Tangis Pilu Istri Sopir Taksi Online Korban Begal Saat Jasad Suami Diautopsi, Ternyata Hamil 2 Bulan

Tangisnya pecah sebelum melihat jasad sang suami Ade Bachtiar Rifai (35), sopir taksi online korban begal di Pologadung, Kamis (30/4/2020) sore.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
MENANGIS HISTERIS - Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Suasana haru terjadi saat proses autopsi jasad Ade Bachtiar Rifai (35), sopir taksi online korban begal pada Kamis (30/4/2020) sore.

Saag istri, Hariyani Fitri (30) tak dapat membendung tangis saat tiba di Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati tempat jenazah suaminya diautopsi.

Tangisnya pecah sebelum melihat jasad sang suami Ade Bachtiar Rifai (35), sopir taksi online korban begal pada Kamis (30/4/2020) sore.

Kehilangan suami tercinta membuat Fitri menangis histeris, keseimbangannya nyaris goyah sebelum menanti proses autopsi Ade.

• Risma Terang-terangan Bongkar Kebohongan Kasus Virus Corona di Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya

• Terungkap Angka Kematian Covid-19 Tertinggi Bukan Amerika Serikat dan Italia, Tapi Negara Ini

• Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa

• Ternyata Konsumsi Lemon dan Madu Sebelum Tidur Memiliki Manfaat Tidak Terduga, Kuatkan Sistem Im

"Biasanya kalau istrinya pulang kerja dijemput almarhum," ujar kerabat Ade, Feri Riandi (41) di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).

"Lagi hamil anak kedua, kandungannya baru dua bulan," imbuh Feri.

Meski sedih, Fitri yang tiba sekira pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha tegar.

Ia tiba bersama putrinya, Afikah Zulfa Bachtiar (8).

Sejumlah anggota keluarga yang lebih dulu tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha menenangkan hingga tangis Fitri mereda.

MENANGIS HISTERIS - Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
MENANGIS HISTERIS - Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Menurut Feri, anak pertama almarhum baru kelas dua sekolah dasar.

Sebagai kakak ipar, Feri melihat Ade sebagai tipe family man.

"Almarhum itu orangnya baik, sayang sama keluarga. Kalau hari Sabtu, Minggu pasti di rumah sama keluarga," sambung dia.

• Detik-detik Polisi Tembak Begal Sadis yang Sedang Naik Motor, Sempat Terus Melaju Meski Kena Peluru

• Jelang Ramadan Kapolri Idham Azis Bentuk 3 Satgas, Begal, Preman, Pangan, Operasi Ketupat Dipercepat

Fitri diliputi kekalutan sebelum pihak keluarga mendapat informasi yang pasti jika Ade benar korban begal dari media sosial pada Kamis malam.

Sejak pukul 20.00 WIB saat handphone Ade sudah tak lagi aktif, Fitri mulai gelisah mempertanyakan nasib suaminya.

Menurut Feri, Ade hanya sambilan sebagai sopir taksi online.

Ia punya kebiasaan sudah pulang ke rumah, sebelum pukul 19.00 WIB.

"Tapi pas diteleponin sama adik saya (Fitri) handphone enggak aktif," tuturnya.

Fitri kian terpukul saat mendapat informasi Ade jadi korban begal.

Terakhir kali Fitri masih berkomunikasi dengan suaminya sekira Kamis siang pukul 14.00 WIB.

Ade mengaku saat itu bakal menjemputnya di tempat kerja.

Nahas, janji itu kandas akibat ulah begal yang pura-pura menjadi penumpang mobil taksi online Ade.

• Wanita Ini Menangis Histeris, Selamat dari Begal Namun Dirampok oleh Orang yang Menolong, Modusnya

• Sempat Terus Melaju Meski Kena Peluru, Detik-detik Polisi Tembak Begal Sadis yang Sedang Naik Motor

Penumpang tersebut membunuh Ade lalu membawa kabur mobil Honda Brio berpelat B 2939 FKK.

"Saya enggak tahu posisi almarhum terakhir di Pulogadung atau di mana," beber Feri.

"Istrinya kan syok, belum sempat cerita soal WhatsApp terakhir gimana," lanjut Feri.

Pantauan TribunJakarta.com, Fitri tampak lebih tenang setelah jenazah Ade dipindahkan dari Instalasi Forensik ke ruang Transit Jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Meski harus dipapah anggota keluarga lainnya, Fitri berusaha menahan tangis saat memasuki ruangan itu.

Pun beberapa saat dia setelah keluar dari ruang Transit Jenazah.

Dia kembali masuk seakan tak ingin jauh dari jasad suaminya.

Fitri baru keluar saat petugas hendak membawa jasad suaminya ke mobil jenazah menuju rumah duka lalu dimakamkan.

Namun sorot mata Fitri tak lepas saat petugas membawa keranda berisi jasad suaminya ke dalam mobil.

Ade dimakamkan keluarga di TPU Kampung Selang, Cipayung, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Pengusaha Ayam Goreng

Pelaku membuang Ade dalam kondisi sekarat di Jalan Gurame, Kelurahan Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020) pukul 16.30 WIB.

Ia tewas akibat mendapat luka parah di punggung dari pelaku yang membegal mobilnya.

Setahu Feri, Ade sempat mengabarkan kepada istrinya baru selesai mengantar penumpang dari Karawang ke Jakarta.

"Mungkin pas dapat orderan kedua itu dari pelaku begalnya," terang Feri.

MENANGIS HISTERIS - Hariyani Fitri (30) saat memandangi jasad suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
MENANGIS HISTERIS - Hariyani Fitri (30) saat memandangi jasad suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Feri menambahkan, Ade sebenarnya pengusaha ayam goreng waralaba.

"Dia pengusaha ayam (fried chicken) Chicago. Jadi sopir taksi sambilan saja, kalau narik juga enggak setiap hari," ungkap Feri.

"Jadi enggak kejar setoran banget lah," ia menambahkan.

Mobil Honda Brio warna hitam berpelat B 2939 FKK yang digunakan Ade jadi kendaraan untuk narik baru dibeli sebulan lalu.

Merujuk keterangan personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur ke pihak keluarga, Ade jadi korban begal.

"Kata polisi diminta doain saja biar pelaku cepat ketangkap," tuturnya.

Sempat Minta Tolong

Martin, pengemudi ojek online, yang saat melintas di lokasi kejadian menjelaskan korban ditemukan tanpa identitas.

Ia sempat melihat mobil Honda Brio warna hitam berhenti dalam keadaan mesin masih menyala lalu membuat korban.

"Korbannya ini dibuang dalam keadaan sekarat," ucap Martin, Kamis (30/4/2020).

Warga sore itu melihat banyak darah keluar dari belakang leher korban.

"Saya enggak tahu lukanya karena apa, pokoknya banyak darah," beber dia.

Kala itu, korban pria yang berkaus oblong dan celana panjang itu masih dalam keadaan bernafas.

Tapi korban sudah tak sempat mengucap apa pun dan beberapa detik kemudian menghembuskan nafas.

Dari informasi yang didapat TribunJakarta.com di lapangan, korban dalam kondisi sekarang saat diturunkan dari mobil, sempat berjalan.

"Pas turun dari mobil dia sempat nyeberang. Dia sempat minta tolong ke warga," imbuh Martin.

Sebelum 'dibuang' dari mobil, korban mendapat penganiayaan dari pelaku yang melarikan mobilnya.

"Enggak lama korban ditemuin warga, mobilnya ini kabur, langsung ngebut ke arah Jalan Pemuda."

"Mobilnya nyaris nabrak mobil antar galon, tapi berhasil kabur," ujarnya.

Joni, warga setempat di lokasi sebelum korban meregang nyawa, membenarkan keberadaan mobil Honda Brio di lokasi.

Ia tak melihat sosok penumpang lain di dalam mobil karena pelaku lebih dulu kabur meninggalkan korban dalam keadaan sekarat.

"Enggak lama mobilnya pergi, korban mati," terang Joni.

Joni memastikan saat warga menemukan korban sudah mendapat luka parah di punggung.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Hamil 2 Bulan, Tangis Histeris Istri Sopir Taksi Online Korban Begal di Pulogadung

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved