4 Fenomena Langit Langka Terjadi Saat Pandemi Virus Corona, Salah satunya Berada di Atas Kota Mekkah

Beberapa diantarnya terbilang langka karena baru terjadi setelah ratusan tahun.

Tribunnews/Husein Sanusi
4 Fenomena Langit Langka Terjadi Saat Pandemi Virus Corona, Salah satunya Berada di Atas Kota Mekkah 

TRIBUNKALTIM.CO - Fenomena langit terjadi di beberapa tempat selama pandemi virus Corona.

Beberapa diantarnya terbilang langka karena baru terjadi setelah ratusan tahun.

Salah satu fenomena langit langka ini bahkan terjadi di kota Mekkah

Selama masa pandemi corona, ternyata terjadi beberapa kali fenomena langit, beberapa bahkan termasuk fenomena langka.

Suasana di tengah pandemi membuat banyak orang menjadi lebih prihatin.

Aktivitas yang terbatas dan kesulitan di sektor ekonomi menjadi dampak pandemi yang sangat dirasakan.

 Disorot Jokowi, Risma Siapkan Skenario Besar Putus Rantai Penyebaran Virus Corona di Surabaya

 Bukan Juli, Ikatan Guru Indonesia Sarankan Sekolah Buka Lagi di Bulan Ini, Lebih Aman dari covid-19?

Di tengah sejumlah keprihatinan itu, rupanya kita masih mendapatkan hiburan atas peristiwa langit dalam suasana Lebaran.

Tentu saja, peristiwa langit nan langka itu cuma bisa disaksikan di wilayah tertentu saja.

Apa saja? Berikut ulasannya:

4-5 Mei 2020: Hujan meteor eta Aquarids

Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom.

Hujan meteor bernama eta Aquarids terjadi pada tanggal 4-5 Mei.

"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," kata Marufin Sudibyo, astronom amatir.

Untuk diketahui, meteor eta Aquarids ini berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.

Marufin menyebutkan, kita bisa menyaksikan meteor ini dari wilayah mana saja di Indonesia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dalam keadaan gelap.

CBS News/Fenomena supermoon tahun 2014 di Spanyol

7 Mei 2020: Supermoon terakhir tahun ini

Supermoon atau bulan purnama perigean terjadi pada tanggal 7 Mei.

Marufin menyebutkan bahwa bulan purnama perigean ini adalah yang terakhir pada tahun 2020.

Fenomena Supermoon kali ini yang disebut juga dengan Super Snow Moon terjadi saat bulan berada pada titik perige

Adapun puncak dari bulan purnama perigean ini terjadi pada pukul 18.00 WIB, sehingga mudah disaksikan dari Indonesia bagian timur dan tengah.

Untuk diketahui, bulan purnama perigean adalah bulan purnama yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Bulan menempati titik perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi).

Citra Anastasia/Supermoon adalah istilah populer untuk bulan purnama atau bulan baru yang berada di orbit bulan yang

 Ramalan Zodiak Jumat 29 Mei 2020, Aries Jadi Orang Baik, Pisces Jatuh Cinta ke Seseorang

23 Mei 2020 bulan baru

Bulan baru atau dikenal dengan hilal menjadi fenomena langit yang rutin terjadi setiap bulannya.

Namun, kali ini hilal menjadi yang dinantikan banyak orang karena sekaligus bertepatan dengan penanda hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriah bagi umat Islam.

K.N Rosandrani/Bulan selama fase bulan baru di California Utara.

Di Indonesia, bulan baru atau hilal ini terjadi pada 23 Mei, pada saat maghrib di seluruh Indonesia.

Fenomena bulan baru adalah keadaan ketika bulan akan berbentuk lengkungan sabit yang sangat tipis dengan tinggi antara 6 derajat hingga 9 derajat di atas ufuk barat pada saat Matahari terbenam.

Tribunnews/Viral Foto dan Video Area Kabah dan Masjidil Haram Kosong Akibat Sterelisasi Virus Corona

28 Mei 2020: Matahari di atas Kabah yang pertama

Fenomena matahari tepat di atas Kabah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.

Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Kabah tersebut terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.

"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Kabah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia. 

Cek Arah Kiblat Saat Matahari Tepat di Atas Kabah

Tanggal 27-28 Mei 2020, ada fenomena menarik di dunia.

Pada dua hari tersebut, matahari diprediksi bakal melintas tepat di atas Kabah --situs suci dalam agama Islam yang berada di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

Berdasarkan data astronomi, peristiwa matahari melintas tepat di atas Kabah itu akan terjadi pada Rabu (27/5) dan Kamis (28/5), sekitar pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Agus Salim, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/5/2020).

Agus mengatakan, rashdul qiblah atau a’dham adalah momen yang tepat untuk mengecek arah kiblat salat umat Muslim, yakni dengan menyesuaikan sudut arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda saat rashdul qiblah.

Arah kiblat sendiri adalah salah satu prasyarat dalam menjalankan ibadah salat. Sebab syarat sah dalam menunaikan kewajiban bagi umat Islam ialah berdiri menghadap kiblat.

Bagi mereka yang tinggal di Mekkah, tidak terlalu sulit untuk menentukan arah kiblat, sebab di situlah letak Kabah berada.

Dipaparkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ), berdasarkan data astronomi, pada saat fenomena alam a’dham atau rashdul qiblah terjadi, posisi lintang Kabah yang lebih kecil dari nilai deklinasi (sudut) maksimum matahari.

Hal ini menyebabkan matahari dapat melewati Ka’bah sehingga pengukuran arah kiblat akan lebih akurat jika dibandingkan dengan metode lain, seperti menggunakan kompas atau GPS.

Untuk mengecek kembali arah kiblat yakni tepatnya pada pukul 16.18 WIB dapat
dengan menggunakan sebuah batang.

"Besok pada pukul 16.18 WIB, kita bisa mencoba mengukur dengan menancapkan tiang pada permukaan tanah yang datar.

Kalau misalkan ada bayangan dari tiang itu, maka dari bayangan tiang itu sampai ke tiang adalah arah kiblatnya," ucap Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Hendra Suwarta, Selasa (26/5).

"Jadi kalau tiang kita tancapkan, kemudian ada bayangan berkat sinar matahari. Nah, dari titik bayangan yang di tanah itu sampai ke tiang, itulah arah kiblat kita. Itu yang tepat," katanya lebih lanjut.

Jika arah kiblat yang ditentukan dari arah bayangan tiang tersebut berbeda dengan arah kiblat di masjid, maka masyarakat, katanya, cukup memiringkan arah sajadah sesuai dengan arah yang ditentukan dari bayangan tersebut.

"Jadi kalau memang ada penyimpangan agak melenceng sedikit, masjidnya, bukan berarti masjidnya harus dirobohkan.

Tidak. Hanya sajadah saja dimiringkan dengan kondisi bayangan yang kita lihat besok itu," katanya.

Namun, jika matahari pada pukul 16.18 WIB besok tidak terlihat sehingga tidak bisa memunculkan bayangan, masyarakat bisa menentukan arah kiblatnya dengan menggunakan aplikasi arah kiblat.

"Kalau di aplikasi menggunakan perhitungan manusia. Hitung-hitungannya itu diketahui dari koordinat di Kabahnya dan koordinat di tempat kita, masjid kita.

Nah, arah koordinat itu bisa dihitung antara koordinat itu bisa dihitung dengan rumusan," kata Hendra.

"Itu aplikasi dari rumusan yang dihitung manusia. Walaupun koreksinya memang tidak terlalu besar, tetapi sudah bisa benar. 

Hanya saja kalau mau lebih mantap bisa dengan menggunakan alam karena Allah SWT yang tentukan," katanya.

Hendra mengatakan, peristiwa matahari di atas Ka'bah tersebut hanya untuk waktu
Indonesia bagian barat dan tengah.

Sementara untuk wilayah Indonesia bagian timur, masyarakat di sana tidak akan bisa melihat peristiwa itu.

"Karena di timur, di Papua sudah malam. Jadi enggak akan mungkin. Tapi di Papua sana juga bisa melihatnya di hari yang lain.

Jadi bukan sama dengan barat dan tengah, tapi di sana itu nanti (akan bisa melihat kejadian itu) pada tanggal 16 Januari atau tanggal 28 November," kata Hendra.

Secara umum menurut BMKG cara menentukan arah kiblat ini mudah.

Seperti biasanya Anda tinggal meletakkan benda berbentuk batang secara tegak lurus lalu tandai arah bayangan yang dihasilkan menggunakan benang atau spidol.

 Pilih Kompetisi Dilanjutkan, Pelatih Persib Ungkap Keuntungan Jika Liga 1 2020 Digelar Kembali

 Beredar Bocoran Jadwal Liga Inggris, Man City Langsung Jalani Big Match Premier League?

Arah kiblat yang benar adalah arah yg ditunjukkan dari ujung bayangan menuju batang.

Agar lebih tepat ikuti tahapan berikut ini.

- Pertama sesuaikan jam yang Anda gunakan dengan jam BMKG

- Kedua pasang batang yang lurus secara tegak lurus pada permukaan yang datar.

- Pada bagian ini pastikan batang tersebut menghasilkan bayangan.

- Ketiga, tandai arah bayangan yangdihasilkan oleh batang tersebut, saat matahari tepat berada di atas Kabah pada pukul 16.18 WIB.

- Keempat, arah kiblat menarah dari ujung bayangan menuju batang yang disediakan.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Foto Kita dengan judul 'Hari Ini, Ada Peristiwa Langka yang Bisa Jadi Hiburan di Tengah Pandemi: Matahari Tepat Berada di Atas Kabah yang Bisa Kita Saksikan di Sini'

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 4 Fenomena Langit Terjadi di Masa Pandemi Corona, yang Terakhir Matahari Tepat Berada di Atas Kabah, https://style.tribunnews.com/2020/05/28/4-fenomena-langit-terjadi-di-masa-pandemi-corona-yang-terakhir-matahari-tepat-berada-di-atas-kabah?page=all.


Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved