Virus Corona
Refly Harun Blak-blakan Beber Alasan Sering Kritik Jokowi Bukan Karena Membenci, Tak Serang Personal
Refly Harun blak-blakan membeberkan alasannya sering mengkritik Presiden Jokowi, kritikannya bukan karena ia membenci mantan Walikota Solo itu.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun blak-blakan membeberkan alasannya sering mengkritik Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Menurutnya, kritikannya pada Jokowi bukan karena ia membenci mantan Walikota Solo itu.
Refly Harun juga menegaskan ia tak pernah mengkritik atau menyerang masalah personal.
• Mahfud MD Peringatkan Institusi Idham Azis, Imbas Penangkapan Ravio Patra dan WhatsApp yang Diretas
• Rocky Gerung Kritik Upaya Jokowi Atasi Wabah Corona, Sebut Pemerintah Lepas Kendali dan Sudah Mentok
• Jokowi Antisipasi Corona hingga Desember, Mahfud MD Sebut Larangan Mudik Bisa sampai Akhir Tahun
• Refly Harun Singgung Stafsus Milenial Jokowi, Sebut Andi Taufan Juga Harusnya Mundur Seperti Belva
Dilansir TribunWow.com, kerap mengkritik, Refly Harun mengaku sama sekali tak membenci orang nomor satu di Indonesia itu.
Ia menyatakan, kritikan yang ia sampaikan selama ini hanya bertujuan untuk mengevaluasi kerja Pemerintah.
Tak hanya itu, Refly Harun juga mengaku ingin berpartisipasi dalam membangun bangsa menjadi lebih baik.
Hal tersebut disampaikannya melalui tayangan YouTube Refly Harun, Minggu (26/4/2020).
"Saya tidak menyinggung hal-hal yang sifatnya personal, tapi yang saya kritik adalah sikap, kebijakan seseorang sebagai pejabat publik," kata Refly.
"Adapun di ruang privat, gaya berpakaian, gaya rambut dan lain sebagainya its not my bussiness."
Ia menyatakan, selama ini enggan mengkritik pribadi seorang Jokowi.

Menurut Refly Harun, ia lebih kerap mengkritik kebijakan Jokowi yang dianggap keliru.
"Urusan saya adalah ketika saya harus mengkritik Presiden Jokowi yang saya kritik adalah kebijakan dia, yang saya kritik adalah apa yang dia lakukan bagi Republik ini," ujar Refly Harun.
"Apa kemudian tidak ada yang baik yang dilakukan Pemerintah sekarang? Oh tidak begitu."
Lebih lanjut, Refly menjelaskan kritikan yang disampaikannya bukanlah bentuk kebencian terhadap Pemerintah.
• Refly Harun Bongkar Hal yang Bisa Hambat Anies atau Ahok BTP Maju Pilpres 2024, Putusan MK Disorot
• Kepada Refly Harun, Haris Azhar Bongkar Alasan Enggan Gabung Pemerintah, Sindir Jokowi Cuma Janji
Ia mengaku ingin berpartisipasi memajukan bangsa melalui kritikan yang disampaikan.
"Banyak sekali hal baik yang sudah dilakukan, tetapi bagaimanapun sebagai warga negara yang baik kita harus berpartisipasi dalam posisi apapun," terang Refly Harun.
"Kita menyampaikan pendapat, menyampaikan kritik bukan dalam rangka untuk membenci."
Terkait hal itu, Refly menilai seseorang yang menuai kritikan bukan berarti hina.
"Bukan dalam rangka untuk menghina, bukan dalam rangka untuk mendeskriditkan tapi dalam rangka berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini dengan cara dan posisi yang berbeda," jelasnya.
"Dan selalu saya yakini, tidak ada orang yang hina kalau dia dikritik."
Di penghujung pernyataannya, Refly menyebut kehinaan seseorang akan muncul dengan sendirinya akibat perbuatan yang dilakukan.
"Tidak ada orang yang jatuh namanya kalau dia dikritik, bahkan tidak ada orang yang buruk kalaupun dia dihina."
