Virus Corona
Refly Harun Kritik Penanganan Covid-19 di ILC, Singgung Kelalaian Pemerintah di Depan Karni Ilyas
Mantan Komisaris Pelindo I Refly Harun mengkritik cara kerja pemerintah dalam menangani penyebaran virus Corona di Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Komisaris Pelindo I Refly Harun mengkritik cara kerja pemerintah dalam menangani penyebaran virus Corona di Indonesia.
Kritik tersebut disampaikannya saat menjadi nara sumber di acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ) yang tayang di TV One Selasa (28/4/2020).
Di depan Karni Ilyas Refly Harun menjelaskan beberapa kekurangan pemerintah dalam menangani covid-19
Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun kembali mengkritik soal penanganan Virus Corona di Indonesia yang menurutnya terlambat.
Hal itu disampaikan Refly Harun saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (29/4/2020).
Mulanya, Refly Harun mengaku memang mendukung kebijakan pemerintah soal pelarangan mudik.
• Diperkirakan Virus Corona Berakhir di Indonesia pada 7 September 2020, Lebih Lambat dari Amerika
• Cara Vietnam Redam Virus Corona, Militer Tegas Turun Tangan, di Indonesia Sanksi PSBB Jadi Sorotan
• Minyak Dunia Super Murah,Malaysia - Vietnam Turunkan Harga BBM, Jokowi Kapan? Respon Kementrian ESDM
"Mengenai pembatasan-pembatasan, saya ingin memberikan legitimasi dan juga biar masyarakat tidak salah sangka juga," kata Refly Harun.
"Saya termasuk orang yang mendukung juga pelarangan mudik ya," imbuhnya.
Meski mendukung pelarangan mudik, Refly tetap menyayangkan soal mengapa pemerintah tak memberlakukan karantina wilayah sebelumnya.
"Awalnya saya sebenarnya kondisi tidak darurat, harusnya mereka dibolehkan mudik tapi ada sterilasisi dulu, karantina wilayah dulu," ungkap dia.
Sehingga ia merasa kini kondisinya sudah makin buruk karena awal penanganan Virus Corona kurang optimal.
"Tapi kan sekarang kondisinya sudah kadung, sekarang ini kondisinya maju kena mundur kena, jadi pilihan-pilihannya sulit dilematis karena memang tadi, memang ada keterlambatan-keterlambatan antisipasi," lanjut dia.
Lalu, pria lulusan Universitas Gadjah Mada ini mencontohkan soal masuknya Warga Negara Tiongkok pada awal kemunculan Virus Corona di Wuhan dan beberapa negara lainnya.
Refly mengaku mendapat informasi itu dari seorang pejabat.
"Sebagai contoh misalnya saya mendengar dari pejabat gitu tidak saya sebutkan namanya."