PNS Masuk Data Penerima Bansos Rp 600.000/Bulan di Paser, Dinas Sosial Minta Diperbaiki
Bantuan Sosial (bansos) Pemkab Paser, Kalimantan Timur senilai Rp 600.000/bulan belum mengalir di Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot.
TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER–Bantuan Sosial (bansos) Pemkab Paser, Kalimantan Timur senilai Rp 600.000/bulan belum mengalir di Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot.
Padahal 1.060 Kepala Keluarga (KK) desa ini sudah tidak sabar menunggu momen pencairan bansos dalam bentuk non tunai.
“Belum, Senaken dianggendakan Minggu depan. Iya, paling banyak dari desa lain, tapi kalah jauh dari Kelurahan Tanah Grogot 2.251 KK ditambah 933 KK usulan baru.
Dari 16 desa/kelurahan se-Kecamatan Tanah Grogot, kita nomor dua setelah kelurahan,” kata Kades Senaken Bambang Supriyadi, Kamis (7/5/2020).
Setelah diverifikasi Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Paser, lanjut Bambang Supriyadi, data calon penerima bansos dikembalikan ke desa.
Karena data yang dikumpulkan dari semua RT ini di dalamnya ada PNS, sehingga desa melakukan perbaikan.
Baca Juga
Awang Faroek Buka-bukaan, Banyak Perusahaan Tambang & Migas Ngeles Kasih Bantuan Covid-19 ke Kaltim
Polri Klaim Angka Kriminal Menurun, Anak Buah Idham Azis Minta Bantuan Satpam Lawan Kejahatan
Telkomsel Area Pamasuka Berikan Bantuan 1.200 APD Untuk Tenaga Medis di RS Rujukan Covid-19
“Ada termasuk PNS dalam data usulan, jadi kita perbaiki agar tidak jadi sorotan warga. 1.060 KK ini belum termasuk bansos pusat untuk 160 KK, bansos provinsi untuk 300 KK, sehingga ada 1.700 KK warga Senaken yang akan mendapatkan bansos,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Paser Hairul Saleh mengatakan bansos non tunai senilai Rp 600.000/bulan/KK disalurkan ke 139 desa dan 5 kelurahan Kabupaten Paser. Dari usulan 32.975 KK, setelah diverifikasi untuk sementara menjadi 21.965 KK.
Jumlah KK penerima bansos tidak bergerak lagi, setelah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Paser.
Terkait penyaluran bansos, Pemkab Paser bekerjasama BRI membagikan kartu ATM ke rumah-rumah warga penerima bansos di 139 desa dan 5 kelurahan.
“Penyaluran bansos dengan pola ini lebih tepat waktu dan tepat jumlah. Tepat waktu di pembagian bulan pertama ini dijanjikan BRI tuntas sebelum Lebaran, bulan Juni dan Juli sudah tepat waktu. Tepat jumlah, Rp 600.000 langsung ditranfer ke rekening warga jadi tidak ada pemotongan,” kata Hairul.
Karena bansos ini untuk membantu meringankan beban masyarakat mendapatkan sembako di masa pandemi covid-19, sehingga Pemkab berharap uang bansos digunakan untuk membeli sembako.
Baca Juga