Virus Corona
Bukan Demam atau Sesak Nafas, Ilmuwan Wuhan Beber Gejala Virus Corona Pada Anak, Kerap Disepelekan
Bukan demam atau sesak nafas, ilmuwan Wuhan beber gejala Virus Corona pada anak, kerap disepelekan
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan demam atau sesak nafas, ilmuwan Wuhan beber gejala Virus Corona pada anak, kerap disepelekan.
Penelitian terhadap Virus Corona atau covid-19 terus dilakukan para ilmuwan, termasuk di Wuhan, China, tempat virus itu berasal.
Selain meneliti vaksin dan obat covid-19, ilmuwan juga terus menemukan gejala baru infeksi Virus Corona.
Seperti gejala baru covid-19 pada anak yang tanpa disertai batuk, demam dan sesak nafas.
Sejumlah gejala seperti demam hingga batuk kering dianggap sebagai tanda utama Virus Corona.
Akan tetapi, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa pada anak-anak yang terinfeksi covid-19, tanda-tanda seperti itu justru tidak muncul.
• Kabar Gembira, WHO Rilis 8 Calon Vaksin Unggulan Virus Corona, Pengembangannya Dipercepat
• Blak-blakan, Tips Rocky Gerung Agar Anies Baswedan Tak Diserang Sri Mulyani dan 2 Menteri Jokowi Ini
• Refly Harun Beber Muhammadiyah Tak Pro Jokowi, Din Syamsuddin Tak Tinggal Diam, Ungkit Politik Moral
Dilansir dari Mirror, Selasa (12/5/2020), anak-anak justru terkena gejala sakit diare.
Para peneliti dari Rumah Sakit Tongji di Wuhan mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa anak-anak mungkin terinfeksi melalui saluran pencernaan, daripada saluran pernapasan.
Dr Wenbin Li, yang memimpin penelitian ini, mengatakan “Sebagian besar anak-anak hanya sedikit terpengaruh oleh covid-19.
Dan beberapa kasus parah sering memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya."
“Sangat mudah untuk melewatkan diagnosis pada tahap awal, ketika seorang anak memiliki gejala non-pernapasan atau menderita penyakit lain."
"Berdasarkan pengalaman kami berurusan dengan covid-19, di daerah di mana virus ini adalah epidemi, anak-anak yang menderita gejala saluran pencernaan.
Terutama dengan demam dan atau riwayat perjalanan terhadap penyakit ini, harus dicurigai terinfeksi Virus Corona."
Dalam studi tersebut, para peneliti merinci fitur klinis anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan gejala non-pernapasan, yang kemudian dinyatakan positif mengidap Virus Corona.