Virus Corona
Akhirnya Terungkap Asal Usul Nama Nasi Anjing yang Kontroversi dan Viral, Dibagikan Di Jakarta
Terungkap pengakuan donatur soal nasi bungkus dengan Nama Nasi Anjing yang kontroversi dan viral dibagikan di Jakarta, polisi jelaskan ini
TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap pengakuan donatur soal nasi bungkus dengan Nama Nasi Anjing yang kontroversi dan viral dibagikan di Jakarta, polisi jelaskan ini.
Baru-baru ini masyarakat di Jakarta dihebohkan dengan pemberian nasi bungkus yang kontroversi.
Pasalnya nasi bungkus yang dibagikan di Tanjung Priok, Jakarta Utara diberi nama Nasi Anjing, lengkap dengan stempel logo kepala anjing.
Sontak saja nasi bungkus kontroversi itu viral di media sosial.
Sebuah video ibu-ibu memperlihatkan nasi bungkus kertas cokelat berlogo kepala anjing.
• Viral, Kisah Haru Ibu dan 2 Anak Positif covid-19 Pelukan di Ambulans, Ini Nasib Ayah dan Si Sulung
• Nekat Carter Bus ke Jakarta, Begini Nasib Akhir Rombongan Pernikahan, Tetangga Ikut Dites Swab
• Kisah Perempuan Jakarta Disekap Pacarnya di Garut Selama 2 Bulan, Manfaatkan Ini untuk Kabur
Di atas bungkus kertas cokelat itu tertulis, ' Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting.'
Bantuan makanan siap santap itu diterima warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dari video yang beredar, seorang ibu menjelaskan nasi yang didapatnya dari pemberian seseorang.
"Saya dikasih nasi sama tiga orang. Nasi ini saya ambil namanya juga dikasih. Ini nasinya ada bacaannya nasi anjing," ucap si ibu di video yang beredar.
Lalu muncul suara seorang pria ikut menjelaskan nasi bungkus yang diperlihatkan sang ibu tadi.
"Buat orang yang enggak tahu dikasih nasi bungkus sangkanya sembako buat yang tidak mampu," ucap si pria.
Si pria yang tak menunjukkan wajahnya di video itu menyebut sesuai namanya nasi anjing lauknya daging anjing.
Menurut dia, nasi tersebut bukan untuk manusia tapi makanan anjing.
• Pandemi Virus Corona, Personel Gabungan TNI-Polri di Berau Bagikan 200 Nasi Bungkus
Penjelasan polisi
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan pembagian nasi anjing tersebut.
Ia juga sekaligus meluruskan informasi yang beredar.
Nasi bungkus dengan Nama Nasi Anjing tersebut memang dibagikan di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/4/2020) dini hari WIB.
"Benar, hari Minggu pukul 00.15 WIB," ucap Yusri dalam keterangannya.
Menurut dia, saat itu Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara yang patroli mendapat informasi dari warga di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas.
Informasi yang didapat, bahwa ada pembagian makanan siap santap logo kepala anjing.
Pembagian makanan siap santap tersebut menyebabkan kegaduhan pada warga yang menerimanya.
Alasannya, kata Yusri, warga merasa dilecehkan dengan logo anjing pada bungkus makanan tersebut.
"Warga yang menerima makanan tersebut merasa dilecehkan," kata Yusri.
Mereka berasumsi isi bungkusan makanan adalah daging anjing.
Untuk itu mereka bertanya-tanya kenapa warga umat muslim diberikan makanan anjing.
Polisi kemudian mendatangi lokasi.
Ada tiga orang saksi dimintai keterangan.
Polisi turut menyita barang bukti guna mengetahui pengirim makanan siap santap tersebut.
"Kita juga melakukan pemeriksaan laboratoris daging apa yang terdapat dalam bungkusan tersebut," ungkap Yusri.
• Polda Kaltim Buka Dapur Umum di Balikpapan, Sehari Bagikan 600 Nasi Bungkus ke Warga
Dipastikan Halal
Yusri memastikan makanan berlogo kepala anjing dengan tulisan " Nasi Anjing" yang dibagikan kepada warga merupakan makanan halal.
Hal itu diketahui setelah polisi mendatangi tempat pembuatan nasi siap santap.
Nasi tersebut dikirim oleh sebuah komunitas bernama ARK Qahal di Jakarta Barat.
"Kita mendatangi tempat pembuatan nasi (berlogo anjing) tersebut dan mendapati bahwa pembuatan nasi dengan bahan halal," kata Yusri.
Berdasarkan pengakuan pengirim bungkusan nasi tersebut, pemakaian istilah anjing merujuk pada sifat setia dan mampu bertahan hidup yang dimiliki hewan anjing.
"Istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia," ungkap Yusri.
" Nasi Anjing karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup," ia menambahkan.
Bungkusan nasi tersebut juga berisi lauk pauk seperti cumi, sosis daging sapi, dan teri.
Yusri memastikan Nasi Anjing bukan berisi daging anjing seperti dugaan warga.
• Pandemi Virus Corona, Personel Gabungan TNI-Polri di Berau Bagikan 200 Nasi Bungkus
Alasan donatur beri nama Nasi Anjing
Sementara itu, Biantoro Setijo, pemilik sekaligus pendiri Yayasan Qahal menjelaskan alasannya menamakan " Nasi Anjing " untuk makanan yang dibagikan kepada warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Biantoro menjelaskan pemberian nama " Nasi Anjing " itu mengacu pada makanan "Nasi Kucing" terkait porsi dalam makana tersebut.
"Kami anggap nasi kucing kan udah terkenal, nasi kucing kan porsinya sedikit makanya kami jelaskan untuk nasi anjing karena sedikit lebih banyak dari nasi kucing, tapi tidak bisa membuat kenyang hanya membuat bertahan hidup," kata Biantoro usai menggelar pertemuan dengan perwakilan warga Warakas di Mapolres Metro Jakarta Utara, Minggu (26/4/2020).
Selain itu, Biantoro bermaksud memberikan nama " Nasi Anjing " sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk sama-sama berjuang selama pandemi covid-19 ini.
"Motto kami adalah Jakarta harus tahan banting, enggak boleh kalah sama virus corona," kata Biantoro.
Lebih lanjut ia memastikan bahwa " Nasi Anjing " buatannya menggunakan bahan-bahan yang halal.
Adapun isi dari porsi tersebut yakni nasi, telur, tempe oreg dan cumi.
Kendati demikian, akibat aksinya menamakan " Nasi Anjing " mendadak kontroversi, Biantoro pun meminta maaf.
Beruntung pertemuannya dengan perwakilan warga Warakas pun berjalan mulus dimana mereka meminta maaf atas kesalahpahaman ini.
"Makanya salah satu keteledoran kami itu pertama ada beberapa anggota kami ketika membagikan tidak menjelaskan.
Ya ini kesalahan kami, kekeliruan kami," kata Biantoro.
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona