Virus Corona
China Beber Amerika Pernah Terlibat Pencurian Besar, Tak Terima Dituduh Intelejen Donald Trump
China beber Amerika Serikat pernah terlibat pencurian besar, tak terima dituduh Intelejen Donald Trump curi dokumen vaksin covid-19
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
"Kami memimpin dunia dalam pengobatan dan uji coba vaksin covid-19.
Tidak bermoral menargetkan China dengan rumor dan fitnah tanpa bukti, " tegas Zhao.
Di tempat terpisah, ketika ditanya tentang laporan itu, Presiden Donald Trump tidak mengkonfirmasi.
Tetapi Donald Trump berkata, "apa lagi yang baru dengan China?
Apa lagi yang baru?
Beritahu saya.
Saya tidak senang dengan China," ujar Trump.
"Kami terus mengawasinya sangat dekat, " tambah Donald Trump.
Soal peringatan yang akan dirilis AS, New York Times mengatakan itu bisa menjadi awal dari serangan balik yang akan diikuti sanksi resmi oleh lembaga AS yang terlibat dalam serangan siber, termasuk Komando Siber di Pentagon dan Badan Keamanan Nasional (NSA).
Minggu lalu dalam laporan bersama, Inggris dan Amerika Serikat memperingatkan meningkatnya serangan siber terhadap profesional tenaga kesehatan yang terlibat dalam peperangan terhadap Virus Corona oleh kelompok penjahat terorganisir, "yang sering dikaitkan dengan aktor negara lain."
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dituding AS Hendak Mencuri Vaksin Virus Corona, China Merasa Ternodai", https://www.kompas.com/global/read/2020/05/14/191500670/dituding-as-hendak-mencuri-vaksin-virus-corona-china-merasa-ternodai.