Virus Corona
Detik-detik Achmad Yurianto Kena Sindir Menohok Presenter Soal Masker, Ini Reaksi Jubir Covid-19
detik-detik Achmad Yurianto kena sindir menohok presenter TV One, jelaskan masker, ini reaksi Jubir Penerintah untuk covid-19
TRIBUNKALTIM.CO - Simak detik-detik Achmad Yurianto kena sindir menohok presenter TV One saat jelaskan panjang lebar soal pentingnya gunakan masker, ini reaksi Jubir Pemerintah untuk covid-19 ( Virus Corona ).
Juru Bicara ( Jubir ) Pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto kena sindir menohok dari presenter di TV One saat menjelaskan panjang lebar soal pentingnya menggunakan masker.
Seketika reaksi Achmad Yurianto menjadi sorotan setelah disindir oleh presenter TV One.
Mulanya pentingnya penggunaan masker berkenaan dengan banyaknya penderita covid-19 tanpa gejala di acara E Talk Show TV One pada Jumat (1/5/2020).
"Yang penting satu fungsi masker karena ada satu kajian ini mana kala kemudian seseorang yang membawa virus misalnya kita sebut sebagai carrier, dia tidak menggunakan masker," kata Achmad Yurianto mengutip Tribun Wow.
• Achmad Yurianto Terang-terangan Beber Kontroversi Soal Si Kaya & Miskin, Ini Kata Jubir Covid-19
• Covid-19 di Pabrik Sampoerna Buat Khofifah dan Risma Tak Akur? Pemkot Surabaya Bantah Gubernur Jatim
• Jenderal Bintang 2 Ini Tegas Soal PSBB Surabaya, Ratusan Warga di Wilayah Risma Terjaring Jam Malam
Seseorang yang menggunakan masker kemudian berinteraksi dengan orang sakit covid-19 masih bisa terkena risiko penularan hingga 70 persen.
"Berinteraksi dengan orang lain yang tidak sakit dan menggunakan masker, maka peluang dia untuk tertular itu masih 70 persen," ujarnya.
Sedangkan, jika ada orang sakit covid-19 itu menggunakan masker maka tingkat penularannya hanya lima persen.
"Tetapi manakala kemudian yang membawa virus ini menggunakan masker sementara orang di sekitarnya tidak menggunakan masker maka angka penularannya dratis turun menjadi sekitar lima persen," sambungnya.
Sedangkan jika orang sehat maupun orang sakit menggunakan masker maka tingkat penularan hanya sekitar satu setengah persen.
Sehingga, Achmad Yurianto menegaskan bahwa penggunaan masker sangat penting.
"Tapi mana kala dua-duanya pakai masker angka penularannya akan turun sampai dengan satu setengah persen."
"Artinya messagenya adalah bahwa orang harus pakai masker apapun maskernya," jelas Achmad Yurianto.
Lalu, presenter Om Way lantas bertanya mengapa awalnya Pemerintah mengatakan bahwa masker bagi orang sakit saja.
Ia juga menyinggung Achmad Yurianto sempat tak menggunakan masker pada tiap konferensi pers di awal-awal Virus Corona masuk Indonesia.
" masker itu kan juga Pemerintah bilang enggak perlu pakai awalnya mas, sampeyan juga enggak pakai, bilangnya invisible masker," singgung Om Way.
Achmad Yurianto menjelaskan bahwa di awal kemunculan Virus Corona masker cukup langka.

• Grebek Istri Sedang Berselingkuh di Kos-kosan, Suami Malah Minta Keduanya Menikah
Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menyarankan untuk tak menggunakan masker saat melakukan konferensi pers.
"Saya berbicara pakai bahasa Madura ada, bahasa Surabaya ada, bahasa Sunda ada, bahkan bahasa Indonesia yang mengatakan 80 persen positif enggak punya."
"Jadi Kominfo menyarankan saya saat berbicara dilepas setelah bicara dipasang lagi," jelas Jubir covid-19 ini.
Namun, berdasarrkan data bahwa orang positif Virus Corona hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala maka masker sangatlah penting untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Tapi sekarang kita semakin tidak tahu yang sakit itu siapa? Karena hampir 80 persen kasus dengan covid positif itu gejala minimal, bahkan tanpa gejala disebutnya."
"Saya cuma batuk-batuk sedikit, artinya kalau aku enggak sakit enggak perlu membatasi aktivitas sosial saya dong, saya bebas dong kemana saja, ketemu siapa saja, inilah sebabnya kita katakan sebaiknya pakai masker, harus pakai masker," jelas Achmad Yurianto.
Lihat videonya mulai menit ke-00:35:
• Achmad Yurianto Terang-terangan Beber Kontroversi Soal Si Kaya & Miskin, Ini Kata Jubir Covid-19
Efektifkah penggunaan masker ?
Pemerintah telah menginstruksikan penggunaan masker kepada warganya saat berada di luar rumah, sebagai salah satu upaya pencegahan penularan Virus Corona.
Bahkan, masker non-medis, seperti masker kain sangat disarankan untuk digunakan.
Sementara penggunaan masker medis, ditegaskan hanya untuk para tenaga medis yang berhadapan langsung dengan penanganan wabah covid-19 ini.
Namun, kondisi ini justru berbanding terbalik dengan yang dilakukan Australia.
Wakil Pejabat Medis Tertinggi di Australia Profesor Paul Kelly justru mengatakan masker sangat penting bagi tenaga medis, melansir ABC News, Rabu (8/4/2020).
Pada tahap ini, kata dia, tidak direkomendasikan untuk dipakai warga Australia.
Sebab, menurut Profesor Kelly, persediaan masker yang terbatas menjadi salah satu alasan belum diwajibkannya penggunaan masker secara umum kepada masyarakat.
Kurangi jumlah virus secara signifikan Kendati demikian, dalam sebuah penelitian di Pusat Epidemiologi WHO di Hong Kong mengungkapkan masker medis terbukti secara signifikan mengurangi jumlah virus yang terdeteksi dalam partikel yang dilepaskan saat bernapas dan batuk.
Penelitian yang diterbitkan jurnal Nature Medicine tersebut menjelaskan bagaiman masker medis dapat mengurangi jumlah Virus Corona musiman.
Salah satunya virus yang menyebabkan pilek biasa, yang dilepaskan ke udara melalui pernapasan atau batuk.
Namun, dalam penelitian ini tidak mencakup Virus Corona baru, SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit covid-19.
Profesor Benjamin Cowling, yang memimpin penelitian tersebut menyatakan, perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah masker dapat secara khusus mencegah penularan SARS-CoV-2.
"Pendapat saya, masker kain tetap memiliki efek.
Tetapi mungkin lebih sedikit dari masker medis yang dikenakan dengan benar," imbuh Profesor Cowling.
• Temuan Peneliti Australia, Bongkar Praktik Jual Beli Darah Pasien Virus Corona di Pasar Gelap
WHO juga menyatakan masker wajib untuk digunakan oleh siapa saja yang mengalami gejala batuk atau demam, atau bagi mereka yang menangani kasus penyakit covid-19 seperti saat ini.
Namun, WHO tidak menyarankan orang sehat memakainya dalam situasi sehari-hari.
Meski demikian, sejumlah bukti menunjukkan penyebaran Virus Corona yang menyebabkan covid-19 sebagian besar disebabkan penularan virus oleh orang-orang yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).
Karena itulah yang kemudian mendorong sebagian negara mewajibkan penggunaan masker, dengan asumsi untuk mencegah penyebaran Virus Corona, SARS-CoV-2.
Rupert Beale, spesialis infeksi di Francis Crick Institute di London menambahkan penelitian ini menunjukkan bukti kuat dan meyakinkan tentang penggunaan masker.
Yakni sebagai cara untuk mengurangi penularan beberapa jenis virus, termasuk dalam masa pandemi Virus Corona, covid-19.
"Mengenakan masker tidak sepenuhnya mencegah penularan (virus).
Itu juga tidak berdiri sendiri, perlu kombinasi dengan tindakan lain, seperti social distancing," sambung Beale menanggapi upaya pencegahan penyebaran Virus Corona dengan penggunaan masker.
(*)
IKUTI >> Update virus Corona