"Yang membuat orang buruk, yang membuat dia hina adalah karena perbuatannya sendiri, karena perilakunya sendiri," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit ke-5.51:
Tanggapan Jokowi saat Dibilang Lamban
Di sisi lain, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkap kegeramannya terhadap banyaknya kritikan para ahli soal penanganan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi membantah jika Pemerintah lamban dalam mengatasi virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
Menurut Jokowi, banyak kebijakan Pemerintah yang sama sekali tak dianggap publik sebagai sebuah keputusan.
Hal itu disampaikan Jokowi melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).
Pada kesempatan itu, Jokowi menyebut Virus Corona tak bisa dianggap enteng.
Ia mengakui, sejak awal Pemerintah enggan btergesa-gesa dalam menangani Virus Corona.
"Di awal sudah saya sampaikan bahwa ini virus berbahaya, sangat berhaya tapi bisa dicegah dan dihindari," ucap Jokowi.
"Tapi kita tidak ingin membuat kebijakan itu dengan cara grusa-grusu, yang ini dinilai oleh publik itu mungkin lamban di situ."
Terkait hal itu, Jokowi pun menyinggung sikap santai Pemerintah yang ditunjukkan di awal-awal virus ini muncul di Indonesia.
Jokowi menegaskan, sejak awal Pemerintah memang sengaja tak mau membuat publik panik dengan munculnya Virus Corona.
"Membuat publik tenang itu tidak dilihat sebagai keputusan, itu sudah keputusan," tegas Jokowi.
"Membuat publik agar tidak panik itu keputusan, itu tidak dilihat sebagai sebuah keputusan, anunya di situ, agak berbedanya di situ."
Lebih lanjut, Jokowi pun menyoroti keraguan publik soal kemampuan Pemerintah menjalankan tes PCR untuk mendeteksi Virus Corona.
Tampak kesal, ia menjelaskan laboratorium Kementerian Kesehatan bahkan sudah dipersiapkan sebaik mungkin untuk melakukan tes PCR.
"Kemudian awal-awal juga lab yang ada di Kementerian Kesehatan diragukan 'Enggak bisa itu ngetes PCR," ujarnya.
• Rocky Gerung Belum Kunjung Menikah, Ungkap Alasannya pada Refly Harun, Singgung Hak Konstitusi
• Blak-blakan, Refly Harun Bongkar Hal yang Bisa Hambat Anies Baswedan atau Ahok BTP Maju Pilpres 2024
• Ulas Kasus Harun Masiku dan PDIP, Komentar Refly Harun Melebar ke Gerindra, Partai Prabowo Disindir
• Refly Harun Ingin Lihat Ahok vs Anies Baswedan Rebutan Kursi Jokowi, Juga Ridwan Kamil dan Khofifah
"Di awal-awal kan padahal sudah kita coba bolak-balik sudah bisa, masih banyak yang menyampaikan ahli-ahli bahwa itu tidak layak untuk melakukan uji PCR."
Lantas, Jokowi mengimbau publik untuk tak terus menerus meragukan kemampuan Pemerintah.
Terkait soal keterbatasan alat keseharan, ia pun menyebut alat-alat tersebut kini bahkan menjadi rebutan di hampir seluruh negara di dunia.
"Ya jangan seperti itulah, sampai sekarang pun enggak ada masalah. Dan perlu saya sampaikan persiapan untuk PCR ini karena ini sekali lagi rebutan," terang Jokowi.
"Yang namanya APD, PCR, rapid test, masker semua menjadi rebutan 213 negara yang terpapar," tukasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Blak-blakan Ungkap Alasan Kerap Kritik Jokowi, Refly Harun: Tidak Ada Orang yang Hina kalau Dikritik, https://wow.tribunnews.com/2020/04/26/blak-blakan-ungkap-alasan-kerap-kritik-jokowi-refly-harun-tidak-ada-orang-yang-hina-kalau-dikritik?page=all.