Virus Corona
Selain Kasus Covid-19 Pabrik Rokok Sampoerna, Kini Surabaya Dihantui Hal Lain, Reaksi Jajaran Risma
kasus covid-19 di pabrik rokok Sampoerna, Achmad Yurianto hantui Surabaya episentrum baru Virus Corona, ini reaksi Trirismaharini alias Risma
TRIBUNKALTIM.CO - Selain kasus covid-19 di pabrik rokok Sampoerna, kini Surabaya dihantui pernyataan Achmad Yurianto soal episentrum baru Virus Corona, ini reaksi Walikota Tri Rismaharini alias Risma.
Mendadak Surabaya menjadi sorotan dalam beberapa hari ini akibat Virus Corona alias covid-19.
Setelah kasus covid-19 di pabrik rokok Sampoerna Surabaya dibongkar oleh Walikota Tri Rismaharini alias Risma, kini muncul lagi hal lain yang tak kalah heboh.
Juru bicara pemerintah dalam penanganan covid-19, Achmad Yurianto membuat pernyataan mengejutkan terkait Surabaya yang memiliki kurva tinggi kasus positif Virus Corona ( covid-19 ).
Bahkan menurut Achmad Yurianto, wilayah Risma bisa menjadi episentrum baru kasus covid-19 di Indonesia.
Sontak pernyataan Achmad Yurianto itu menghantui warga Surabaya.
• Jenderal Bintang 2 Ini Tegas Soal PSBB Surabaya, Ratusan Warga di Wilayah Risma Terjaring Jam Malam
• Covid-19 di Pabrik Sampoerna Buat Khofifah dan Risma Tak Akur? Pemkot Surabaya Bantah Gubernur Jatim
• Temuan Peneliti Australia, Bongkar Praktik Jual Beli Darah Pasien Virus Corona di Pasar Gelap
Bukan tanpa alasan Achmad Yurianto menyebut wilayah Risma berpotensi jadi episentrum baru.
Dikutip dari Kompas.tv, Achmad Yurianto mengatakan Surabaya, Semarang dan Makassar berpotensi menjadi episentrum covid-19 baru karena angka kasus di ketiga daerah itu tergolong besar.
Di Surabaya ada 496 total kasus positif Virus Corona.
Sedangkan Semarang catatan situs siaga corona semarang kota, terdapat 118 kasus positif covid-19.
Sementara di Kota Makassar, terjadi 367 kasus positif covid-19.
Dari ketiga kota yang disebut bisa menjadi episentrum baru Virus Corona di Indonesia, Surabaya dan Makassar sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ).
Lebih tinggi dari Depok dan Bandung
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim, khususnya Surabaya, tidak menganggap enteng penyebaran covid-19.
Menurut Khofifah kasus covid-19 di Kota Surabaya lebih tinggi dibanding dengan daerah lain di Jawa Timur yakni 495 kasus per Sabtu (2/5/2020).
Bahkan Khofifah menegaskan angka di Surabaya lebih tinggi dari Kota Bandung yang berjumlah 189 kasus, Depok 73 kasus, dan Bogor 83 kasus.
"Jadi angka kasus covid-19 di Surabaya ini tinggi sekali dibanding Bandung, Depok, dan Bogor," ujar Khofifah di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (2/5/2020) malam mengutip Kompas.com.
"Penyebaran Virus ini sangat massif sekali, jangan anggap remeh, jangan anggap enteng," ucap Khofifah menambahkan.
• Detik-detik Achmad Yurianto Kena Sindir Menohok Presenter Soal Masker, Ini Reaksi Jubir Covid-19
Dia secara pribadi ingin agar kehidupan masyarakat Jawa Timur kembali normal, begitu juga dengan ekonomi warga.
"Di Jawa Barat, beberapa daerah angkanya turun saat PSBB, tapi justru saat ini ingin mengajukan PSBB tingkat provinsi. Ini artinya meski angka turun, kondisi harus tetap dijaga agar tidak ada gelombang kedua," jelas Khofifah.
Reaksi jajaran Risma
Terkait potensi episentrum baru Virus Corona di Surabaya, jajaran Risma di Pemkot Surabaya mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi serta penanganan dampak dan berharap semoga tidak terjadi.
"Ya kami sudah siapkan langkah-langkah pemerintah kota untuk memperkuat memutuskan mata rantai," kata Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, M Fikser, Sabtu (2/5/2020) melansir Tribun Jatim.
