Virus Corona

Dampak Corona di PT Sampoerna Surabaya Melebar ke Daerah Lain, Jumlah Warga Diperiksa Tak Main-main

Bahkan akibat merebaknya virus Corona atau covid-19 di PT Sampoerna Surabaya tersebut, warga daerah lain juga ikut diperiksa

Editor: Doan Pardede
infocovid19.jatimprov.go.id
DAMPAK CORONA MELEBAR - Ilustrasi peta penyebaran virus Corona atau covid-19 di Jawa Timur. Kabar terbaru, dampak merebaknya virus Corona atau covid-19 di pabrik rokok PT Sampoerna di Surabaya ternyata tak main-main dan diyakini melebar ke daerah lain. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dampak merebaknya virus Corona atau covid-19 di pabrik rokok PT Sampoerna di Surabaya ternyata tak main-main. 

Bahkan akibat kasus tersebut, warga daerah tetangga, yakni Kabupaten Sidoarjo ikut diperiksa

Pemkab Sidoarjo saat ini tengah mendata warganya yang bekerja di perusahaan rokok PT Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya.

Pasalnya, warga Sidoarjo yang bekerja di sana jumlahnya tidak sedikit.

• Risma Terang-terangan Bongkar Kebohongan Kasus Virus Corona di Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya

• Terungkap Angka Kematian covid-19 Tertinggi Bukan Amerika Serikat dan Italia, Tapi Negara Ini

• Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa

• Ternyata Konsumsi Lemon dan Madu Sebelum Tidur Memiliki Manfaat Tidak Terduga, Kuatkan Sistem Im

Pendataan yang dilakukan itu untuk mengantisipasi meluasnya persebaran covid-19, mengingat sudah karyawan pabrik rokok tersebut meninggal dunia.

Tim Gugus Tugas covid-19 Sidoarjo selain mendata, juga mencari warga lain yang sempat berinteraksi dengan pegawai pabrik rokok itu.

"Terutama di kawasan Berbek, kampung yang dekat dengan pabrik Sampoerna dan banyak warga yang bekerja di sana," ujar Sekda Sidoarjo, M Zaini, Jumat (1/5).

Informasi yang diperoleh, karyawan yang bekerja di PT Sampoerna tersebar di beberapa kecamatan di Sidoarjo, seperti Kecamatan Sukodono dan kecamatan lain.

Informasi pendataan itu menyebar secara berantai di grup WA.

Di situ tertulis, Mohon ijin, Sehubungan dengan adanya Kluster Sampoerna yang 100 di antara karyawannya positif.

"Mohon berkenan Bapak Ibu Kades/PJ mengutus Satgas Desa untuk mendata warganya yang bekerja di PT Sampurna, kemudian menginformasikan ke mereka untuk melakukan skrening di Puskesmas Sukodono besok Sabtu 2 Mei 2020, jam 08.00 WIB.

Atas perhatian dan kerjasamanya, disampaIkan terima kasih"

Usai Kritik Logo Bantuan Presiden, Fadli Zon Malah Dapat Kiriman Foto Prabowo, Ini Aktivitasnya

Rumah Mewahnya Hingga Kini Belum Laku, Baim Wong Tawar Rp 40 Miliar, Muzdalifah: Kapan Transaksinya?

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Syaf Satriawarman, hasil tracing akan dipakai sebagai dasar.

Yang berpotensi terpapar karena berhubungan dengan pasien covid, bakal diutamakan menjalani rapid test.

"Nah, hasil rapid test yang reaktif akan lanjut swab test. Karena hanya swab test yang memastikan postif covid-19 atau tidak," ujar dokter Syaf.

Rapid test terbukti efektif untuk menjaring warga yang berpotensi terpapar covid-19. Dari 160 rapid test beberapa hari terkahir, sudah ada 15 orang hasilnya reaktif.

Sebanyak 15 orang itu terdiri dari 8 orang PNS dan seorang anggota DPRD Sidoarjo.

"Semua yang hasilnya reaktif akan lanjut swab test," kata Sekda Sidoarjo Ahmad Zaini, Jumat (1/5/2020).

Hasil rapid test yang reaktif atau positif belum tentu positif covid-19.

Baru jika hasil swab tesnya positif, bisa dipastikan positif covid-19.

"Mereka semua masih di rumah, menjalani karantina mandiri sambil menunggu swab test," lanjut dia.

Kabar Terbaru Seleksi PKN STAN 2020, Pelamar Mendadak Diminta Pantau Informasi, Sudah Mau Dibuka?

