Breaking News

Virus Corona

Selain Wuhan, China Hadapi Gelombang Kedua Virus Corona di Kota Ini, Mendadak Tutup Transportasi

Kabar buruk covid-19 China, selain Wuhan, gelombang kedua Virus Corona terjadi di kota Jilin, mendadak tutup akses transportasi

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Kabar buruk covid-19 China, selain Wuhan, gelombang kedua Virus Corona terjadi di kota ini, Kamis (14/5/2020) 

Munculnya kasus baru di Wuhan dalam beberapa hari terakhir, setelah berminggu-minggu tanpa infeksi baru, telah mendorong kampanye untuk menguji 11 juta penduduk di kota tempat covid-19 pertama kali muncul akhir tahun lalu itu.

Restoran harus diperiksa oleh pakar Sementara di Sichuan, China, seorang warga bernama Huilin Li mengatakan kepada Kompas.com melalui aplikasi WeChat pada Rabu (13/5/2020) bahwa saat ini kondisi selain di Provinsi Jilin sudah mulai kondusif.

Beberapa tempat umum sudah dibuka. Huilin sendiri sudah kembali bekerja ke kantor sejak April lalu.

Restoran sudah buka, Huilin juga mulai berani makan bersama suaminya di restoran yang sudah diizinkan buka.

"Beberapa tempat (restoran) membutuhkan pemeriksaan dari pakar dan dokter yang menentukan kapan (restoran) mereka itu bisa dibuka kembali," jelas Huilin.

Dia juga menambahkan bahwa warga yang tinggal di kota-kota berisiko rendah memiliki kehidupan yang cukup normal.

"Kami menggunakan kartu hijau yang bisa mengakses masuk ke tempat umum seperti mall dan supermarket."

Menurut Huilin, selain untuk akses masuk tempat umum, kartu hijau itu juga bisa digunakan untuk melacak kasus baru Virus Corona.

Bukan Demam atau Sesak Nafas, Ilmuwan Wuhan Beber Gejala Virus Corona Pada Anak, Kerap Disepelekan

Penduduk Wuhan bakal dites massal

Pemerintah Wuhan dilaporkan berencana untuk melakukan pemeriksaan Virus Corona kepada seluruh penduduknya yang berjumlah 11 juta jiwa.

Rencana itu nampaknya baru dalam tahap awal, di mana seluruh distrik di seantero kota diminta menyerahkan detil bagaiman tes itu bisa selesai dalam waktu 10 hari.

Rencana itu digulirkan setelah Wuhan melaporkan enam kasus Virus Corona pada akhir pekan, sebagaimana diberitakan BBC Selasa (12/6/2020).

Apalagi, lima kasus terakhir ditemukan pada satu distrik permukiman, sehingga pemerintah setempat menyebutnya sebagai klaster baru.

Padahal, kota yang menjadi episentrum awal wabah covid-19 pada akhir Desember 2019 itu tidak melaporkan adanya infeksi baru sejak 3 April.

Dengan kota yang baru saja dibuka dari lockdown pada 8 April, kini upaya mereka menuju hidup normal terancam dengan adanya kasus tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved