Tak Sembarangan, Pengamat Beri Syarat Jika Kemendikbud Mulai Tahun Ajaran Baru Saat Pandemi Covid-19

Tak sembarangan, pengamat beri syarat jika Kemendikbud mulai tahun ajaran baru saat pandemi covid-19

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
tribunkaltim.co/Ichwal Setiawan
TINJAU USBN — Wali Kota Bontanh, Neni Moerniaeni meninjau pelaksanaan USBN dan UNBK di sejumlah sekolah SD dan SMP di Kota Bontang. Pelaksanaan ujian di hari pertama tak menemui kendala berarti. 

Joko pun menyarankan agar sekolah menyediakan tim kesehatan untuk memantau anak-anak.

"Disamping itu, salah satu bentuk evaluasi itu juga di sekolah harus disediakan tim kesehatan yang memantau anak-anak."

"Jadi pemantauan dari petugas kesehatan ini untuk menjamin misalnya berkumpulnya anak-anak bisa dikendalikan," imbuh Joko yang juga menjabat sebagai Kaprodi Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris di UNS itu.

"Siap tidak pemerintah untuk itu karena kalau tidak akan berbahaya," tambahnya.

Oleh karena itu, dalam menghadapi new normal di dunia pendidikan, Joko menekankan harus ada sinergi dari guru, siswa, orang tua dan juga tim kesehatan.

Walikota Solo Belum Restui Achmad Purnomo Undur Diri dari Pilkada Solo, Pernah Bertemu Putra Jokowi

Jubir Luhut Pandjaitan Kembali Bicara Soal 500 TKA China ke Sultra: Di Morowali Ada 5.500 Orang

Bukan Ekonomi, Ali Ngabalin Beber Alasan Sederhana Jokowi Buat Fase New Normal, Singgung WHO

Meski terdengar sulit, namun Joko mengatakan hal tersebut harus dilakukan agar kualitas pendidikan tidak menurun.

Alasannya, menurut Dosen FKIP UNS itu, anak-anak lebih menyukai pembelajaran secara langsung atau tatap muka dibanding pembelajaran daring.

Sehingga ia menyampaikan, pembelajaran tatap muka masih diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Selain itu, Joko juga mengatakan, pembelajaran tatap muka diperlukan karena kemampuan literasi di Indonesia masih sangat kurang.

"Kebiasaan membaca kurang, ketersediaan referensi juga kurang."

"Oleh karena itu perlu meningkatkan kualitas literasi, seperti kemauan membaca, kemampuan membaca, dan ketersedian referensi," jelasnya.

Sementara itu, Joko juga menyoroti soal kriteria sekolah-sekolah yang sudah bisa dibuka lebih dahulu.

Terdapat sebuah istilah untuk daerah zona merah dan zona hijau.

Namun, Joko mengungkapkan kriteria tersebut tidak menjamin daerahnya benar-benar bersih dari corona.

"Ada istilah zona merah dan zona hijau. Memang bagi daerah yang berzona hijau bisa dibuka lebih leluasa dibanding zona merah."

Bukan Juli, Ikatan Guru Indonesia Sarankan Sekolah Buka Lagi di Bulan Ini, Lebih Aman dari covid-19?

Bukan Wilayah Anies Baswedan, Kota Ini Jadi Wuhan Indonesia, Jokowi Turun Tangan Atasi Virus Corona

Yang Terjadi Pada Tubuh Ratusan Relawan Usai Disuntik Vaksin Virus Corona, Kabar Gembira dari China

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved