Virus Corona
Satu Desa di Jawa Timur jadi Kluster Baru Virus Corona, Gara-gara Warga Nekat Lakukan Hal Ini
15 warganya ditemukan positif Covid-19, Desa Waru di Sidoarjo, Jawa Timur ditetapkan sebagai klaster baru dan lakukan isolasi mandiri.
TRIBUNKALTIM.CO - Satu desa di Sidoarjo Jawa Timur ditetapkan sebagai kluster baru penyebaran virus Corona.
Hal in terjadi setelah petugas kesehatan melakukan rapid test kepada sejumlah warga.
Sebelumnya rapid test ini dilakukan karena warga nekat membuka plastik dan memandikan jenazah pasien positif virus Corona
Setelah 15 warganya ditemukan positif Covid-19, Desa Waru di Sidoarjo, Jawa Timur ditetapkan sebagai klaster baru dan lakukan isolasi mandiri.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (18/5/2020).
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, mengungkapkan Desa Waru, Sidoarjo menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
• Temuan Baru Pakar Biologi, Terbongkar Jejak Awal Virus Corona di Wuhan, Bantah Klaim China dan WHO
• Giliran China Serang Bisnis Negeri Donald Trump, Apple, Boeing dan Raksasa Teknologi AS Jadi Target
• China Akhirnya Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah, tapi Bukan Seperti Tudingan Amerika
Keputusan ini sebagai kelanjutan dari tindakan warga yang diduga nekat membuka bungkus plastik dan memandikan jenazah pasien positif Covid-19.
Kombes Pol Sumardji mengatakan, warga satu RW ini tidak mengindahkan peraturan dari pemerintah setempat.
Sebelumnya sudah dijelaskan untuk tidak membuat kerumunan ketika ada warga yang meninggal dunia.
Namun, warga di Desa Waru justru melangsungkan tahlilan di rumah pasien terpapar Covid-19.
"Ini klaster baru, karena ini sebenarnya ketidakdisiplinan masyarakat," terang Kombes Pol Sumardji.
"Seharusnya masyarakat itu, ketika ada yang meninggal jangan sampai ada yang berkerumun."
"Tapi,yang terjadi di RW ini, masyarakat mengadakan tahlilan," tambahnya.
Pemeriksaan hingga saat ini dilakukan hampir kepada seluruh warga di Desa Waru.
Karena saat pemeriksaan, terdapat sekitar 80 warga yang masih bekerja di luar rumah.
Pengecekan melalui rapid test akan dilakukan Senin (18/5/2020) malam, selepas ibadah salat Tarawih.
Diketahui, terdapat 15 warga dinyatakan positif Covid-19 dan 16 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Seluruh warga positif maupun PDP sudah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19.
Selain itu, sudah ada 2 warga yang meninggal dunia akibat terpapar virus ini.
"Sampai dengan tadi ada 36, 15 positif, 16 PDP, dan 2 meninggal dunia," jelas Kombes Pol Sumardji.
• Di Awal Wabah, China Akui Hancurkan Sampel Virus Corona, tapi Alasannya Tak Seperti Tudingan Amerika
Kombes Pol Sumardji yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sidoarjo mengatakan rapid test dilakukan pada sejumlah warga yang belum menjalani tes.
Dari hasil pemeriksaan, 44 dari 248 warga di Desa Waru reaktif Covid-19.
Oleh karena itu, Kombes Pol Sumardji bersama tim akan melakukan tes swab pada Selasa (19/5/2020) terhadap warga yang reaktif.
Kombes Pol Sumardji juga akan mengontak Gubernur Jawa Timur, Khofifah, perihal hasil tes swab.
Khusus klaster ini, Kombes Pol Sumardji meminta agar pengecekan tes swab bisa lebih cepat.
"Dari 248, itu 44 reaktif besok pagi kami akan lakukan swab," ungkap Kombes Pol Sumardji.
"Khusus untuk klaster ini diminta untuk lebih cepat hasil swabnya," lanjutnya.
Oleh karena itu, satu RW di Desa Waru langsung ditutup aksesnya, begitu pula dengan rumah ibadah.
Warga yang reaktif saat rapid test juga diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
• Belum Dapat Bantuan Sembako/PKH? Jangan Khawatir Warga Miskin Belum Terdata akan Dimasukkan ke DTKS
Namun, terdapat pengecualian bagi warga yang rapid testnya negatif.
Mereka masih diperbolehkan untuk keluar rumah dengan tujuan yang jelas.
Kombes Pol Sumardji dalam mengatasi kasus ini telah membuat check point di Desa Waru.
Nantinya petugas akan melakukan kontrol terkait warga yang keluar dan masuk.
• China Akhirnya Akui Tudingan Amerika Serikat Soal Sampel Virus Corona dan Laboratorium Tak Resmi
• Berdamai dengan Virus Corona, Jokowi Sebut Bukan Berarti Menyerah, Merujuk Pernyataan WHO
Warga yang negatif dan ingin keluar, diminta untuk menyertakan surat keterangan dari RT maupun RW.
"Khusus untuk satu RW ini kami lakukan isolasi mandiri atau mereka yang dinyatakan reaktif semua tidak boleh keluar rumah," tutur Kombes Pol Sumardji.
"Kecuali hasil rapid test negatif, boleh keluar dengan tujuan yang jelas."
"Dengan surat keterangan dari RT maupun RW setempat," ujarnya.
Ikuti >>> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Desa Waru di Sidoarjo Jadi Klaster Baru dan Lakukan Isolasi Mandiri, Buntut Ketidaksiplinan Warga, https://www.tribunnews.com/regional/2020/05/18/desa-waru-di-sidoarjo-jadi-klaster-baru-dan-lakukan-isolasi-mandiri-buntut-ketidaksiplinan-warga?page=all.