Virus Corona

Surabaya Berpotensi Jadi Episentrum Baru Covid-19, Pabrik Sampoerna Klaster Baru Penyebaran Corona

Kota Surabaya termasuk berpotensi menjadi episentrum baru covid-19 dan pabrik rokok Sampoerna menjadi klaster baru penyebaran virus Corona

Editor: Amalia Husnul A
lawancovid-19
Peta sebaran Virus Corona di Surabaya dan Jawa Timur, Sabtu 2 Mei 2020. Kota Surabaya termasuk salah satu kota di Indonesia yang berpotensi menjadi episentrum baru covid-19, dan pabrik rokok Sampoerna jadi klaster baru penyebaran virus Corona di kota pimpinan Risma. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kota Surabaya termasuk salah satu kota di Indonesia yang berpotensi menjadi episentrum baru covid-19, dan pabrik rokok Sampoerna jadi klaster baru penyebaran virus Corona di kota pimpinan Risma.

Dikutip dari Tribunnews, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona, Achmad Yurianto menyebutkan ada tiga kota di Indonesia yang berpotensi menjadi episentrum baru covid-19, yakni Surabaya, Semarang, dan Makassar.

Dan untuk Surabaya, terkuaknya kabar dua karyawan pabrik rokok Sampoerna meninggal dunia akibat covid-19 menjadikan pabrik rokok Sampoerna sebagai klaster baru penyebaran virus Corona.

Akibat dari kondisi ini sangat besar, melalui rapid test 100 karyawan dinyatakan reaktif dan akan menjalanai swab test.

Sementara itu, sekitar 500 karyawan terpaksa dirumahkan untuk menjalani karantina.

Ketakutan juga merebak di kalangan konsumen, apakah rokok Sampoerna yang ada di tangan mereka telah membawa virus Corona?

Setelah Terungkap Kebohongan Kasus Corona di Pabrik Sampoerna Surabaya, Risma Siapkan Protokol Baru

Tak Hanya Karyawan, Dampak Corona PT Sampoerna Surabaya Melebar ke Daerah Lain, Imbas Ketidakjujuran

Terbaru, Ini Tiga Kota di Indonesia yang Berpotensi Jadi Episentrum Baru Corona, Satu di Luar Jawa

Viral Video Cahaya Kecil yang Disebut Bintang Tsurayya, Pertanda Corona akan Berakhir? Ini Kata Ahli

Komentara Walikota Surabaya

Kasus corona yang melanda pabrik terebut, tak luput dari perhatian Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.

Dirinya menyebut, kasus covid-19 di pabrik rokok itu bermula dari pasien PDP yang tidak jujur.

Dua karyawan yang meninggal dan berstatus positif corona itu semestinya telah menjalani karantina. Namun ternyata, dua pasien tersebut tetap bekerja.

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020).

"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia ( pasien covid-19 meninggal ) sudah PDP saat itu," ujar dia.

Walikota Surabaya Risma mengatakan kasus covid-19 di pabrik rokok Sampoerna bermula dari 2 PDP yang nekat bekerja

 Data wabah Corona di pabrik Sampoerna

Berdasar hasil penelusuran sementara yang dilakukan Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim terhadap karyawan PT HM Sampoerna Tbk, diperoleh data sebagai berikut:

Surabaya:

- 2 orang meninggal positif Covid-19

- 9 orang berstatus PDP dan dirawat di rumah sakit

- 163 orang sudah menjalani tes swab PCR (menunggu hasil PCR)

- 100 orang dari 323 karyawan dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani tes cepat Covid-19 atau rapid test

Hasil tersebut memungkinkan pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya, ini berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19, setelah klaster pasar dan asrama haji di Surabaya.

Apakah rokok Sampoerna Terpapar covid-19?

Kondisi rokok Sampoerna dipertanyakan pasca terungkapnya dua karyawan positif covid-19 yang meninggal dunia.

Mengenai hal ini Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita dalam rilis yang diterima redaksi surya.co.id, Kamis (30/4/2020) menjelaskan upayanya untuk mencegah hal itu.

Kondisi Terkini Pabrik Rokok Samporena di Rungkut Surabaya

Selain mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menjalankan protokol kesehatan, Sampoerna memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaannya.

Untuk itu, pihaknya melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa, atau dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan covid-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan World Health Organization (WHO) .

Sesuai ketentuan tersebut covid-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus.

Membatasi akses ke fasilitas produk

Selain itu, PT Sampoerna juga berupaya pencegahan penyebaran covid-19 di pertengahan bulan Maret 2020, sebelum temuan 2 karyawan Sampoerna yang positif covid-19.

Sampoerna juga telah melakukan berbagai upaya dan menerapkan praktik protokol kesehatan secara ketat di
seluruh area kantor dan fasilitas produksi untuk melindungi karyawan, antara lain

- Membatasi akses ke fasilitas produksi hanya kepada karyawan yang berkepentingan;

- Melakukan pengecekan suhu temperatur tubuh ketika memasuki area kantor/produksi;

- Meningkatkan protokol tindakan kebersihan dan sanitasi;

- Melakukan pengelompokan kegiatan kerja (misalnya, pemisahan kelompok kerja, waktu istirahat/waktu

- makan dan pergantian jadwal shift, dan masih banyak lagi),

- Menyediakan dan memastikan penggunaan perlengkapan perlindungan diri seperti masker dan handsanitizer;

- Menerapkan physical-distancing di seluruh area dan fasilitas produksi seperti kantin, tempat beribadah, serta
area berkumpul lainnya.

Hal ini juga diterapkan di alat transportasi karyawan yang disediakan oleh perusahaan.

Bagi karyawan non-produksi:

- Menerapkan kebijakan bekerja dari rumah sejak 16 Maret 2020;

- Mengurangi perjalanan bisnis;

- Membatalkan pertemuan/interaksi fisik dan melakukan diskusi secara daring;

- Mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan pribadi serta menjaga jarak sosial/fisik.

Sedangkan bagi sebagian karyawan non-produksi yang bertanggung jawab untuk fungsi bisnis kritikal dan masih tetap harus bertugas, maka Sampoerna juga telah menerapkan berbagai upaya pencegahan, antara lain:

- Memastikan protokol tindakan kebersihan dan sanitasi seperti menyediakan perlengkapan proteksi diri termasuk masker medis dan hand-sanitizer;

- Penyesuaian operasional bisnis dengan meminimalkan kunjungan lapangan dan hanya fokus pada in call mission. Permintaan lain dilakukan secara daring;

- Rutin melakukan penyemprotan disinfectant di kantor dan fasilitas terkait lainnya, termasuk kendaraan operasional yang digunakan.

Ikuti >>> Update Virus Corona

(Ghinan Salman, Sofyan Arif Candra Sakti)

Artikel ini telah tayang di intisari berjudul Berawal dari Kebohongan, Pabrik Sampoerna 'Menjelma' jadi Klaster Penyebaran Virus Corona, Rokok yang Dijual Tetap Aman dari Virus?

Sumber: Intisari
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved