Beda Pandangan Soal Kenaikan Iuran BPJS, Ganjar Pranowo Paham, Ridwan Kamil Tunggu Penjelasan Jokowi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku masih belum mendapatkan kejelasan dari Pemerintah Pusat terkait alasan dari kenaikan BPJS.
TRIBUNKALTIM.CO - Dua Gubernur beda pandangan soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku memahami mengapa Presiden Joko Widodo menaikkan iuran BPJS.
Sedangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku masih belum mendapatkan kejelasan dari Pemerintah Pusat terkait alasan dari kenaikan BPJS.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil dalam tayangan Youtube KompasTV, Jumat (15/5/2020).
Seperti yang diketahui, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah memutuskan adanya kenaikan iuran BPJS mulai 1 Juli 2020.
• Penjelasan Moeldoko soal Komunikasi Pemerintah Tangani Covid-19 hingga Ada Kesan Tak Konsisten
• Luna Maya Sebut Segera Susul Ahmad Dhani, Gegara Suami Mulan Jameela Tanyakan Hal Ini
• Viral Foto Karangan Bunga dari Jokowi untuk Alm Jenderal TNI Purn Djoko Santoso, Balas Fadli Zon?
• TERBARU Kasus Said Didu vs Luhut, Said Didu Penuhi Panggilan Bareskrim Polri, Siapa Dampingi?
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya hanya mengetahui kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) yang mengalami defisit.
Menurutnya, alasan kenaikan BPJS kemungkinan memang tidak terlepas dari adanya defisit anggaran tersebut.
Meski begitu, Ridwan Kamil tetap meminta kejelasan lebih dari Pemerintah alasan utama dari kenaikan BPJS.
Terlebih kenaikannya dilakukan dalam kondisi yang kurang tepat, yakni di tengah pandemi Virus Corona yang berdampak kondisi sedang ekonomi jatuh.
"Yang saya tahu memang ada defisit dari APBN sehingga defisit ini disempurnakan melalui kenaikan BPJS," ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menilai Pemerintah belum memberikan penjelasan dan alasan yang kuat atas kebijakan menaikan iuran BPJS Kesehatan.
Alhasil masih banyak masyarakat yang mempertanyakan dan mengaku tidak paham dengan alasan yang melatarbelakanginya.

Tidak sedikit juga yang menyimpulkan bahwa Pemerintah tidak mempertimbangkan kondisi dari rakyat yang sedang susah.
Sementara itu, Ridwan Kamil juga mengaku tidak bisa memberikan penjelasan lebih kepada warganya, karena memang tidak banyak informasi yang didapat dari Pemerintah pusat.
"Jadi dari kami meminta penjelasan lebih jelas karena sampai hari ini memang kalau saya baca, penjelasan belum komprehensif, alasan-alasan kenapa naik dan bagaimana," kata Ridwan Kamil.