Virus Corona
Kasus Covid-19 di Wilayah Anies Baswedan, Ada Kabar Baik Jelang Idul Fitri, Pasien Berangsur Sembuh
Kabar baik di wilayah Anies Baswedan jelang Idul Fitri 1441 H, jumlah pasien sembuh covid-19 di Jakarta ungguli Jawa Timur dan Jawa Barat
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar Baik wilayah Anies Baswedan jelang Idul Fitri 1441 H, jumlah pasien sembuh covid-19 di Jakarta ungguli Jawa Timur dan Jawa Barat, berikut sebarannya.
Hingga hari Jumat (22/5/2020), Jakarta masih jadi Provinsi tertinggi kasus covid-19 di Indonesia.
Kendati demikian, wilayah Anies Baswedan mendapat kabar baik soal pasien Virus Corona menjelang lebaran Idul Fitri 1441 H.
Pasalnya jumlah pasien covid-19 yang sembuh di Jakarta, mengungguli Jawa Timur dan Jawa Barat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan penambahan jumlah pasien positif covid-19 yang berhasil sembuh.
• Perpanjang PSBB Jakarta,Janji Anies Baswedan Jika Warga Disiplin 2 Minggu Lagi, Peluang Hidup Normal
• Cara Dapat SIKM Secara Online Agar Bisa Keluar Masuk Wilayah Jakarta Selama Masa PSBB
• Pakai Baju Muslim saat Idul Fitri di Jakarta, Bakal Diawasi Ketat Jajaran Anies Baswedan, Alasannya?
Pemerintah mencatat terdapat 219 pasien sembuh sejak Kamis (21/5/2020) hingga Jumat (22/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Dengan demikian, total pasien sembuh di Indonesia berjumlah 5.057 orang.
"Kasus sembuh meningkat 219, sehingga total menjadi 5.057 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat sore.
Berdasarkan data pemerintah, penambahan pasien sembuh tersebar di 24 provinsi.
Penambahan tertinggi berada di DKI Jakarta sebanyak 52 pasien.
Total pasien sembuh di ibu kota menjadi 1.510 orang.
Daerah lain yang mencatat peningkatan yang signifikan adalah Sumatera Utara, sebanyak 28 orang.
Total pasien sembuh menjadi 102 orang.
Setelah itu menyusul, Sulawesi Selatan dengan penambahan pasien sembuh 19 orang, sehingga totalnya menjadi 417 orang.
Anies Baswedan wanti-wanti soal PSBB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dihentikan atau malah dilanjutkan tergantung pada kedisiplinan warga Ibu Kota untuk tetap berada di rumah.
PSBB periode ketiga yang akan berlangsung sampai 4 Juni 2020 akan menjadi periode terakhir jika seluruh warga disiplin.
Jakarta kemudian akan memasuki masa transisi menuju normal baru.
Namun, bila warga tidak disiplin mematuhi aturan, PSBB harus dilanjutkan.
"Saya ingin mengingatkan pada semuanya bahwa diteruskan atau tidak PSBB ini tergantung pada kita semua," ujar Anies Baswedan dalam siaran via akun Facebook Pemprov DKI, Jumat (22/5/2020).
Anies menjelaskan, berdasarkan perhitungan epidemiologi, tren kasus covid-19 di Ibu Kota mulai menurun.
Namun, angka kasus covid-19 itu masih harus terus ditekan.
Penerapan PSBB dua pekan ke depan dan kedisiplinan warga, kata Anies Baswedan, akan menjadi penentunya.
"Jadi, apakah Jakarta akan bisa mulai memasuki fase transisi menuju normal baru atau tidak itu sangat ditentukan oleh sikap kita, perilaku kita di dua pekan ke depan," kata dia.
Anies Baswedan berterima kasih kepada warga yang selama ini telah disiplin untuk tetap berada di rumah.
Warga yang berada di rumah, lanjut dia, adalah pahlawan yang membuat kondisi Jakarta lebih aman.
"Bagi yang selama ini belum disiplin, mari ambil tanggung jawab, mari pilih untuk ikut menentukan Jakarta yang lebih baik.
Kita semua insya Allah bisa lewati dua pekan ke depan dengan baik, kembali beraktivitas seperti semula," ucap Anies Baswedan.
Selanjutnya Anies Baswedan mengimbau warga tetap berada di rumah menjelang hingga setelah Lebaran.
Dia meminta warga mengumandangkan takbir dan shalat Idul Fitri di rumah masing-masing.
Hingga hari ini, jumlah kasus positif covid-19 di Jakarta mencapai 6.316 pasien.
Dari total pasien, 1.558 orang dinyatakan sembuh, sementara 501 orang meninggal dunia.
Berikut data sebaran 5.057 pasien yang sembuh di 34 provinsi hingga Jumat 22 Mei 2020:
1. Aceh: 15 orang
2. Bali: 284 orang (penambahan 4 orang)
3. Banten: 172 orang (penambahan 1 orang)
4. Bangka Belitung: 26 orang (penambahan 2 orang)
5. Bengkulu: 9 orang (penambahan 6 orang)
6. DI Yogyakarta: 117 orang (penambahan 12 orang)
7. DKI Jakarta: 1.510 orang (penambahan 52 orang)
8. Jambi: 8 orang (penambahan 4 orang)
9. Jawa Barat: 432 orang (penambahan 10 orang)
10. Jawa Tengah: 255 orang
11. Jawa Timur: 413 orang (penambahan 10 orang)
12. Kalimantan Barat: 38 orang (penambahan 2 orang)
13. Kalimantan Timur: 102 orang (penambahan 6 orang)
14. Kalimantan Tengah: 130 orang (penambahan 15 orang)
15. Kalimantan Selatan: 77 orang (penambahan 1 orang)
16. Kalimantan Utara: 57 orang (penambahan 6 orang)
17. Kepulauan Riau: 83 orang
18. Nusa Tenggara Barat: 220 orang (penambahan 3 orang)
19. Sumatera Selatan: 95 orang (penambahan 17 orang)
20. Sumatera Barat: 157 orang (penambahan 5 orang)
21. Sulawesi Utara: 31 orang
22. Sumatera Utara: 102 orang (penambahan 28 orang)
23. Sulawesi Tenggara: 30 orang (penambahan 5 orang).
24. Sulawesi Selatan: 417 orang (penambahan 19 orang)
25. Sulawesi Tengah: 37 orang
26. Lampung: 34 orang (penambahan 3 orang)
27. Riau: 66 orang (penambahan 3 orang)
28. Maluku Utara: 12 orang
29. Maluku: 22 orang
30. Papua Barat: 11 orang (penambahan 4 orang)
31. Papua: 48 orang
32. Sulawesi Barat: 26 orang (penambahan 1 orang).
33. Nusa Tenggara Timur: 6 orang
34. Gorontalo: 15 orang
(*)
Ikuti >>> Update virus Corona