Virus Corona
Alasan kuat Ganjar Pranowo Tak Seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Terapkan PSBB
alasan kuat Ganjar Pranowo tak seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil terapkan PSBB di Jawa Tengah.
TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap alasan kuat Ganjar Pranowo tak seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil terapkan PSBB di Jawa Tengah.
Sampai saat ini Jawa Tengah yang belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dalam rangka penanganan penyebaran Virus Corona.
Padahal Provinsi besar lainnya seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur sudah menerapkan PSBB di wilayah masing-masing.
Bahkan Anies Baswedan telah resmi memperpanjang PSBB di Jakarta hingga 4 Juni mendatang.
Sementara itu, Ridwan Kamil di Jawa Barat mengklaim PSBB mampu berdampak signifikan dalam menekan kasus covid-19 di wilayahnya.
Provinsi Jawa Tengah menempati urutan keempat sebagai provinsi dengan penyebaran Virus Corona tertinggi di Indonesia.
• Ganjar Pranowo Buka-bukaan ke Refly Harun, Sama Ahok Nyaris Berkelahi, dengan Anies Baswedan Mesra
• Anies Baswedan Putuskan Kembali Perpanjang PSBB di Jakarta, Bisa Jadi yang Terakhir Jika Ini Terjadi
• Warga Jakarta Bakal Rayakan Lebaran Idul Fitri Sembari PSBB, Anies Baswedan Singgung Penghabisan
Hingga update terbaru pada Selasa (19/5/2020), jumlah kasus di Jawa Tengah sebanyak 1.165 kasus.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan keberhasilan dalam pengendalian Virus Corona tidak melulu mengharuskan dengan PSBB.
Ganjar menyebut bentuk pengendalian yang pertama harus dilakukan justru terletak pada kesadaran dari masyarakatnya itu sendiri.
Dan menurutnya hal itulah yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah.
"Sebenarnya PSBB pembatasan kegiatan masyarakat PKM atau tidak ada apapun sebenarnya yang dibutuhkan hari ini bagaimana literasi cukup tentang covid-19," ujar Ganjar Pranowo.
"Bagaimana sikap masyarakat bisa berubah, caranya macam-macam," jelasnya.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu mengatakan ketika masyarakat sudah tidak mempan lagi dengan cara persuasif atau imbauan, maka langkah yang diambil adalah dengan menggunakan aturan yang lebih tegas.
Seperti misalnya penerapan PSBB.
"Satu kita melakukan pendekatan secara persuasif, edukatif, yang kedua kalau tidak bisa maka kita menggunakan regulasi," ungkap Ganjar Pranowo.