Virus Corona
Akhirnya PSBB Surabaya Resmi Dimulai Hari Ini, Terungkap Alasan Risma Tak Terapkan Jam Malam
PSBB Surabaya resmi dimulai hari ini Selasa 28 April 2020i, terungkap alasan Tri Rismaharini alias Risma tak terapkan jam malam
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya PSBB Surabaya resmi dimulai hari ini Selasa 28 April 2020i, terungkap alasan Tri Rismaharini alias Risma tak terapkan jam malam.
Kota Surabaya resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) mulai hari ini, Selasa 28 April 2020.
Adapun selaon Surabaya, PSBB juga berlaku di Gresik dan Sidoarjo.
Kendati demikian, Walikota Tri Rismaharini tak memberlakukan jam malam di Surabaya.
Ada beberapa pertimbangan yang membuat Risma tak memberlakkan jam malam selama PSBB di Surabaya.
Pada hari pertama PSBB di Surabaya, jajaran Tri Rismaharini telah menyiagakan ribuan personel.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, personel yang disiapkan itu juga melibatkan jajaran di kecamatan dan kelurahan yang berada di wilayah Surabaya.
• Anies Baswedan Paling Tegas Tangani Virus Corona, Ungguli Risma, Berikut Hasil Survei Median
• Tak Seperti Anies Baswedan dan Risma Terapkan PSBB, Ganjar Pranowo Usung Cara Ini di Semarang
• Persiapan PSBB di Surabaya, Polisi Anak Buah Idham Azis Tak Segan Pakai Upaya Paksa Bagi yang Bandel
Selain dari personel pemkot, kepolisian dan TNI juga terlibat dalam penerapan PSBB di Surabaya.
"Untuk pemkot saja sama kecamatan itu hampir seribuan (personel)," kata Eddy, Senin (27/4/2020) melansir Surya.
Lebih lanjut dia mengatakan, PSBB bukanlah sesuatu yang menakutkan.
Sehingga, sosialisasi kepada warga terus dilakukan Pemkot Surabaya hingga saat ini.
Bahkan, pada awal penerapan PSBB secara resmi pun nantinya sosialisasi tetap dilakukan.
Eddy menerangkan, mekanismenya pada saat awal penerapan PSBB dari hari pertama hingga ketiga sifatnya masih berupa teguran dan edukasi. Sanksi baru akan diterapkan pada hari selanjutnya.
"Memang sanksinya sendiri di Perwali dan Pergub ini lebih banyak edukatif, sanksi lisan, sanksi tertulis dan sanksi penghentian atau pencabutan izin atau yang lainnya," terangnya.
Dia mengharapkan adanya partisipasi aktif dari warga.
Sebab, kepatuhan warga Surabaya terhadap protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama dalam memutus rantai persebaran covid-19.
Menurut Eddy hal itu juga penting agar PSBB tak perlu diperpanjang.
Cukup 14 hari saja, tentunya dengan partisipasi aktif dari warga. Tanpa hal itu, nihil suksesnya penerapan PSBB di Surabaya.
"Kuncinya itu masyarakat cukup di rumah saja dan disiplin yang kita harapkan seperti itu," ujarnya.

• Hari Ini Penerapan PSBB di Tiga Daerah di Jatim, Bus tak Boleh Masuk Kota Surabaya
Tak seperti Gresik dan Sidoarjo, walikota Risma justru tak menetapkan jam malam selama PSBB di Surabaya.
Selain itu, para pekerja dari luar kota bisa masuk beraktivitas seperti biasa saat PSBB Surabaya diberlakukan.
Pihak Pemkot Surabaya menjelaskan alasan tidak menerapkan jam malam dan pekerja dari luar kota boleh masuk seperti biasa.
"Kita tidak berlakukan jam malam karena kesannya kan darurat sipil atau darurat militer, kita cuma lakukan pembatasan aktivitas di malam hari," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Eddy Christijanto, Senin (27/4/2020).
Pembatasan aktifitas yang dimaksud adalah, pihaknya meminta tidak ada lagi aktifitas yang tak penting pada malam hari.
Eddy mengungkapkan, pembatasan aktifitas saat malam hari itu bakal terhitung pada pukul 21.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.
Dalam rentang waktu itu, semua hal non operasional diminta untuk tak lagi beraktifitas.
Warga Surabaya yang tak memiliki kepentingan urgen dan mendesak diminta tetap berada di rumah.
Eddy mengatakan, pihaknya tetap mengharapkan warga dapat melakukan social distancing maupun physical distancing.
Semua itu tak lain, untuk memutus rantai persebaran covid-19.
Apalagi, Surabaya juga menerapkan PSBB mulai Selasa (28/4/2020) besok.
"Tidak mengundang massa, tidak melakukan kontak pertemuan itu Insyaallah akan mempercepat menghentikan pandemi covid ini," ungkap Kepala BPB Linmas Surabaya ini.
• H-1 PSBB Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Soroti Angka Kematian Virus Corona di Jawa Timur
Pekerja bisa beraktivitas
Kapolrestabes Surabaya mengatakan, bahwa PSBB Surabaya akan dilaksanakan sesuai dengan perwali nomor 16 tahun 2020.
Dalam PSBB Surabaya nanti akan ada beberapa hal yang masih bisa dilakukan dan tidak sama sekali.
Masih minimnya pengetahuan tentan aturan PSBB Surabaya, membuat masyarakat kota Surabaya kebingungan.
Tak terkecuali para pekerja dari luar kota yang masih bekerja di Surabaya.
Terkait hal itu, Polrestabes Surabaya melalui Kasatlantas Polrestabes Surabaya menegaskan masyarakat yang masih bekerja di tengah pandemi ini tetap bisa melaksakan aktivitasnya.
"Mereka yang dari luar Surabaya nanti akan melewati posko check point.
Di sana akan kami tanyakan keperluannya berikut pemeriksaan dokumen untuk memastikan.
Di check point nanti polisi akan bersama TNI dan Pemerintah Kota surabaya termasuk Dinas Perhubungan Kota Surabaya akan mengawal aturan itu bersama," kata Teddy, Senin (27/4/2020).
Pengecekan mobilitas masyarakat nantinya akan tetap mengedepankan protokoler kesehatan sebagai cara mengantisipasi penularan virus covid-19 di Surabaya.
Selain itu, polisi juga memastikan masyarakat yang hendak melakukan aktivitas penting seperti memenuhi kebutuhan makanan dan layanan kesehatan juga masih diperbolehkan.
• BREAKING NEWS Virus Corona di Kalimantan Utara 26 April Meningkat, Hasil Pemeriksaan BBLK Surabaya
Polemik yang masih membingungkan masyarakat adalah aturan terkait pembatasan penumpang di dalam mobil ataupun motor.
"Kalau di mobil penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas mobil.
Itu pun boleh asal masih dalam satu keluarga.
Artinya yang dibawa bukanlah orang lain.
Tapi nanti tetap akan kami pantau.
Kemudian untuk roda dua imbauan kami agar tidak berboncengan dulu.
Seperti ojek online motor tidak boleh bawa penumpang.
Nanti akan kami tegur dan terpaksa kami turunkan," tandasnya.
(*)
IKUTI >> Update virus Corona