Virus Corona
Achmad Yurianto Terang-terangan Beber Kontroversi Soal Si Kaya & Miskin, Ini Kata Jubir Covid-19
Akhirnya Jubir Pemerintah untuk covid-19 beberkan kontroversi soal si kaya dan miskin, ini penjelasan Achmad Yurianto
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Jubir Pemerintah untuk covid-19 beberkan kontroversi soal si kaya dan miskin, ini penjelasan Achmad Yurianto.
Sosok Achmad Yurianto sempat mencuri perhatian terkait pernyataan kontroversi si kaya dan miskin saat menyampaikan update Virus Corona beberapa waktu lalu.
Kini akhirnya Jubir Pemerintah untuk Penangananan covid-19 itu memberikan klarifikasi terang-terangan soal maksud pernyataan tentang si kaya dan miskin.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (2/5/2020), Achmad Yurianto mengaku paham jika publik merasa geram dengan pernyataannya yang dianggap kontroversi itu.
Menurut Achmad Yurianto, ia hanya ingin membantu warga miskin yang kesulitan ekonomi semenjak Virus Corona melanda.
• Mengaku Kekurangan Uang, Pasangan Warga Rusia Ini Viral di Medsos Karena Ngamen di Pasar Lombok
• Viral dan Jadi Trending Topic, Data 15 Juta Pengguna Tokopedia Diduga Bocor, Nasib Pelanggan?
• Tak Main-main Jalankan Instruksi Jokowi, Anies Baswedan Peringatkan Warga Jakarta, Dibantu Polisi
Diketahui Jubir Pemerintah untuk Penangananan covid-19 Achmad Yurianto melontarkan pernyataan kontorversi tentang si kaya dan miskin.
"Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar, dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya.
Ini menjadi kerja sama yang penting," kata Achmad Yurianto mengutip tayangan Kompas TV pada menit ke 22:40, Jumat (27/3/2020).
Jadi Sorotan
Sebelum muncul pernyataan kontroversi, Nama dr. Achmad Yurianto lebih dulu menjadi sorotan lantaran kerap muncul di pemberitaan.
Apalagi setelah Indonesia positif memiliki kasus Virus Corona, sosoknya makin sering tampil di publik.
Dia mewakili Pemerintah mengumumkan update kasus Virus Corona kepada wartawan setelah dipercaya menjadi juru bicara Pemerintah untuk Virus Corona.
Selain sebagai juru bicara tentang Virus Corona, Achmad Yurianto juga baru saja resmi dilantik Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.
Achmad Yurianto yang sebelumnya menduduki posisi sebagai Sekretaris Ditjen P2P, kini ia dipercaya untuk menjabat sebagai Dirjen P2P menggantikan Anung Sugihantono. Pelantikan tersebut dilakukan pada Senin (09/03/2020).

• Covid-19 di Pabrik Sampoerna Buat Khofifah dan Risma Tak Akur? Pemkot Surabaya Bantah Gubernur Jatim
Melansir dari website resmi Universitas Airlangga (Unair), Achmad Yurianto merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Unair angkatan 1990.
Saat menjadi mahasiswa, dirinya pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Unair pada tahun 1986-1988.
Sosok yang akrab dengan panggilan Yuri ini, merupakan pria kelahiran Malang, 11 Maret 1962.
Yuri memulai karir di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987.
Ia cukup lama malang melintang sebagai dokter anggota militer.
Ia sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura dan memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.
Yuri juga pernah menjalankan misi sebagai dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili, Timor Timur pada tahun 1991.
Karirnya mulai meningkat usai ia menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.
Ia sempat pula menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada tahun 2009 dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.
Pada tahun 2015, ia diminta Menkes Nila Moeloek untuk menjabat posisi sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes hingga tengah tahun 2019.
• Jenderal Bintang 2 Ini Tegas Soal PSBB Surabaya, Ratusan Warga di Wilayah Risma Terjaring Jam Malam
Klarifikasi Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan covid-19, Achmad Yurianto sempat menuai sorotan seusai pernyataannya soal 'Yang kaya membantu yang miskin'.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan itu disampaikan Achmad Yurianto dalam jumpa pers beberapa waktu yang lalu di depan awak media.
Ia mengatakan, hanya ingin membantu warga miskin yang kesulitan ekonomi semenjak Virus Corona melanda.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (2/5/2020), Achmad Yurianto mengaku paham jika publik merasa geram dengan pernyataannya itu.
Menurut pria yang kerap disapa Yuri itu, videonya itu viral karena ada banyak bagian yang dipotong.
"Saya menghargai kemarahannya, ini kan sebuah pembicaraan yang durasinya sekitar 20 menitan," ujar Achmad Yurianto.
"Kemudian diekstrak mungkin menjadi 5 detik enggak nyampe kali ya."
Yuri mengatakan, dalam kondisi saat ini, tak ada yang bisa membedakan antara orang yang terifeksi Virus Corona dan yang tidak.
Karena itu, menurutnya semua masyarakat perlu melindungi diri sendiri dan orang lain.
"Esensinya adalah yang pertama bahwa ini sudah enggak tahu lagi siapa yang sakit, siapa yang berpotensi menular," ucap Achmad Yurianto.
"Ini kan sudah enggak tahu.
Oleh karena itu misi kita satu, mari kita saling melindungi agar tidak menjadi sakit."
Lebih lanjut, ia kembali mengingatkan warga untuk sementara tak keluar rumah.
"Karena kalau dia menjadi sakit, maka manakala dia sakit dan tidak merasa ada keluhan bisa nularin saya dong."
"Oleh karena itu maka saya katakan sebaiknya kita tidak keluar rumah," sambungnya.

• Kabar Mengejutkan Datang dari China, Daftar Terbaru 10 Negara dengan Kasus Corona Terbanyak di Dunia
Terkait hal itu, Achmad Yurianto menyinggung nasib warga miskin yang terdampak Virus Corona.
Ia pun menyebut banyak pengemudi ojek online (online) yang mengeluh tak bisa mencari nafkah untuk keluarga semenjak Virus Corona melanda.
"Muncul problem karena beberapa kali saya lihat yang sempat viral bagaimana saudara kita yang ojek online mengatakan bahwa 'Saya enggak mau sakit, saya juga enggak mau keluar rumah'," ujar Achmad Yurianto.
"'Karena kalau saya sakit nanti, di rumah anak istri saya bisa ketularan.
Saya enggak mau sakit, tapi kalau saya enggak keluar saya makan apa, anak istri saya makan apa?'."
"'Tolonglah kalau memang ada yang bisa membantu saya mendapatkan makan, sembako, saya enggak keluar kok'," imbuhnya.
Hal itulah yang diakuinya menjadi alasan dirinya meminta warga kaya membantu yang miskin.
Menurut Achmad Yurianto, jika itu dilakukan, warga miskin tak akan nekat melanggar imbauan Pemerintah.
"Inilah yang saya bilang ke beberapa orang yang 'mampu', agar membantu yang tidak mampu."
"Saya tegaskan dengan bahasa saya, yang kaya mbok ya membantu yang miskin," tandasnya.
Simak video berikut ini menit ke-4.16:
(*)