Antisipasi dan penanganan dampak covid-19 di Surabaya berupa menerapkan tracing ketat di lapangan.
Misalnya memisahkan para pasien orang tanpa gejala (OTG) dari lingkungan luar rumah.
"Supaya memutus penularan diminta melakukan isolasi mandiri lalu keluarganya tidak boleh keluar mangkannya diberi permakanan supaya tidak kemana-kemana," ucap anak buah Risma ini.
Tidak hanya sekedar imbauan dan pemberian permakanan, Pemkot Surabaya juga memfasilitasi tes Swab bagi orang yang terdata sebagai OTG.
Supaya hasil penanganan tersebut berbuah maksimal, pihak Pemkot juga menggandeng pengurus kampung RT/RW, lurah, camat, dan kepolisian setempat untuk turut mengawasi para OTG.
"Ini tidak lain bukan kita membenci, bukan itu. Tapi ini upaya kami untuk tidak memberikan penularan pada yang lain sehingga segera memutus itu (penularan Virus Corona )," ucapnya.
"Kami berharap semua yang terjadi ini segera berakhir.
Pandemi ini tidak hanya pemerintah saja yang berjuang tapi perlu dukungan masyarakat.
Untuk itu kami berharap sudah di rumah saja, gak usah kemana-mana, kalau keperluan sudah bisa diatasi pakai teknologi mending di rumah aja wes," tuturnya.
• Achmad Yurianto Terang-terangan Beber Kontroversi Soal Si Kaya & Miskin, Ini Kata Jubir Covid-19
Imbauan untuk warga Surabaya
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona atau covid-19 menyatakan, ada 3 daerah berpotensi jadi episentrum baru penyebaran Virus Corona.
Tiga daerah tersebut, salah satunya adalah Kota Surabaya.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso mengatakan kasus pasien positif Virus Corona memang paling banyak di Kota Surabaya.
Dari data terbaru, pasien positif covid-19 di Kota Surabaya mencapai 496 orang.
"Kita sudah melakukan langkah untuk menekan penyebaran Virus Corona dengan menerapkan PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Kami berharap PSBB berjalan efektif," katanya kepada SURYA.CO.ID, Sabtu (2/5/2020).
Di sisi lain, kini Jatim juga menggeser posisi Jawa Barat dalam jumlah terbanyak kasus pasien positif Covid19.
Terbaru, pasien positif covid-19 di Jatim berjumlah 1037 orang.
Hal yang jadi perhatian besar dalam peningkatan pasien positif covid-19 di Jatim, menurut Kohar adalah kedisiplinan masyarakat.
"Masyarakat diimbau patuh dengan peraturan PSBB.
Masyarakat perlu meningkatkan physical distancing, social distancing dan jaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga dan istirahat cukup," terangnya.
Beberapa hari lalu, muncul kluster baru di Kota Surabaya, yakni kluster pabrik rokok Sampoerna di Rungkut.
Dari 46 karyawan pabrik rokok Sampoerna yang dites swab, 34 karyawan dinyatakan positif covid-19.
Jumlah ini belum termasuk hasil 42 karyawan pabrik rokok Sampoerna yang telah menjalani tes swab pada Jumat (1/4/2020). Sementara, dua karyawan Sampoerna yang positif covid-19 telah meninggal dunia.
"Pabrik-pabrik diminta mentaati regulasi PSBB. Nanti malam kami patroli dengan petugas gabungan.
Harapannya tak ada kluster baru di pabrik-pabrik," tandasnya.
• Mengejutkan! Jumlah Karyawan PT Sampoerna Surabaya Positif Corona Akhirnya Dirilis, RS Sampai Kaget
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS mengatakan peluang munculnya kluster baru tak hanya di pabrik, di manapun bisa terjadi.
Sehingga koordinasi antar pemerintah kota/kabupaten dengan pemerintah provinsi terus dilakukan.
"Pemerintah kota/kabupaten harus melakukan tindakan terlebih dahulu apabila ada kluster baru. Kemudian di koordinasikan ke pemerintah provinsi.
Jika tak bisa diselesaikan kami teruskan ke Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Joni melanjutkan, hal yang jadi perhatian besar terkait jumlah kasus pasien positif covid-19 yang meningkat yakni pemahaman.
Semua pihak harus memahami bila penyebaran Virus Corona merupakan masalah besar.
"Setelah itu mengunpulkan data, dipelajari dan dicocokkan literaturnya, apakah emergensi atau tidak," pungkasnya.
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona