Kesaksian Mantan Atlet Bulutangkis Taufik Hidayat soal Korupsi di Kemenpora Diberitakan Media Asing

Taufik Hidayat kini mendapat perhatian media asing usai pernyataannya terkait dugaan korupsi di tubuh Kemenpora.

KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Mantan pebulutangkis nasional, Taufik Hidayat, saat diwawancarai media di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (11/8/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO  - Kesaksian mantan atlet bulutangkis Taufik Hidayat soal Korupsi di Kemenpora mengundang perhatian media asing

Pernyataannya terkait dugaan korupsi di tubuh Kemenpora pun dibahas di beberapa media asing

Mantan legenda bulu tangkis Indonesia itu memang sempat menjadi perbincangan setelah komentarnya yang menyebut ada tikus di Kemenpora.

Pernyataan itu disampaikan ketika ia menjadi narasumber dalam sebuah tayangan di kanal YouTube milik Deddy Cobuzier, Senin (11/5/2020).

 Penjelasan Moeldoko soal Komunikasi Pemerintah Tangani Covid-19 hingga Ada Kesan Tak Konsisten

 Luna Maya Sebut Segera Susul Ahmad Dhani, Gegara Suami Mulan Jameela Tanyakan Hal Ini

 Viral Foto Karangan Bunga dari Jokowi untuk Alm Jenderal TNI Purn Djoko Santoso, Balas Fadli Zon?

 TERBARU Kasus Said Didu vs Luhut, Said Didu Penuhi Panggilan Bareskrim Polri, Siapa Dampingi?

Taufik Hidayat bahkan sempat sesumbar dalam wawancara tersebut bahwa siapapun menterinya tetap tidak akan membuat olahraga Indonesia maju.

Hal itu, menurut Taufik Hidayat, disebabkan karena banyaknya praktik korupsi di lingkungan Kemenpora.

"Saya bilang, mau Menteri siapa pun, kalau enggak diganti separuhnya, olahraga akan begini terus, enggak bakal bisa maju. Itu harus setengah gedung dibongkar, tikusnya banyak banget," ujar Taufik Hidayat.

Pernyataan peraih dua medali Asian Games itu rupanya mendapat sorotan dari media-media asing.

Sebanyak 3 media asing ternama di antaranya AFP (Prancis), Channel News Asia (Singapura), dan Malay Mail (Malaysia) ikut memberitakan kesaksian Taufik Hidayat soal kondisi Kemenpora.

Dalam pemberitaannya, AFP juga menyoroti kesaksian Taufik Hidayat di pengadilan bahwa dia mengirim uang Rp 1 miliar dari total Rp 20,148 miliar kepada Imam Nahrawi melalui asisten Miftahul Ulum.

Mantan pebulu tangkis nasional, Taufik Hidayat, saat diwawancarai media di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (11/8/2018).
Mantan pebulu tangkis nasional, Taufik Hidayat, saat diwawancarai media di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (11/8/2018). (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)

Taufik Hidayat turut dipanggil KPK untuk memberi kesaksian terkait kasus korupsi Imam Nahrawi meskipun ia tidak tahu-menahu kegunaan uang tersebut.

Selain itu, AFP juga menyoroti pengakuan Taufik bahwa penggelapan dana melalui program olahraga oleh pejabat kementerian merupakan hal biasa.

Lebih lanjut, media berbasis di Prancis itu menyematkan bantahan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto atas tudingan Taufik.

Sri Mulyani Blak-blakan Keuangan Indonesia Defisit Rp 500 Triliun, Australia Telepon Tawari Utang

 Ditangkap Polisi Akibat Narkoba, Roy Kiyoshi Sempat Peringatkan Anak Ahmad Dhani Soal Dunia Kelam

AFP kemudian menutup pemberitaan dengan menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang penuh korupsi serta pemerintahannya dipandang sebagai lembaga paling korup.

Media negara tetangga seperti Channel News Asia dan Malay Mail juga tak ketinggalan menyoroti pernyataan Taufik Hidayat.

Dalam artikel Channel News Asia, media berbasis di Singapura ini mengutip pernyataan Taufik Hidayat yang menyebut setengah penghuni gedung kemenpora harus dibongkar karena banyak koruptor.

Channel News Asia juga menyertakan bantahan dari Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.

Adapun Malay Mail senada dengan Channel News Asia terkait pemberitaan Taufik Hidayat.

Media asal Malaysia itu juga menyoroti pernyataan Taufik Hidayat yang meminta separuh gedung Kemenpora harus dibongkar karena saking banyaknya koruptor.

Blak-blakan, Taufik Hidayat Ungkap Cara ASN Bisa Korupsi Rp 1,5 M, Begini Jawaban Kemenpora

Dalam sebuah video tanya jawab di YouTube, blak-blakan Taufik Hidayat ungkap cara ASN bisa Korupsi hingga Rp 1,5 M dan sebut banyak 'tikus' di Kemenpora, begini jawaban Kemenpora

Soal Korupsi di Indonesia Mantan pemain Badminton nomor satu dunia, Taufik Hidayat ikut ambil suara, ia mengatakan Korupsi bahkan dapat dilakukan oleh pejabat maupun ASN ( Aparatur Sipil Negara ) biasa.

Bahkan, Taufik Hidayat menyebut banyak 'tikus' di Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora ), begini jawaban dari pihak Kemenpora.

Menurut Taufik Hidayat, keberadaan lembaga anti-rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), menjadi ujung tombak guna membongkar tindakan merugikan negara tersebut.

