Khofifah dan Anies Baswedan Kompak Beri Keringanan Anak Tenaga Medis Covid-19 Masuk Sekolah
Sambut tahun ajaran baru, Khofifah dan Anies Baswedan kompak beri keringanan anak tenaga medis covid-19 masuk sekolah di Jawa Timur dan Jakarta
TRIBUNKALTIM.CO - Sambut tahun ajaran baru, Khofifah dan Anies Baswedan kompak beri keringanan anak tenaga medis covid-19 masuk sekolah di Jawa Timur dan Jakarta.
Di tengah pandemi covid-19, kabar gembira menghampiri tenaga medis yang berjuang melawan Virus Corona.
Meskipun Jakarta dan Jawa Timur jadi daerah dengan kasus Virus Corona tertinggi di Indonesia, dua Kepala Daerah di wilayah tersebut kompak memberikan keringanan untuk tenaga medis covid-19.
Keringanan yang diberikan Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur dan Anies Baswedan di Jakarta, yaitu soal masuk sekolah menyambut tahun ajaran baru.
Nantinya anak tenaga medis covid-19 di Jakarta dan Jawa Timur bisa masuk ke sekolah favorit di wilayahnya masing-masing.
• Nasib Sekolah Era New Normal Masih Dibahas Kemendikbud, Khofifah Duluan Ambil Sikap di Jawa Timur
• Anies Baswedan Mulai Rasakan Dampak Covid-19, Kadin Paparkan Bukti Krisis Ekonomi Ancam Jakarta
• Ribut Honor Uang Apresiasi TGUPP, Tim Anies Baswedan Bongkar Kinerja di Jakarta Selama Covid-19
• Jawa Timur dan Wilayah Anies Baswedan Tertinggi Kasus Baru Virus Corona, Minggu 31 Mei 2020
Seperti yang dilakukan Khofifah terhadap putra putri tenaga medis baik itu dokter, perawat, laborat hingga sopir mobil jenazah yang terlibat dalam penanganan covid-19 di Jawa Timur bebas memilih sekolah negeri tingkat SMA dan SMK di tahun ajaran 2020/2021.
Pemprov Jawa Timur memberikan kuota khusus putra dan putri tenaga kesehatan di 99 rumah sakit rujukan covid-19 di Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi Gubernur Jawa Timur terhadap jasa para tenaga kesehatan dalam penanganan covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, kuota khusus tersebut hanya sebesar 1 persen dari total kuota PPDB tahun ini sebanyak 381.752 siswa.
"Total kuota 1 persen hanya sebanyak 3.817 siswa.
Kuota tersebut tersebar 1.542 SMA Negeri dan juga 2.081 SMK negeri di Jawa Timur," kata Wahid Minggu (31/5/2020) malam di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Berdasarkan hasil pendataan tim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA SMK Negeri di bawah koordinasi Pemprov Jawa Timur, angka 3.817 siswa tersebut dari hitungan rata-rata jumlah tenaga kesehatan di 99 rumah sakit rujukan yang terdata sekitar 10 hingga 40 tenaga medis.
"Dengan adanya kuota ini, maka tenaga medis tetap bisa konsentrasi yang kuat untuk memberikan layanan pasien covid-19, tanpa harus khawatir putra putrinya yang akan masuk SMA SMK, karena sudah ada kuota khusus," terang Wahid.
Di Jawa Timur, tahapan pendaftaran peserta didik baru untuk jenjang SMA/SMK/PK-PLK akan dimulai pada tanggal 8 Juni 2020.
Ada 5 jalur untuk dapat masuk di SMA dan SMK negeri di Jawa Timur.
Yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur pindah tugas ortusis, jalur prestasi akademik, jalur prestasi lomba (komba akademik dan lomba non akademik).
Jalur zonasi didasarkan pada jarak tempat tinggal dengan sekolah.
Jalur prestasi akademik didasarkan pada prestasi rata-rata akademik pada semester 1 sampai dengan semester 5 dan indeks sekolah yang diambil dari rerata nilai Ujian Nasional Sekolah pada tahun 2019.
Sedangkan untuk jalur prestasi Lomba didasarkan pada sertifikat Lomba akademik dan lomba non akademik.
Lalu untuk jalur afirmasi diperuntukkan bagi calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dan peluang distribusi kewilayahan.
Serta jalur perpindahan orang tua siswa yang didasarkan pada perpindahan kerja para orangtua siswa.
Di jalur ini juga termasuk untuk menampung anak guru dan anak dari tenaga kesehatan yang menangani langsung covid-19.
Anies Baswedan beri kuota khusus
Gubernur Anies Baswedan membuka kuota khusus bagi Anak tenaga medis covid-19 dapat masuk sekolah favorit di Jakarta.
Diketahui kuota khusus masuk sekolah favorit hanya untuk SMA Negeri di Jakarta.
Melansir Warta Kota, Anak-anak tenaga medis covid-19 bisa mendapatkan peluang untuk masuk ke salah satu SMA favorit, SMA Negeri 112 Jakarta.
Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMA Negeri 112 Jakarta Mukhlis.
Ditemui di gedung SMA Negeri 112 Jakarta, Mukhlis menjelaskan bahwa mereka kini menyediakan kouta untuk Anak tenaga medis yang terlibat dalam penanganan covid-19.
• Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2020/2021 Wilayah Jakarta, Kepala Dinas: Bukan Pembukaan Sekolah
• Anies Tolak Pemudik Balik ke Jakarta tanpa SIKM, Yunarto Wijaya Tandai Akun Tengku Zul di Twitter
Hal itu sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Jadi Anak-anak tenaga medis yang berjuang di tengah Pandemi covid-19 memiliki peluang lebih besar untuk masuk SMA Negeri 112 Jakarta. Seperti anak dokter atau perawat," kata Mukhlis ditemui di SMA Negeri 112 Jakarta Kamis (28/5/2020).
Peluangnya hampir sama dengan Anak sopir Jaklingko.
Kouta yang diberikan untuk para anak tenaga medis itu sebanyak 5 persen.
Syaratnya calon siswa harus memiliki surat dari Satuan Gugus Tugas covid-19 yang menyatakan orang tua mereka bertugas menangani covid-19.
Selain itu penentuan penerimaan siswa di tahun 2020 ini juga tidak lagi berdasarkan nilai rapor melainkan berdasarkan zonasi wilayah dan usia.
Ada penambahan zonasi wilayah di tahun 2020 ini.
Dari sebelumnya hanya 11 kelurahan kini menjadi 26 kelurahan.
"Jadi sekarang ini lebih luas.
Misalnya di SMA Negeri 112 Jakarta calon siswa dari Petukangan, Jakarta Selatan bisa memiliki peluang masuk ke sekolah ini," ujar Mukhlis.
Sedangkan terkait usia, pihaknya akan memilih siswa yang memiliki usia lebih tua ketimbang siswa lainnya.
"Jadi di awal panitia akan mengecek kelengkapaan syarat itu," ungkapnya.
Namun demikian, Mukhlis belum dapat mematok total kouta penerimaan siswa baru di sekolahnya.
Sebab karena kondisi Pandemi covid-19 ia masih menunggu intruksi Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Kalau tahun lalu 288 siswa. Kalau tahun ini kami belum tahu takutnya ada perubahan karena Pandemi covid-19," paparnya.
Semua pendaftaran akan berlangsung secara daring seperti intruksi Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Pendaftaran daring kemungkinan akan dibuka (15/6/2020) mendatang.
Sedangkan untuk ulangan kenaikan kelas, pihaknya tengah mempersiapkan bersama guru-guru yang lain.
Rencananya mereka akan mengikuti rapat dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Jumat (29/5/2020).
Namun kata Mukhlis kemungkinan ulangan akan dijalankan lewat daring. Hal itu lantaran sekolah masih jalankan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk mencegah covid-19.
"Namun kalau lewat daring pun kami tidak ada kendala. Karena kami memang sudah sering ujian tengah semester (UTS) diterapkan secara daring," tandasnya.
• Menteri Jokowi Sebut DKI Jakarta Siap Terapkan New Normal Setelah 4 Juni 2020, Anies Tegaskan Ini
(*)