocky mengaku tak mau menjadi seorang stafsus presiden.
Namun, mendengar jawaban Rocky itu Refly justru mulai menyinggung soal stafsus Jokowi yang mengirim surat kepada para camat.
"Saya mulai dengan kalau saya diminta, maka saya enggak mau jadi stafsus," ujar Rocky Gerung.
"Hahahaah apalagi stafsus yang bikin surat, enggak?," tanya Refly Harun tertawa.
Menurut Rocky Gerung, jika dirinya ditunjuk sebagai stafus maka godaan mengirim surat pada camat di seluruh Indonesia akan semakin besar.
Hal itulah yang membuatnya tak mau jadi stafsus.
• Belva Devara Mundur Stafsus, Pengamat Sebut Tak Akhiri Persoalan Kartu Prakerja, Perlu Penyelidikan
"Iya, nanti saya punya godaan untuk jual beli surat atas nama kop surat Istana perintahin camat kasih order pada perusahaannya," terang Rocky Gerung.
"Nah saya enggak mau kayak gitu."
Rocky Gerung lantas kembali menyinggung pertanyaan Refly yang disampaikan di awal pembicaraan.
Jika diminta memilih, Rocky Gerung mengaku ingin membantu Presiden Soekarno.
"Saya memilih untuk membantu Presiden Soekarno karena saya merasa Bung Karno gagal dalam satu hal, yaitu melakukan kaderisasi," kata Rocky Gerung.
Terkait hal itu, ia pun kembali melayangkan sindirannya terhadap kader-kader yang tak memahami betul pemikiran Soekarno.
"Banyak orang yang enggak paham soekarnoisme, orang cuma mau namanya di belakangnya ada Soekarnoputri, Soekarnoputra," jelas Rocky Gerung.
"Tapi pilihan Soekarno yang sangat dialegtika tidak diikuti kader-kadernya hari ini," ucapnya.
Simak video berikut ini menit ke-9.41:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)
(*)