Ternyata Konsumsi Lemon dan Madu Sebelum Tidur Memiliki Manfaat Tidak Terduga, Kuatkan Sistem Imun

Rapid Test 2.000 Orang

Pekan depan, Pemkab Sidoarjo bakal menggelar rapid test untuk 2.000 orang dan lokasinya akan di acak.

Diperkirakan, jumlah yang berpotensi terpapar virus Corona di Kota Delta bakal semakin banyak.

Sebanyak 2.000 Rapid test itu di antaranya dipakai untuk warga sekitar Berbek yang berpotensi tertular karena banyak warga di sana yang bekerja di pabrik rokok Sampoerna.

Pasar Krian Sidoarjo
DAMPAK CORONA MELEBAR - Pasar Krian Sidoarjo (SURYA.CO.ID/M Taufik)

Tes juga akan dilakukan untuk pedagang dan warga sekitar Pasar Krian.

Hal ini menyusul adanya dua pedagang di sana yang positif covid-19.

Sementara itu, Pasar Krian masih boleh beroperasi meski sudah ada dua orang pedagang di sana yang dinyatakan postif terkena covid-19 dan harus menjalani perawatan.

Pasar itu tetap buka seperti biasa sambil menunggu proses tracing yang dilakukan oleh petugas.

"Hasil tracing dan beberapa pemeriksaan nanti akan menentukan kebijakan selanjutnya," kata Sekda Sidoarjo Ahmad Zaini usai rapat di Pendopo Sidoarjo.

Pihaknya berharap, pedagang lain di pasar itu akan bercerita jujur ke petugas. Tentang riwayat dua pasien positif itu ketika berdagang di sana.

"Kontak dengan siapa saja, bertransaksi di mana saja dan sebagainya. Semua ditelusuri," lanjut Zaini.

Selanjutnya, orang-orang yang dicurigai berpotensi tertular virus dari dua pasien itu bakal menjalani rapid test. Jika reaktif, dilanjutkan swab test.

"Rapid tes untuk yang kontak erat dengan pasien itu, dan yang kerap bertransaksi. Dari sana kemudian bisa dipetakan potensi penyebarannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.

Jika penyebarannya parah, tentu disarankan pasar segera ditutup. Tapi jika tidak, maka direkomendasikan pasar tetap beroperasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Tjarda, dua pedagang di Pasar Krian yang positif covid-19 itu warga Gresik. Satu dirawat di Surabaya dan satunya di Gresik.

Di Pasar Krian, suami istri itu jualan empon-empon dan lombok.

"Mereka termasuk pedagang yang lumayan besar, karena juga memasok lombok ke beberapa pedagang lain di Pasar Krian," kata Tjarda.

Pihaknya berharap, selama proses tracing atau penelusuran, pedagang lain di Pasar itu benar-benar jujur.

Supaya dapat ditekan potensi penyebarannya.

Jika tidak jujur, kemudian belakangan muncul banyak pasien akibat penularan ini.

Maka Pasar Krian akan langsung ditutup.

Kabar dua pedagang yang positif covid-19 itu juga sedang menjadi pembicaraan hangat di Pasar Krian. Namun, sejumlah pedagang di sana berharap agar pasar tetap bisa buka, jangan sampai ditutup.

"Kami juga sudah dengar ada pedagang cabai yang positif. Tapi semoga pasarnya tidak ditutup. Karena kalau ditutup, gimana nasib kami," kata Fauziah, pedagang di Pasar Krian.

Dia dan pedagang lain mengaku sedang resah. Khawatir jika sampai pasar ditutup.

"Semoga tidak sampai ditutup. Repot kita nanti, makan apa kalau pasar ditutup. Kerja saya di sini soalnya," keluh tukang parkir di pasar yang berada di sisi jalan penghubung Surabaya-Mojokerto tersebut.

Disebut-sebut berawal dari karyawan yang tak jujur

Kasus corona yang melanda pabrik terebut, tak luput dari perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.

Dirinya menyebut, kasus covid-19 di pabrik rokok itu bermula dari pasien PDP yang tidak jujur.

Dua karyawan yang meninggal dan berstatus positif corona itu semestinya telah menjalani karantina.

Namun ternyata, dua pasien tersebut tetap bekerja.

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020).

"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien covid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia.

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pemkab Sidoarjo Data Warganya yang Kerja di PT Sampoerna, 160 Orang Jalani Rapid Test 6 PNS Positif dan Mengungkap Fakta Wabah Corona Melanda Pabrik Sampoerna di Surabaya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved