Virus Corona
Di ILC, Anies Baswedan Beber Alasan Perpanjang Lagi PSBB Jakarta, Penentu Putus Rantai Virus Corona
Di ILC, Anies Baswedan beber alasan perpanjang lagi PSBB Jakarta, penentu putus rantai Virus Corona
TRIBUNKALTIM.CO - Di ILC, Anies Baswedan beber alasan perpanjang lagi PSBB Jakarta, penentu putus rantai Virus Corona.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memerpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB untuk ketiga kalinya.
Hal ini ditegaskan Anies Baswedan di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC.
Menurut Anies Baswedan, Jakarta, secara umum Jabodetabek, masih memerlukan PSBB untuk benar-benar memutus rantai penularan Virus Corona atau covid-19.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya diperpanjang.
• Dokter Ungkap Virus Corona Sanggup Bertahan di Smartphone, Jangan Sepelekan, Segera Lakukan Ini
• Akhirnya Presiden Xi Jinping Menyerah, Persilakan Penyelidikan Asal Virus Corona, Syaratnya Ada WHO
• Tempuh 100 Km Jalan Kaki Sehari, Korban PHK Pulang Kampung ke Kota Asal Jokowi dari Wilayah Anies
Dilansir dari TribunWow.com, perpanjangan PSBB di DKI Jakarta dimulai pada Jumat (22/5/2020) sampai dengan Kamis (4/6/2020) mendatang.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan melalui sambungan video teleconference acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (19/5/2020).
Anies Baswedan menegaskan dirinya akan memperpanjang waktu disiplin di dalam rumah dalam 14 hari ke depan.
Ia menduga perpanjangan PSBB juga terjadi di daerah Jabodetabek lainnya.
"Kita di hari-hari ke depan di Jakarta, saya tidak bisa bicara untuk wilayah lain, hanya bicara wilayah Jakarta, Jakarta dan wilayah Jabodetbaek saya rasa sama."
"Pilihannya di sini kita adalah kita teruskan disiplin selama 14 hari ke depan," ungkap Anies.
Anies mengatakan bahwa 14 hari ke depan itu akan menjadi PSBB penghabisan.
Pasalnya, jika PSBB itu dipatuhi maka kurva penyebaran Virus Corona di DKI Jakarta akan rata atau bahkan menurun.
"Karena itu di sini digambarkan selama 14 hari ke depan kalau kita lakukan dengan disiplin mulai 22 Mei sampai 4 Juni, ini 14 hari kita disiplin maka Insya Allah PSBB yang diperpanjang ini akan menjadi PSBB penghabisan."
"Kenapa? Karena angkanya insyaAllah rata atau pun kita harapkan malah bisa turun," ujarnya.
Dalam video itu, Anies menjelaskan bahwa penyebaran Virus Corona masih di angka satu, yang berarti penyebaran masih terjadi.
Jika bisa berada di bawah satu, maka penyebaran Virus Corona mulai berhenti.
"Kalau kita bisa turun angkanya itu sebabnya kenapa hari-hari ke depan kita harus konsisten," ungkapnya.
Menurut dia, dua minggu ke depan merupakan penentuan keberhasilan PSBB di Jakarta.
Jika sampai gagal maka penyebaran Virus Corona akan kembali seperti saat Maret.
Di mana penduduk DKI Jakarta harus mengulangi berada di dalam rumah layaknya awal kedatangan Virus Corona.
"Karena penentuannya ada di dua minggu ke depan bila dua minggu ke depan kita kendor, bila dua minggu ke depan kita rileks, punya potensi kita kembali seperti bulan Maret."
"Akhirnya itu kita mengulangi lagi ketidaknyamanan luar biasa yang dirasakan oleh semua orang," jelas Anies.
Sehingga Anies meminta agar masyarakat sadar bahwa PSBB bukan hanya aturan.
Melainkan kesadaran untuk segera memutus mata rantai covid-19.
"Jadi saya ingin mengajak kepada semuanya bahwa ini bukan sekedar menegakkan peraturan karena ini harus juga membutuhkan kesadaran."
"Kesadaran untuk kita menahan diri 12 (14-red) hari ke depan," ujarnya.
• Kronologi Andre Taulany & Rina Nose Dituduh Hina Marga Latuconsina, Bukan Masalah Prilly Latuconsina
Pakar Kesehatan Masyarakat Wanti-wanti Pelonggaran PSBB
Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany menyebut ada kompromi yang dilakukan pemerintah dalam mengambil setiap kebijakan terkait kasus Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Thabrany menilai pemerintah tidak bisa lepas dari bayang-bayang dampak ekonomi.
Hal ini disampaikan Thabrany dalam acara Fakta yang tayang di kanal Youtube Talk Show tvOne, Senin (18/5/2020).
Menurut Thabrany, dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun juga selalu mempertimbangkan faktor ekonomi.
Hasilnya, pemerintah memberikan beberapa kelonggaran terhadap PSBB, yakni dengan mengizinkan masyarakat produktif untuk kembali beraktivitas.
Masyarakat yang memiliki kelompok umur 45 tahun ke bawah dibolehkan untuk kembali bekerja.
Alasannya tidak lain untuk tetap menjaga roda perekonomian.
Namun menurutnya dalam hal ini jutru bertentangan dengan kepentingan kesehatan.
Meskipun diminta untuk tetap mengikuti protokol kesehatan, Thabrany menyebut tetap mempunyai risiko yang tinggi.
"Yang terjadi selama ini ya begitu memang, kompromi," ujar Tabhrany.
"Sebetulnya, kebijakan PSBB itu juga adalah kompromi antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi," jelasnya.
Oleh karena itu, Thabrany meminta kepada pemerintah untuk tidak lantas membiarkan mereka masyarakat berusia di bawah 45 tahun untuk bebas beraktivitas.
Ia kemudian menanyakan soal prosedur yang dipakai untuk memantau apakah benar-benar mereka berusia 45 tahun ke bawah.
Termasuk juga memilah mereka yang benar-benar diizinkan untuk kembali beraktivitas.
Karena seperti yang disampaikan oleh Kepala Gugur Tugas Penanganan covid-19, Doni Monardo menyebut aturan tersebut tidak berlaku untuk masyarakat umum.
Namun ditujukkan kepada masyarakat yang bekerja pada 11 sektor yang diperbolehkan.
Yakni kesehatan, bahan pangan atau makanan/minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik.
• Serangan Baru Amerika Serikat ke China soal Virus Corona, Donald Trump Kirim Ancaman ke Petinggi WHO
• Istana Panik Ekonomi Bangkrut, Rocky Gerung Berani Minta Jokowi Lempar Handuk Tangani covid-19
Serta perhotelan, konstruksi, industri, pelayanan dasar pada obyek vital, serta kebutuhan sehari-hari.
"Tetapi saya wanti-wanti, di lapangan sulit mengontrol mana yang 45 tahun ke atas mana yang 45 ke bawah."
"Sehingga kebijakan ini bisa menimbulkan ada tambahan kasus baru, ini yang harus kita antisipasi."
"Jadi harus diikuti dengan kontrol dan penegakan hukum yang kuat," pungkasnya.
Ikuti >>> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Jakarta Masih di Angka 1 Penyebaran Corona, Anies Baswedan Perpanjang PSBB Lagi: PSBB Penghabisan, https://wow.tribunnews.com/2020/05/20/jakarta-masih-di-angka-1-penyebaran-corona-anies-baswedan-perpanjang-psbb-lagi-psbb-penghabisan?page=all.