Virus Corona

Kabar Mengejutkan, WHO Beber Virus Corona Bisa Menginfeksi Seseorang Berulang Kali, Simak Analisanya

Ada kabar mengejutkan, WHO beber Virus Corona bisa menginfeksi seseorang berulang kali, simak analisanya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Waspada pola penularan Virus Corona bisa berubah, ini penjelasan Ahli Kesehatan Masyarakat, Jumat (24/4/2020) 

 TNI Polri di Calon Lokasi Ibu Kota Negara Bagikan Makanan Buka Puasa ke Warga Penajam Kurang Mampu

Jalan Utama Masuk ke Medan dari Siantar, Karo dan Binjai Ditutup Mulai Hari Ini, Wajib Putar Arah

Padahal di Korea Selatan dan China marak terjadi mantan pasien covid-19 kembali terinfeksi virus yang sama.

Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk hasil tersebut.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Jeong Eun-kyeong mengatakan mungkin virus itu aktif kembali.

Artinya bukan pasien yang menerima infeksi lagi, tetapi virus yang ada beraksi kembali.

Kemungkinan lainnya adalah hasil tesnya yang kurang akurat.

Atau bisa jadi masih ada sisa-sisa virus yang tertinggal di sistem tubuh pasien, tetapi tidak membahayakan tubuh atau beresiko menulari.

Sejatinya sejumlah ahli sudah memperingatkan bahwa sertifikat semacam ini justru akan memperburuk kondisi perekonomian karena resiko penularan tinggi.

Bisa saja orang-orang dengan sertifikat itu atau mereka yang sudah putus asa pergi bekerja dan berakhir dengan terinfeksi Virus Corona.

Sementara itu, gagasan untuk memisahkan orang sesuai status kekebalan tubuhnya di AS memiliki sejarah yang kelam.

 Rocky Gerung Kritik Upaya Jokowi Atasi Wabah Corona, Sebut Pemerintah Lepas Kendali dan Sudah Mentok

Sejauh ini, satu-satunya negara yang sudah meluncurkan skema sertifikat kekebalan ini adalah Chili.

Sedangkan di tempat lainnya ada kekhawatiran bahwa sertifikat itu tidak berfungsi banyak bila hanya sebagian kecil populasi yang terinfeksi.

WHO mengatakan pihaknya terus meninjau bukti tentang reaksi antibodi terhadap virus.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang pulih dari infeksi memiliki antibodi terhadap virus, tetapi tidak apakah jelas antibodi itu memberikan perlindungan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved