Virus Corona di Samarinda

Tempat Wisata di Samarinda Dibuka, Jarang Pengunjung Datang, Karyawan pun Harus Dirumahkan

Keberadaan industri pariwisata di Kota Samarinda, lesu, lantaran ada wabah covid-19 yang menekankan adanya pengetatan sosial

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI
ILUSTRASI Bus Pariwisata City Tour di Balikpapan Kalimantan Timur. Keberadaan industri pariwisata di Kota Samarinda, lesu, lantaran ada wabah covid-19 yang menekankan adanya pengetatan sosial demi tangkal penyebaran virus Corona. 

TRIBUNKALTIM. CO, SAMARINDA - Kondisi dunia pariwisata di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur saat pandemi virus Corona bisa dibilang masa sulit. 

Keberadaan industri pariwisata di Kota Samarinda, lesu, lantaran ada wabah covid-19 yang menekankan adanya pengetatan sosial demi tangkal penyebaran virus Corona

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata atau Kadispar Kota Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani, Kamis (30/4/2020) kepada TribunKaltim.co

Dia jelaskan, semasa pandemi covid-19 atau virus Corona menyebar luas di Kota Tepian, julukan Kota Samarinda, dunia pariwisata ibu kota Kalimantan TImur ini mengalami penurunan yang sangat signifikan.

BACA JUGA:

 Ratusan Remaja Dorong Motor dari Dermaga Kenyamukan ke Makolantas Kutim, Lantaran Balap Liar

 Lokasi KWPLH Beruang Madu Balikpapan Terdampak Pandemi Corona, Pengunjung Dilarang, Donasi Berkurang

Ibu Ayu, panggilan akrab I Gusti Ayu Sulistiani, mengatakan, banyak destinasi wisata yang tutup. Baik tempat permainan anak, tempat rekreasi, hingga tempat hiburan malam ( THM ).

"Kecuali restoran, itu masih bisa sedikit-sedikit, tapi yang lain tutup sama sekali," ucapnya melalui telepon seluler, saat dihubungi Tribunkaltim.co.

Dia mengatakan jika ada tempat wisata yang buka, jarang ada pengunjung yang ingin datang. Ibu Ayu juga menuturkan beberapa karyawan harus dirumahkan.

"Untuk total karyawan yang dirumahkan, saya harus melihat datanya dahulu. Tapi kadang respon dari industri wisata kurang, jadi yang bisa kita kasih data ya seadanya saja," jelasnya.

BACA JUGA:

 Pengetatan Sosial Diterapkan, Kualitas Udara di Balikpapan Nomor 1 Terbaik dari 39 Kota di Indonesia

 Pasien Pertama Positif Corona di Berau Kondisi Membaik, Tiga Masih Mengalami Keluhan

 Kursi Tamu Diberi Jarak, Bupati Kukar Gelar MoU, Berikut Nilai Pagu Anggaran Penanganan Covid-19

Ibu Ayu menjelaskan ada 127 kawasan wisata yang termasuk dalam data sementara Dispar Kota Samarinda terdampak akibat covid-19.

"Ada 873 hotel, 53 restoran, 4 travel agen, 107 jasa hiburan dan rekreasi, 21 Ekraf (ekonomi kreatif), dan SPA 12. Ini juga termasuk yang terdampak, masih data sementara di Dispar," pungkasnya.

DPRD Kaltim Janjikan Pekerja Hotel Dapat Bantuan

Berita sebelumnya. Komisi II DPRD Kaltim melakukan sinkronisasi data penerima bantuan masyarakat terdampak penyebaran coronavirus atau covid-19.

Salah satunya ialah pekerja hotel yang dirumahkan. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub, saat dihubungi pewarta, Kamis (16/4/2020).

Rusman menjelaskan, soal penerima bantuan telah dibahas DPRD bersama Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan, Kementerian Agama Wilayah Kaltim, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Pemprov Kaltim.

"Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, dari sektor perhotelan ada 4720 karyawan yang telah dirumahkan," kata Rusman.

Selain itu, juga terdapat karyawan biro perjalanan sebanyak 3.044 orang, travel 55, dan pemandu wisata berjumlah 170 orang yamg kehilangan penghasilan selama pandemi covid-19 atau Corona.

BACA JUGA:

 Bandara Kalimarau Resmi Dibuka, Dinkes Berau Lakukan Cegah Penyebaran Virus Corona

 15 April Resmi Dibuka, Aktivitas di Bandara Kalimarau Berau Nampak Ramai

Bahkan asosiasi tempat rekreasi sebanyak 299 lokasi dengan total karyawan 950 orang serta 470 orang terapis spa, juga kehilangan penghasilan.

"Soal data yang ada ini akan terus disinkronisasi dan dikoreksi. Kami sedang kejar itu," kata Rusman.

Bahkan, mahasiswa juga diwacanakan menjadi penerima bantuan tersebut.

Nasib ratusan mahasiswa di Kalimantan Timur, dibahas bersama pihak universitas karena tidak bisa pulang di tengah pandemi covid-19.

BACA JUGA:

 Pandemi Corona, Dinkes Kutim Berharap Tidak Ada Transmisi Lokal di Kutai Timur

 Soal Sembako Gratis, Wabup PPU Minta RT Hingga Lurah dan Kades Tidak Minta Pungutan ke Warga

Faktor lain, mahasiswa semakin sulit karena tidak mendapat kiriman dari orangtua, karena hilangnya penghasilan selama pandemi covid-19.

"Pemerintah juga harus hadir, kesulitan mahasiswa di Kalimantan Timur mesti menjadi perhatian," kata Rusman.

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Samarinda

( TribunKaltim.co/Riduan )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved