Virus Corona

Masuk Jakarta Diperketat, Dua RS Balikpapan Kebanjiran Permintaan PCR Mandiri, Ini Biaya & Syaratnya

Dua rumah sakit di Kota Balikpapan yang memiliki alat itu pun mengaku kebanjiran permintaan masyarakat yang akan melakukan penerbangan ke Jakarta.

TribunKaltim.co/Miftah Aulia Anggraini
Ilustrasi TCM dan PCR yang berada di dua rumah sakit Balikpapan. 

Pasalnya, jadwal pengambilan swab dan hasilnya tak bisa dipastikan keluar pada hari dan jam yang sama.

"Pendaftaran juga maks H-1 itupun PIC yang akan menentukan jadwal pengambilan swabnya," pungkasnya.

Kisah Tenaga Medis di Balikpapan: Lebaran di RS, Tetes Air Mata Dokter di Balikpapan Lihat Teman Sholat Ied Bersama Keluarga

Melakoni profesi sebagai tenaga medis memang harus menyampingkan kepentingan pribadi demi tetap bertugas melayani kepentingan pasien.

Hal itu dirasakan juga oleh Elies Pitriani, seorang dokter spesialis paru di Balikpapan yang turut menangani pasien Corona atau covid-19 di salah satu rumah sakit terkemuka di Kota Minyak, julukan Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.

Dirinya menyadari keputusannya menjadi dokter itu bukanlah hal yang mudah. Ia harus rela tak merayakan momentum Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1441 H bersama keluarganya.

"Tahun ini memang berbeda, saya tidak bisa mudik dan bercengkrama dengan keluarga. Apalagi sebagai dokter paru, selama pandemi ini saya bertanggung jawab on call 24 jam," ujarnya, Senin (25/5/2020).

Dari ceritanya, sampai saat ini ia bahkan harus rela terpisah rumah dari anak dan suaminya meski dalam satu kawasan lingkungan kota.

Tak ada sungkeman, Elies pun hanya bisa melakukan komunikasi virtual dengan keluarganya. Suaranya pun berubah parau seolah menggambarkan rasa sedihnya.

• Istri Alm Didi Kempot Bongkar Penyebab Dory Harsa Keluar dari Band Lare Jawi, Masa Lalu Diungkap

• Jawaban Tegas Mendikbud Nadiem Makarim soal Jadwal Masuk Sekolah Juli 2020, Termasuk Wilayah Anies

Namun, ia kembali menguatkan dirinya dan menyadari bahwa pekerjaannya adalah sebuah pengabdian.

"Nangis juga kemarin. Jujur saya sedih juga melihat foto teman lain bisa sholat berjamaah dengan keluarga, tapi apa daya saat ini kita sedang berjuang merawat pasien demi bisa sembuh dari virus itu," katanya.

Sementara itu, ia pun turut merasakan kesedihan para pasien yang sedang dalam masa perawatan di ruang isolasi.

Pasalnya mereka pun harus turut merayakan hari raya yang fitrah 1 Syawal 1441 H, jauh dan tanpa keluarga.

Banyak dari mereka ( pasien covid-19 ) yang berharap bisa pulang, namun memang pihak rumah sakit belum bisa memberikan kesempatan itu saat ini.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved