Pemerintah Jokowi Belum Kunjung Turunkan Harga BBM Meski Harga Minyak Dunia Anjlok, KPPU Tanya ESDM

TRIBUNKALTIM.CO - Harga minyak dunia kini sedang anjlok, beberapa negara sudah menurunkan harga BBM.

Namun mengapa hingga kini harga BBM di Indonesia belum turun?

Hingga Jumat 1 Mei 2020 harga BBM masih belum kunjung diturunkan.

Padahal Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) pun sudah mengintruksikan untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak tersebut.

• Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa

• Risma Terang-terangan Bongkar Kebohongan Kasus Virus Corona di Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya

• Ternyata Konsumsi Lemon dan Madu Sebelum Tidur Memiliki Manfaat Tidak Terduga, Kuatkan Sistem Imun

• Token Listrik Gratis Bulan Mei, Cara Dapatkan via WhatsApp & Website pln.co.id, Siapkan ID Pelanggan

Apalagi di saat pandemi covid-19 saat ini, turunnya harga BBM sangat dinantikan masyarakat.

Namun faktanya hingga Jumat (1/5/2020) Hari Ini, harga BBM turun belum terealisasi, kenapa ?

Padahal Presiden Jokowi sudah meminta ada penyesuaian harga BBM sejak Maret 2020 lalu.

Seharusnya harga BBM di Indonesia turun menyesuaikan harga minyak mentah dunia.

Harga minyak mentah dunia jenis Brent di pasar global masih berada di rentang 20 dollar AS per barrel.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga pada awal tahun ini yakni di rentang 60 dollar AS per barrel.

Presiden Joko Widodo sempat meminta kepada jajarannya untuk melakukan penyesuaian harga BBM pada pertengahan Maret 2020, menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia.

Namun, sampai saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral belum mengeluarkan aturan resmi mengenai penyesuaian harga BBM.

Lalu, di tengah pergerakan harga minyak mentah dunia yang masih rendah, apakah ini momentum tepat bagi Pemerintah untuk menurunkan harga BBM?

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, Pemerintah belum perlu melakukan penyesuaian harga BBM.

"Lebih baik sementara kita tahan dulu,sampai kondisi kembali normal terutama covid-19 ini teratasi," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2020).