Breaking News

Sidak Proyek Bontang City Mall Nyaris Ricuh, Anggota DPRD dengan Ketua RT Adu Mulut, Ini Penyebabnya

Adu urat leher terjadi saat Komisi III DPRD Bontang lakukan inspeksi mendadak atau sidak proyek Bontang City Mall, Selasa (2/6/2020).

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Sidak Proyek Bontang City Mall Komisi III DPRD Bontang hampir ricuh, Selasa (2/6/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Adu urat leher terjadi saat Komisi III DPRD Bontang lakukan inspeksi mendadak atau sidak  proyek Bontang City Mall, Selasa (2/6/2020).

Rombongan Komisi III DPRD Bontang yang dipimpin Ketua Komisi III, Amir Tosina di lokasi proyek hanya bisa menatap seng yang mengelilingi lahan pembangunan Bontang City Mall.

Tak ada aktifitas proyek saat rombongan wakil rakyat itu datang. Bahkan tak satu pun manajemen kontraktor proyek Bontang City Mall ada dalam lawatan mereka.

“Ternyata satu pun pihak city mall tak muncul. Kita merasa kecewa dan geram. Mereka tak ada satu pun di sini. Yang diwakilkan di sini kita tak tahu kapasitasnya. Saya sebagai ketua komisi, wajar marah," kata Amir Tosina.

Emosi semakin terpantik saat para wakil rakyat tersebut hanya ditemui ketua RT 24 dan RT 25 Tanjung Laut, yang dianggap sebagai perwakilan kontraktor. Belakangan diketahui kontraktor pelaksana proyek tersebut bernama PT Brantas Adipraya.

Baca juga; Warga Kutim Bisa Salat Jumat Berjamaah di Masjid Kecuali Lansia dan Anak-Anak

Baca juga; 275 Kasus Covid-19 di Kaltim Masih Menunggu Hasil Laboraturium

Baca juga; Vaksin Corona Produksi China Siap Akhir Tahun Ini, Diklaim Efektif 99 Persen Basmi Covid-19

"Saya sangat kecewa, yang diwakilkan di sini bukan kapasitas mereka. Hanya 2 RT, apa pantas RT di sini? Mereka tak punya kepentingan, mereka hanya pemilik wilayah dan lingkungan," ujar Politisi Gerindra Bontang.

Pihaknya tak percaya bahwa aktifitas pembangunan diliburkan, seperti alasan yang diutarakan 2 ketua RT setempat. Padahal dari hasil pantauan legislator Dapil Bontang Selatan ini melihat proyek inj sudah jalan beberapa hari lalu.

"Alasan dia libur, sementara beberapa hari ini saya lihat terbuka, kok. Saya takutnya mereka hanya mengantisipasi sorotan DPRD. Ada tkesan menghindari DPRD," ucapnya dengan nada tinggi.

Usai menerima pengalaman pahit ini, DPRD bakal melakukan pemanggilan kepada manajemen BCM untuk RDP di kantor DPRD, Rabu (3/6/2020) besok. Kendati selama ini pihak manajemen selalu mangkir dari panggilan DPRD.

“Kami akan panggil. RDP! Ambil tindakan. Kalau tak datang, kita akan tindak lanjut untuk periksa surat kelengkapan perizinannya. Itu jadi kecurigaan kita," tegasnya.

Pihaknya mengaku mendukung adanya percepatan proyek pembangunan Bontang City Mall. Namun mereka juga diminta memperhatikan keluhan masyarakat terutama pengendara.

Lantaran apabila aktifitas proyek jalan, menimbulkan kemacetan di sekitar kawasan. Apalagi keamanan diatribusi material logistik proyek, khususnya tiang pancang.

"Kita sebenarnya mendukung adanya percepatan pembangunan Bontang City Mall. Bisa kurangi pengangguran di sini. Tapi manajemen benar-benar tak pernah hadir sekali pun hadir dipanggil ke dewan. Ini perintah ketua DPRD, menegaskan hadir saat kita panggil," ucapnya.

"Saya marah karena perwakilannya gak jelas. apa mereka punya kapasitas? Punya surat perintah menjamu ketika datang anggota DPR," sambungnya.

Baca juga; Mantan Istri Sirajuddin Mahmud Imel Putri Cahyati Blak-blakan Mengaku Pernah Nyaman dengan Pria Ini

Baca juga; New Normal, Restoran di Blue Sky Hotel Balikpapan Buka Kembali, Namun Hanya Layani 75 Orang/Hari

Baca juga; Virus Corona Disebut Melemah dan tak Mematikan Oleh Dokter Italia, WHO Langsung Beri Bantahan

Sementara terpisah, Ketua RT 24, Jaya kepada media ini mengaku sebagai panitia keamanan pada proyek pembangunan Bontang City Mall.

"Diakui atau tidak diakui, saya panitia pengamanan pembangunan bersama 5 RT dan masyarakat sekitar, sesuai hasil rapat kami lakukan selama ini. Mereka ini tak pernah hadir di rapat. Yang rapat itu saya dari awal sampe akhir," bebernya.

Disinggung soal kemacetan saat aktifitas pembangunan berjalan, Jaya mengatakan tak pernah terjadi hal yang ditudingkan para wakil rakyat itu.

"Makanya saya sampaikan ke ketua, seharusnya didudukan semua. Supaya jelas persoalan. Karena setahu saya tidak ada (macet)," ujarnya.

Belakangan diketahui, ribut-ribut seperti ini sebelumnya sudah pernah terjadi sebelumnya. Namun belum berupa sidak, melainkan pemgawasan personal anggota DPRD Dapil Bontang Selatan. (Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved