Klaim Rocky Gerung, Prabowo Tak Mendukung dan Memuji Jokowi, Sebut Menhan Ambil Alih Beban Presiden
Klaim Rocky Gerung, Ketua Umum Gerindra, Prabowo tak mendukung dan memuji Jokowi, sebut Menhan ambil alih beban Presiden Joko Widodo
TRIBUNKALTIM.CO - Klaim Rocky Gerung, Ketua Umum Gerindra, Prabowo tak mendukung dan memuji Jokowi, sebut Menhan ambil alih beban Presiden.
Baru-baru ini, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto menegaskan sikapnya terhadap Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Bahkan Prabowo Subianto bersaksi, Presiden Jokowi selama ini terus berjuang untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
Namun komentar Prabowo itu mendapat sorotan dari pengamat politik, Rocky Gerung.
• Rocky Gerung Kritik Kabar Gembira yang Disampaikan Jokowi Soal Corona Optimisme Palsu
• Rocky Gerung Sarankan Jokowi Tiru SBY Hadapi Virus Corona Dulu Singapura Belajar dari Kita
• Rocky Gerung Terang-terangan Sebut Ada Konspirasi di Istana Terkait Polemik Stafsus Milenial Jokowi
Tak tanggung-tanggung, Rocky Gerung berani mengungkapkan bahwa pernyataan Prabowo itu tak memuji Jokowi.
Justru sikap Prabowo menunjukkan Menhan mengambil alih beban Presiden Jokowi.
Melalui kanal YouTube-nya, Rocky Gerung mengimbau agar lebih cermat membaca persoalan semacam itu.
Menurutnya, bukan tidak mungkin kalau Prabowo hanya bertujuan untuk memperkokoh legitimasi pemerintah yang kini dinilainya goyah.
Khususnya di tengah pandemi Virus Corona seperti saat ini.
Rocky Gerung menganggap mantan rival politik Jokowi tersebut mengerti situasi kondisi masyarakat saat ini.
Karenanya, ucapan Prabowo hanyalah tambalan bagi legitimasi yang dinilai bolong.
"Kita harus baca soal-soal beginian, mungkin juga Prabowo tahu bahwa length of legitimacy itu menurun sehingga dia musti tambal," ucapnya dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung, Sabtu (25/4/2020).
00
"Jadi ucapan Prabowo bisa untuk menambal bolong legitimasi itu, karena dia mengerti kan keadaan sosial masyarakat," tambahnya.
• Prabowo Sebut Jokowi Selalu Berjuang Demi Kepentingan Rakyat, Ini Permintaannya pada Kader Gerindra
Menurut Rocky Gerung, pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut bukanlah sebuah pujian terhadap Presiden.
Ia menambahkan apa yang disampaikan Prabowo adalah jaminan atas kegamangan pemerintah saat ini.
"Tapi kemudian publik, terutama para fanatis istana mengatakan 'bahkan Pak Prabowo itu memuji', loh itu bukan memuji," ujar Rocky Gerung.
"Itu sebetulnya adalah upaya untuk mem-bail out kegamangan istana, kan begitu sebetulnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyatakan bahwa Prabowo justru mengambil alih beban psikis presiden.
Sebab menurutnya, sebagai bagian dari kabinet Prabowo tidak mungkin menyatakan tidak mendukung pada Presiden.
Bahkan jika perlu pujian tersebut akan dilebih-lebihkan untuk meyakinkan rakyat.
Kemudian Rocky Gerung juga menganalogikan bahwa pernyataan Prabowo sama halnya dengan plaster panambal luka.
"Jadi beban psikis dari presiden diambil alih oleh Prabowo itu," kata Rocky Gerung.
"Kan enggak mungkin Pak Prabowo bilang presiden enggak mampu, pasti dia akan bilang Presiden mampu bahkan dilebih-lebihkan itu."
"Untuk meyakinkan rakyat yang sedang menganggap presiden tidak mampu."
"Jadi itu plaster untuk luka yang sebenarnya sudah bernanah, yang seharusnya dikasih antibiotik ini dikasih antiseptic," tandasnya.
Simak video berikut mulai dari menit ke 18.30:
• Dibongkar Rizal Ramli di ILC, Begini Cara Prabowo Gagalkan Mark Up Proyek Alutsista Rp 50 Triliun
Dukungan Prabowo kepada Jowowi: Saya Bersaksi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersaksi bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) terus berjuang demi Indonesia.
Setelah sempat menjadi lawan politik dalam pemilihan presiden tahun 2019, Prabowo kini menyatakan dukungannya untuk Jokowi.
Prabowo bersaksi bahwa selama 6 bulan bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, ia melihat adanya komitmen Jokowi untuk masyarakat Indonesia.
Menhan Prabowo menyatakan dukungannya untuk pemerintahan dan meminta segenap masyarakat dan kader partainya untuk mempercayai pimpinan mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun Facebook pribadinya, Prabowo Subianto, dalam sebuah unggahan video, Rabu (22/4/2020).
Dalam tayangan yang berdurasi 18:44 menit tersebut, Prabowo sempat menyatakan kesaksiannya bahwa Jokowi terus berjuang demi bangsa.
"Saya bersaksi, bahwa beliau (Jokowi) terus berjuang demi kepentingan bangsa dan negara dan rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Ia mengaku telah mengamati bahwa Jokowi selalu mengutamakan rakyat dalam keputusan-keputusan yang diambilnya.
• Pengakuan Prabowo Soal Jokowi Selama Wabah Virus Corona, Juga Minta Kader Gerindra Percaya Pimpinan
Prabowo mengungkapkan bahwa Jokowi selalu memikirkan keselamatan rakyat yang paling miskin dan lemah.
"Saya melihat dari dekat cara-cara pengambilan keputusan beliau dan selalu yang menjadi dasar pemikiran beliau, adalah keselamatan rakyat yang paling miskin dan rakyat yang paling lemah," tutur Prabowo.
Ia juga menyebutkan bahwa Jokowi juga berkomitmen untuk menghapuskan korupsi dari jajaran pemerintahan.
"Juga saya melihat komitmen beliau untuk membersihkan Pemerintah Indonesia dari korupsi," imbuhnya.
Ketua Umum TGerindra, Prabowo kemudian meminta kesediaan masyarakat dan kader parta Gerindra yang diketuianya, untuk terus mendukung setiap keputusan yang diambil.
Karena keputusan tersebut tidak mungkin ditetapkan untuk merugikan partai maupun segenap rakyat Indonesia.
"Saya sekarang tetap minta dukungan saudara, percayalah kepada pimpinanmu, pimpinanmu tidak mungkin akan mengambil keputusan yang merugikan partai, apalagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengungkapkan alasannya untuk bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi.
Melalui penuturan yang disampaikannya dalam unggahan tersebut, Prabowo mengambil keputusan itu demi kerukunan, persatuan, dan rekonsiliasi nasional.
• Prabowo Jarang Muncul, di ILC Rizal Ramli Sebut Ketum Gerindra Itu Hemat Uang Negara Rp 50 Triliun
"Demi satu hal utama, yaitu kerukunan nasional, persatuan nasional, dan rekonsiliasi nasional," jelas Prabowo.
Lebih lanjut Prabowo menjelaskan, bahwa di tengah hiruk pikuk persaingan politik yang keras, sebenarnya lawan politik bukanlah musuh.
Oleh sebab itu, menurutnya, apapun yang terjadi dalam situasi tersebut tidak boleh ada perpecahan di antara bangsa Indonesia.
(TribunWow.com/Rilo/Via)
(*)