Korupsi banyak terjadi di berbagai lembaga pemerintahan Indonesia, termasuk bidang olahraga.

Kasus di bidang olahraga paling menggemparkan akhir-akhir ini adalah penangkapan Menteri Pemuda dan Olahraga era Kabinet Kerja 2014-2019, Imam Nahrawi.

Nama Taufik Hidayat turut dipanggil oleh KPK untuk meberikan kesaksian tindak pidana Korupsi yang dilakukan oleh Imam Nahrawi.

Taufik Hidayat memberikan kesaksian dalam penyerahan uang sebesar Rp 1 miliar dari total Rp 20,148 miliar.

Jumlah dakwaan yang diterima oleh Imam Nahrawi sebesar Rp 20,148 miliar tersebut jika dirinci berasal dari suap Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Taufik Hidayat mengakui mengantar uang Rp 1 miliar kepada asisten Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Namun, dia sama sekali tidak tahu-menahu apa kegunaan dari uang tersebut.

Kemudian, dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier di chanel YouTube pribadi Deddy Corbuzier, Taufik Hidayat menyebut bahwa Korupsi tidak hanya dilakukan oleh petinggi sekelas menteri.

Anggota-anggota di bawahnya juga melakukan hal yang sama, yakni Korupsi di bidang olahraga.

"Sekarang gini deh, ada atlet 500. Kita dipelatnasin di hotel. Harga, let's say per atlet jatahnya Rp 500.000," kata Taufik di akun YouTube milik Deddy Corbuzier.

"Kalau kita masukin orang banyak ke hotel itu kan, suka dapat diskon," sambung dia.

Diskon tersebut nantinya bisa diambil oleh anggota ASN yang bertugas.

"Oh, selisih. Lumayan," kata Deddy menanggapi. 

"Rp 100.000 kali 1.000 (500) atlet. Berapa duit? Per hari," ungkap Taufik Hidayat lagi.

Itu baru satu hari, lanjut Taufik, sedangkan pelatnas bisa digelar selama lebih dari satu bulan.

Jika dihitung, angka yang terkumpul dari 500 atlet dalam satu hari seperti yang dikatakan Taufik Hidayat, maka tercatat Rp 50 juta. Kemudian, jika dikalikan dalam 30 hari atau satu bulan, angka berkisar Rp 1,5 miliar.

"Makanya dia ( koruptor ) bilang kerja gue PNS ( gaji ) segini-segini, omong kosong semua."

"Kok mereka bisa survive, punya rumah, mobil, cicilan berapa, hidup di Jakarta? Come on!" tegas dia.

Selain itu, di channel YouTube Deddy Corbuzier, peraih medali emas Olimpiade 2004 ini juga mengatakan bahwa olahraga di Indonesia tidak akan maju siapa pun menterinya karena Korupsi di Kemenpora sudah mendarah daging.

"Saya bilang, mau menteri siapa pun, kalau gak diganti separuhnya, olahraga akan begini terus, gak bakal bisa maju.

Itu harus setengah gedung dibongkar, tikusnya banyak banget," ujar Taufik Hidayat.

Simak video lengkapnya tanya jawab Deddy Corbuzier dan Taufik Hidayat berikut ini:

Terkait pernyataan blak-blakan Taufik Hidayat tersebut,  Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, angkat bicara menanggapi pernyataan Taufik Hidayat yang menyebut ada banyak "tikus" di Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora ) sehingga lembaga tersebut harus dirombak total.

Gatot memilih menanggapi tudingan Taufik tersebut secara santai.

"Pertama, saya tidak ingin berpolemik, terlebih lagi ini bulan puasa," kata Gatot kepada Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

"Kedua, kami memaafkan Taufik sudah ngomong seperti itu. Toh sekarang kami cukup membuktikan (omongan Taufik salah) dengan bekerja, apakah benar ucapan Taufik itu," sambungnya.

Meski demikian, Gatot mengaku cukup menyayangkan pernyataan yang dilontarkan Taufik tersebut.

Menurut Gatot, dengan menyampaikan pernyataan seperti itu, nama besar Taufik Hidayat sebagai legenda bulu tangkis Indonesia akan dipertaruhkan.

"Kita mengakui ada kontribusi positif Taufik kepada Indonesia. Dia sebagai dua kali juara Asian Games, kemudian pernah menang di Olimpiade, tentu kita harus berterima kasih kepada dia," ucap Gatot.

"Tapi untuk hal-hal yang seperti dia omongkan, ya saya sayang aja. Dengan begitu, nama besar dia dipertaruhkan. Orang justru akan menilai Taufik yang sesungguhnya itu seperti apa," imbuhnya.

Gatot juga menyampaikan bahwa Kemenpora tidak akan melakukan gugatan kepada Taufik.

"Dia kan pernah ada di sini ( Kemenpora ), dan pernah menjabat sebagai staf khusus, dan orang di sini, bahkan PBSI pun juga tahu siapa dia," tutur Gatot.

"Kemudian kalau disebut bahwa dia selalu bersih, dia harus ingat ya nanti lah waktu yang akan membuktikan benar atau tidak omongan dia.

Tetapi bukan berarti kami akan melakukan gugatan. Dibiarkan saja. Apalagi ini sedang bulan puasa," tandas Gatot.

(*)

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Asing Ikut Beritakan Kesaksian Taufik Hidayat soal Korupsi di Kemenpora", https://www.kompas.com/sports/read/2020/05/15/17200058/media-asing-ikut-beritakan-kesaksian-taufik-hidayat-soal-korupsi-di?page=all.
Penulis : Angga Setiawan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved