Virus Corona

Mahfud MD Tuai Kritik dari Komnas Perempuan Lantaran Sampaikan Candaan Luhut Soal Virus Corona

Mahfud MD tuai kritik dari Komnas Perempuan lantaran sampaikan candaan Luhut Binsar Pandjaitan soal Virus Corona

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram mohmahfudmd
Mankopolhukam, Mahfud MD. Sempat berganti judul akhirnya Diskusi Pemecatan Presiden yang rencananya akan digelar secara online batal digelar, Menkopolhukam Mahfud MD menyebut bukan dibatalkan UGM atau polisi, CLS sebut ada ancaman. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mahfud MD tuai kritik dari Komnas Perempuan lantaran sampaikan candaan Luhut Binsar Pandjaitan soal Virus Corona.

Komnas Perempuan menilai Menkopolhukam Mahfud MD melontarkan candaan tak bijak soal Virus Corona atau covid-19.

Diketahui, Mahfud MD meneruskan candaan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam candaan itu, Mahfud MD mengibaratkan Virus Corona seperti istri, sehingga harus diajak berdamai.

Komisi Nasional (Komnas) Perempuan merespons candaan yang disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Seperti diketahaui, Mahfud sempat menceritakan soal candaan yang didapatnya dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

6 Kabar Gembira Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Beginilah Untuk Kondisi Kalimantan Timur

Kabar Terbaru, Jokowi Tunda Masuk Sekolah? Muhadjir dan Kemendikbud Bahas Pendidikan Era New Normal

Khofifah dan Anies Baswedan Kompak Beri Keringanan Anak Tenaga Medis Covid-19 Masuk Sekolah

Meme tersebut menganalogikan Virus Corona seperti seorang istri.

Terkait dengan hal itu, Komisioner Komnas Perempuan Dewi Kanti menyebut, guyonan tersebut menempatkan perempuan sebagai bahan ejekan.

Selain itu, lanjut dia, juga mengukuhkan stereotipe negatif terhadap perempuan.

"Guyonan tersebut mengukuhkan stereotip negatif terhadap perempuan atau relasi yang timpang antara laki-laki dan perempuan."

"Serta memupuk budaya menyalahkan perempuan korban (blaming the victim)," kata Dewi, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Menurut Dewi, dalam mengatasi pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah memastikan agar perempuan tetap aman dan terlindungi.

Dia menyebut, pernyataan tersebut kontraproduktif dengan upaya membangun relasi yang setara antara suami dan istri di dalam perkawinan.

Berdasarkan pantauan Komnas Perempuan, KDRT meningkat saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa pandemi Virus Corona.

Oleh karena itu, Dewi menilai pernyataan yang menganalogikan Virus Corona dengan istri, menunjukkan kurangnya empati terhadap korban.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved