Lanjutkan Tuntutan ke Jalur Hukum, Luhut Gandeng 4 Pengacara, Said Didu Diperiksa Senin 4 Mei 2020
Lanjutkan tuntutan ke jalur hukum, Menko Luhut didampingi 4 pengacara, Said Didu akan diperiksa polisi Senin 4 Mei 2020.
Bagi Luhut, ini adalah misi kemanusiaan dan harus dituntaskan.
Namun, rupanya masih banyak komponen bangsa yang tidak seiring dan seirama dengan gerak langkah ini.
"Saya sungguh menyayangkan tindakan dan ucapan beberapa pihak yang tega menjadikan situasi seperti ini untuk memperkeruh keadaan dengan melakukan serangan-serangan yang tidak berdasar dan malah mengarah ke personal atau pribadi orang lain," tulis Luhut.
Mantan prajurit RPKAD itu pun menegaskan bahwa dirinya bukan antikritik.
Ia menegaskan pula tidak akan membungkam kritik yang muncul.
Luhut hanya ingin seluruh masyarakat Indonesia menjadi warga terdidik dan terbiasa berargumentasi dengan data.
"Saya juga ingin bangsa ini menjadi bangsa yang terdidik, yang terbiasa untuk saling kritik dan mendebat dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan dengan tuduhan tak berdasar yang menyerang pribadi orang lain," tulis Luhut lagi.
Tidak ada nama Said Didu disebut dalam unggahan Luhut tersebut.
Beberapa warganet meninggalkan komentar di unggahan tersebut dengan menyebut nama Said Didu. Ada yang meminta agar Luhut bisa duduk bersama dengan Said Didu.
Berikut curahan isi hati seorang Luhut Binsar Panjaitan, selengkapnya:
Saya menghabiskan lebih dari 30 tahun masa hidup saya sebagai seorang prajurit, tanpa pernah merasa ada keraguan ketika terjun ke daerah operasi.
Sebagai seorang prajurit Kopassus atau yang dulu disebut RPKAD pun saya terbiasa menghadapi banyak pertempuran jarak dekat, dengan situasi yang sangat mencekam.
Semua itu saya ingat waktu saya masih bujangan dan bahkan setelah saya menikah.
Pada saat itu bahkan tidak pernah terlintas di pikiran saya bahwa seorang prajurit RPKAD itu bisa mati terkena peluru.
Sampai suatu ketika saya terjun di Timor Timur bersama anak buah saya, keesokan harinya saya ketahui ternyata anak buah saya ada yang mati.