Virus Corona di Kukar
Tergolong Aman dari Covid-19, Warga Desa Muhuran Kota Bangun Kukar Tetap Patuhi Anjuran Pemerintah
Warga Desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kukar patut dicontoh karena taat dan patuh dalam menjalani anjuran pemerintah
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Warga Desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar patut dicontoh karena taat dan patuh dalam menjalani anjuran pemerintah terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Walaupun tergolong aman dari virus corona, namun warga desa tetap waspada dan melakukan sejumlah langkah pencegahan agar tidak terjangkit virus mematikan tersebut.
Upaya yang dilakukan warga desa yakni dengan mendirikan posko di pintu keluar masuk desa. Terutama warga luar akan dilakukan pendataan lebih dahulu sebelum masuk ke desa.
Selain itu, penyemprotan disinfektan rutin dilakukan sepekan sekali di rumah warga, fasilitas umum, termasuk kendaraan milik warga.
Tidak hanya itu, pihak desa beserta pengurus PKK juga melakukan pembagian masker, terutama kepada para lansia yang rentan terjangkit virus corona, total terdapat 200 masker yang akan dibagikan ke para lansia.
Serta menghindari tempat-tempat kerumunan massa, seperti menggelar shalat jumat dan terawih di masjid. Bahkan, hingga saat ini tidak terdapat ODP maupun PDP, apalagi pasien positif dari Desa Muhuran.
• Para Duta Genre Kukar Berbagi Ilmu Melalui Diskusi Online di Kota Raja Channel
• Bupati Kukar Edi Damansyah Ketuk Kepedulian Dunia Usaha, Bantu Masyarakat di Tengah Wabah Corona
• Inilah Daftar Harga Kebutuhan Pokok di Kukar Minggu 26 April, Masih Stabil Sejak Awal Ramadhan
"Upaya pencegahan tetap kita lakukan walaupun kami di sini tergolong aman, karena warga kami hanya disekitar-sekitar sini saja, paling jauh ke Kecamatan saja, setelah itu kembali lagi ke desa," tutur Kepala Desa Muhuran, An Nur kepada Tribunkaltim.co, Minggu (26/4/2020).
"Kita tetap laksanakan anjuran Pemerintah, seperti tidak berada di lokasi kerumunan banyak orang. Jadi, kami di sini tidak selenggarakan shalat jumat dan terawih di masjid," sambungnya.
Lanjut dirinya menjelaskan, di tengah pandemi virus corona saat ini, hal yang paling berdampak yakni kondisi perekonomian warganya, biasanya warga Desa Muhuran dapat menjual hasil taninya sampai ke Tenggarong, namun kali ini hanya ke Kota Bangun saja.
Menurutnya hal itu dilakukan, karena warganya juga tidak berani keluar jauh-jauh dari desa.
"Pengaruhnya ke kami ya perekonomian, karena terbatas mau ke mana-mana, warga mikir-mikir juga mau ke mana-mana. Jadi, hasil tani dijual saja ke Kota Bangun, tidak sampai ke Tenggarong," jelasnya.
"Semoga saja kondisi seperti ini dapat segera berakhir, agar kehidupan dapat kembali berjalan normal, bisa beraktivitas dengan bebas, termasuk ibadah di masjid," pungkasnya.
• BREAKING NEWS Warga Sepaku Berstatus PDP Meninggal di Rumah Sakit Samboja Kukar
• UPDATE Virus Corona di Kukar, Pasien Dalam Pengawasan Naik Drastis Jadi 42 Kasus
Sebagai informasi, menuju Desa Muhuran dapat ditempuh sekitar 2 jam menggunakan kendaraan roda empat dari Tenggarong, dan sekitar 3 jam lebih dari Samarinda.
Letak desa Muhuran tepat berada di ujung jembatan Ing Martadipura. Kendaraan roda empat nyaris tidak dapat memasuki perkampungan, hanya kendaraan roda dua yang dapat digunakan di wilayah perkampungan.
Namun, jika kondisi sungai Belayan sedang tinggi, kendaraan roda empat dapat diangkut feri menyebrang.
Kendaraan roda empat dapat di parkir di dekat dermaga penyebrangan menuju desa Muhuran. Penyebrangan menuju desa hanya ditempuh sekitar 3-5 menit.
Saat ini terdapat 684 jiwa yang bermukim di Desa Muhuran dengan mata pencaharian utama sebagai petani dan nelayan. (*)